Strategi Trinity Optima Production agar Talent Bisa Tembus Pasar Internasional

 

Strategi Trinity Optima Production agar Talent Bisa Tembus Pasar Internasional
NERACA
Jakarta - Digitalisasi dan perkembangan teknologi kini telah dimanfaatkan banyak artis nasional dan internasional untuk mempromosikan karya baru bahkan memulai debut perdananya. Sebut saja Afgan dan Alsa Aqilah, keduanya bernaung di bawah bendera label Trinity Optima Production (TOP) tidak ketinggalan memanfaatkan momen ini. Bersama dengan para talent, TOP terus menganalisis tren terkini dan terus melakukan perbaikan guna menjaga dan memperluas pasarnya. 
Hasilnya, single Afgan berjudul “M.I.A” bersama Jackson Wang yang dipromosikan lewat sosial media dan platform streaming sukses mengantarkan lagu berbahasa Inggris tersebut diputar di lebih dari 9 negara di benua Amerika dan Asia seperti Amerika, Thailand, Taiwan, Meksiko, sampai Kanada.
“Trinity punya tim kuat dan punya perhatian khusus sama perkembangan media sosial dan tren digital. Ini sangat menolong aku buat bangun digital exposure di media sosial dan akhirnya membuka peluang aku untuk dikenal lebih luas lagi,” kata Afgan. 
Afgan kini semakin menegaskan transformasi image lewat pilihan lagu dan image dirinya bersama dukungan manajemen TOP. “Saat aku mau transisi ke elemen musik yang berbeda pun, aku dibantu Trinity buat eksplor dan kolaborasi sama penyanyi yang bahkan beda banget sama karakter musik aku sebelumnya,” ujarnya.
Kreativitas TOP dalam meramu strategi manajemen artis tidak lepas dari kolaborasi bersama dengan para artis, manajemen, dan stakeholders lainnya. Melalui strategi ini, tawaran kerjasama berbagai brand dan institusi internasional menjadi lebih terbuka bagi artis TOP, salah satunya Afgan yang mendapat undangan kolaborasi dengan stasiun TV di Korea tahun ini. Afgan juga kerap mendapat undangan menghadiri perhelatan dan mengikuti campaign bergengsi dari brand fashion dunia, seperti Louis Vuitton, Dior, dan Kenzo.
Strategi TOP lain agar talent siap mendunia adalah dengan eksplorasi kompetensi. Melalui teknologi, perusahaan mempelajari peluang untuk arah pembentukan market bagi talent. Selain Afgan, ada juga Alsa Aqilah, talent pendatang baru yang fokus di platform TikTok ini ternyata memiliki basis penggemar cukup kuat di Filipina dan Amerika Serikat. Penyanyi muda bernama lengkap Alsa Putri Aqilah belakangan ini viral di media sosial setelah dirinya membuat medley dengan enam lagu nasional. Namanya lantas semakin tenar lewat unggahan video-video cover di platform TikTok. Salah satu video cover Alsa yang viral di aplikasi TikTok bahkan telah ditonton lebih dari 121 juta kali dengan average views di atas 1 juta views.  
“Berdasarkan analisis algoritma yang kami temukan, program-program kerja untuk Alsa ke depannya akan fokus pada pasar global,” jelas CEO Trinity Optima Production Yonathan Nugroho. 
Yonathan menyebut teknologi membuka jalan bagi industri musik nasional untuk berekspansi lebih cepat. “Saat ini musik kita dengan mudah masuk ke algoritma platform streaming atau media sosial manapun. Dampaknya, penyanyi mendapat exposure tambahan yang memperluas  promosi karyanya. Dari sini kami mengatur strategi agar karya-karya artis yang beredar di platform digital dan sosial media bisa sampai ke audiens luar,” jelasnya.
Menurut TOP, hal penting yang harus disiapkan adalah portfolio global untuk talent. Sebab, pertimbangan kemitraan internasional tidak lagi terpaku pada pembuktian prestasi musikalitas  semata, tapi juga banyaknya variasi kolaborasi yang pernah dilakukan oleh public figure tersebut. “Ini adalah salah satu faktor penting yang membuat nama seorang artis diperhitungkan di ranah internasional. Perkembangan teknologi dan dinamika tren membuat industri musik juga ikut terdisrupsi. Sehingga TOP akan terus berupaya ambil bagian lebih besar lewat karya-karya yang menginspirasi kebahagian untuk masyarakat,” tutup Yonathan.

 

 

NERACA

Jakarta - Digitalisasi dan perkembangan teknologi kini telah dimanfaatkan banyak artis nasional dan internasional untuk mempromosikan karya baru bahkan memulai debut perdananya. Sebut saja Afgan dan Alsa Aqilah, keduanya bernaung di bawah bendera label Trinity Optima Production (TOP) tidak ketinggalan memanfaatkan momen ini. Bersama dengan para talent, TOP terus menganalisis tren terkini dan terus melakukan perbaikan guna menjaga dan memperluas pasarnya. 

Hasilnya, single Afgan berjudul “M.I.A” bersama Jackson Wang yang dipromosikan lewat sosial media dan platform streaming sukses mengantarkan lagu berbahasa Inggris tersebut diputar di lebih dari 9 negara di benua Amerika dan Asia seperti Amerika, Thailand, Taiwan, Meksiko, sampai Kanada.

“Trinity punya tim kuat dan punya perhatian khusus sama perkembangan media sosial dan tren digital. Ini sangat menolong aku buat bangun digital exposure di media sosial dan akhirnya membuka peluang aku untuk dikenal lebih luas lagi,” kata Afgan. 

Afgan kini semakin menegaskan transformasi image lewat pilihan lagu dan image dirinya bersama dukungan manajemen TOP. “Saat aku mau transisi ke elemen musik yang berbeda pun, aku dibantu Trinity buat eksplor dan kolaborasi sama penyanyi yang bahkan beda banget sama karakter musik aku sebelumnya,” ujarnya.

Kreativitas TOP dalam meramu strategi manajemen artis tidak lepas dari kolaborasi bersama dengan para artis, manajemen, dan stakeholders lainnya. Melalui strategi ini, tawaran kerjasama berbagai brand dan institusi internasional menjadi lebih terbuka bagi artis TOP, salah satunya Afgan yang mendapat undangan kolaborasi dengan stasiun TV di Korea tahun ini. Afgan juga kerap mendapat undangan menghadiri perhelatan dan mengikuti campaign bergengsi dari brand fashion dunia, seperti Louis Vuitton, Dior, dan Kenzo.

Strategi TOP lain agar talent siap mendunia adalah dengan eksplorasi kompetensi. Melalui teknologi, perusahaan mempelajari peluang untuk arah pembentukan market bagi talent. Selain Afgan, ada juga Alsa Aqilah, talent pendatang baru yang fokus di platform TikTok ini ternyata memiliki basis penggemar cukup kuat di Filipina dan Amerika Serikat. Penyanyi muda bernama lengkap Alsa Putri Aqilah belakangan ini viral di media sosial setelah dirinya membuat medley dengan enam lagu nasional. Namanya lantas semakin tenar lewat unggahan video-video cover di platform TikTok. Salah satu video cover Alsa yang viral di aplikasi TikTok bahkan telah ditonton lebih dari 121 juta kali dengan average views di atas 1 juta views.  

“Berdasarkan analisis algoritma yang kami temukan, program-program kerja untuk Alsa ke depannya akan fokus pada pasar global,” jelas CEO Trinity Optima Production Yonathan Nugroho. 

Yonathan menyebut teknologi membuka jalan bagi industri musik nasional untuk berekspansi lebih cepat. “Saat ini musik kita dengan mudah masuk ke algoritma platform streaming atau media sosial manapun. Dampaknya, penyanyi mendapat exposure tambahan yang memperluas  promosi karyanya. Dari sini kami mengatur strategi agar karya-karya artis yang beredar di platform digital dan sosial media bisa sampai ke audiens luar,” jelasnya.

Menurut TOP, hal penting yang harus disiapkan adalah portfolio global untuk talent. Sebab, pertimbangan kemitraan internasional tidak lagi terpaku pada pembuktian prestasi musikalitas  semata, tapi juga banyaknya variasi kolaborasi yang pernah dilakukan oleh public figure tersebut. “Ini adalah salah satu faktor penting yang membuat nama seorang artis diperhitungkan di ranah internasional. Perkembangan teknologi dan dinamika tren membuat industri musik juga ikut terdisrupsi. Sehingga TOP akan terus berupaya ambil bagian lebih besar lewat karya-karya yang menginspirasi kebahagian untuk masyarakat,” tutup Yonathan.

 

BERITA TERKAIT

Confluent Umumkan Ketersediaan Confluent Cloud untuk Apache Flink

  Confluent Umumkan Ketersediaan Confluent Cloud untuk Apache Flink NERACA Jakarta – Confluent, Inc. pelopor streaming data, mengumumkan ketersediaan umum…

Hindari Jadi Budak Medsos - Tidak Asal Sharing Informasi Tanpa Ricek

Sejak bangun tidur sampai tidur lagi di alam nyata, sebagian besar warga juga menjadi warga di alam digital lewat jaringan…

Teknologi AI, Kawan atau Lawan?

  Teknologi AI, Kawan atau Lawan?  NERACA Jawa Tengah - Dalam rangka program Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi dan…

BERITA LAINNYA DI Teknologi

Confluent Umumkan Ketersediaan Confluent Cloud untuk Apache Flink

  Confluent Umumkan Ketersediaan Confluent Cloud untuk Apache Flink NERACA Jakarta – Confluent, Inc. pelopor streaming data, mengumumkan ketersediaan umum…

Hindari Jadi Budak Medsos - Tidak Asal Sharing Informasi Tanpa Ricek

Sejak bangun tidur sampai tidur lagi di alam nyata, sebagian besar warga juga menjadi warga di alam digital lewat jaringan…

Teknologi AI, Kawan atau Lawan?

  Teknologi AI, Kawan atau Lawan?  NERACA Jawa Tengah - Dalam rangka program Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi dan…