NERACA
Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno meyakini sektor ekonomi kreatif (ekraf) dapat pulih paling cepat dibandingkan sektor-sektor lain setelah pandemi.
“Ekosistem industri kreatif semakin menggeliat dan paling cepat pulih. Terbukti sudah banyak pameran seni yang ada di tanah air, salah satunya Pop Art Jakarta yang digelar sejak 12 Agustus hingga 4 September 2022. Hal itu bakal menggeliatkan perekonomian karena bisa membuka lapangan kerja,” ujar Sandiaga.
Sandiaga pun mengatakan pada saat ini, nilai revenue global dari character and entertainment licensing cukup besar, yaitu 275,936 juta dolar AS, dan diperkirakan terus meningkat hingga mencapai 384,508 juta dolar AS pada 2028. “Untuk itu, Indonesia perlu ambil bagian dari tren positif ini,” ujar Sandiaga.
Melihat besarnya pertumbuhan peluang lisensi karakter baik domestik maupun mancanegara, Menparekaf Sandiaga mengatakan Indonesia harus mulai menyusun strategi komersialisasi dan perkenalan ke publik IP (intellectual property) Licensing.
Langkah itu agar bisa turut menyumbangkan efek ekonomi yang signifikan, khususnya pada produk-produk ekonomi kreatif sebagai upaya membuka peluang usaha dan lapangan kerja, serta memberdayakan UMKM (usaha mikro kecil dan menengah) demi kebangkitan ekonomi nasional.
“Sehingga diharapkan terjadi penciptaan dan kebangkitan ekonomi karena terdapat 1,1 juta lapangan pekerjaan baru tahun 2021. Sehingga 2024 target 4,4 juta lapangan kerja baru dapat terealisasikan,” ujar Sandiaga.
Disisi lain, Sandiaga menilai ekraf yang ditopang dengan digitalisasi akan tumbuh menjadi kekuatan baru ekonomi nasional yang dapat mendukung terciptanya kebangkitan ekonomi dan terbukanya peluang usaha masyarakat.
Lebih lanjut, potensi ekonomi digital Indonesia sangat tinggi bahkan yang tertinggi di kawasan ASEAN. Nilai ekonomi digital Indonesia di tahun ini naik hampir 50 persen dibanding tahun 2021. "Ditargetkan naik hingga 146 miliar dolar AS di tahun 2025," kata Sandiaga.
Mencapai angka tersebut, digitalisasi memiliki peranan yang sangat penting. Salah satunya para pelaku ekonomi kreatif khususnya usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) didorong untuk dapat onboarding ke marketplace (e-commerce).
Berdasarkan data, nilai transaksi e-commerce Indonesia di tahun 2021 sebesar Rp401 triliun dan diperkirakan meningkat hingga Rp526 triliun di tahun ini. Karenanya Sandiaga mengapresiasi kerja sama antara OK OCE dan Bhinneka.com yang memfasilitasi 100 pelaku UMKM untuk onboarding di platform e-commerce Bhinneka.com.
"Pemerintah juga terus mendorong melalui gerakan nasional Bangga Buatan Indonesia. Targetnya 30 juta UMKM onboarding ke digital di tahun 2023. Saya titip untuk pelaku UMKM agar terus berinovasi, berani mengambil risiko, selalu adaptif, memiliki soft skill dan juga prinsip kerja 4AS yakni kerja keras, kerja cerdas, kerja tuntas, dan kerja ikhlas," kata Sandiga.
Sementara itu, Ketua Umum OK OCE Iim Rusyamsi menjelaskan, saat ini sudah terdapat 100 UMKM yang tergabung di dalam OK OCE Mall di platform e-commerce Bhinneka.com. Ia mengajak lebih banyak UMKM untuk bisa bergabung dan segera melakukan onboarding ke digital.
Selain di OK OCE dan Bhinneka, UMKM yang tergabung nantinya juga akan masuk dalam platform Aronawa.
"Jadi tiga platform ini teman-teman akan mendapatkan. Tiga-tiganya terakses oleh semua masyarakat di Indonesia. Dan khususnya lagi, yang paling luar biasa adalah pengadaan di pemerintah karena OK OCE mall ini masuk dalam platform 'Bela' singkatan dari belanja langsung pengadaan," kata Iim Rusyamsi.
"Ada Rp400 triliun (kementerian/lembaga) yang anggarannya harus diserap oleh UMKM atau 40 persen dari APBN, dan ini sudah ketetapan keputusan Presiden bahwa belanja APBN negara kita harus belanja langsung ke UMKM. Jadi sayang kalau teman-teman tidak bergabung," kata Iim.
Chief of Commercial and Omnichannel Bhinneka sekaligus Founder & CEO Aronawa, Vensia Tjhin, pun mendorong agar pelaku UMKM berani naik kelas dan masuk ke pasar pemerintahan dan korporasi.
"Ini adalah satu potensi market yang besar. Saya percaya bahwa memang tidak semua UMKM ingin melayani korporasi dan pemerintah, tetapi bahwa ketika kita ingin lebih maju lebih besar sebetulnya melayani korporasi dan pemerintah itu memiliki sustainability business. Mudah-mudahan dengan OK OCE Mall dan Aronawa yang sudah lama berkiprah di e-purchasing, kami akan sharing pengetahuan kami dalam melayani korporasi dan kita bisa sama-sama maju," ujar Vensia Tjhin.
NERACA Jakarta - Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman mengajak seluruh Pemerintah Daerah (Pemda) tingkat provinsi maupun…
NERACA Jakarta – Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) resmi meluncurkan Green Movement sebagai wujud nyata komitmen perusahaan dalam…
NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus menunjukkan komitmennya dalam memberikan layanan jasa bagi para pelaku industri dan pemangku kepentingan…
NERACA Jakarta - Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman mengajak seluruh Pemerintah Daerah (Pemda) tingkat provinsi maupun…
NERACA Jakarta – Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) resmi meluncurkan Green Movement sebagai wujud nyata komitmen perusahaan dalam…
NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus menunjukkan komitmennya dalam memberikan layanan jasa bagi para pelaku industri dan pemangku kepentingan…