PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. (TPIA) mendapatkan izin dari pemegang saham untuk melakukan pemecahan saham atau stock split. Perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin menjelaskan, pemegang saham TPIA dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) menyetujui pemecahan nilai nominal saham dari Rp200 per saham, menjadi Rp50 per saham atau dengan rasio 1:4.
Selain menyetujui stock split, RUPSLB TPIA juga menyetujui pengangkatan Prapote Stianpapong sebagai direktur perseroan yang baru. Sebagai informasi, terakhir kali TPIA melakukan stock split adalah November 2017. Ketika itu, perseroan mendapat restu pemegang saham untuk stock split dengan rasio 1:5, atau nilai nominal saham yang semula bernilai Rp1.000 per saham dipecah menjadi Rp200 per saham.
Per 30 April 2022, susunan pemilik saham saham TPIA adalah PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) yang mengendalikan 34,63%, SCG Chemicals mengempit 30,57% saham, Prajogo Pangestu menggenggam 7,78%, Marigold Resources Pte mengantongi 3,92%, PT Top Investment mendekap 15% dan publik memiliki 8,1% saham.
Selain stock split, TPIA juga melakukan aksi korporasi lain seperti penawaran obligasi. Saat ini, TPIA melakukan penawaran umum berkelanjutan (PUB) Obligasi Berkelanjutan IV Chandra Asri Petrochemical tahap I tahun 2022 hingga Rp2 triliun. Baca Juga : Ekspansi Bisnis Hijau, Chandra Asri (TPIA) Gandeng Pertamina Gas Rencana penerbitan obligasi ini merupakan bagian dari PUB obligasi berkelanjutan IV Chandra Asri Petrochemical dengan target dana yang dihimpun sebesar Rp8 triliun.
Disebutkan, dana bersih yang diperoleh dari hasil obligasi ini akan digunakan seluruhnya untuk keperluan modal kerja, termasuk di antaranya pembelian bahan baku produksi, dan biaya operasional untuk kegiatan usaha.
Kuartal pertama 2025, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) meraup pendapatan sebesar Rp 9,9 triliun dan laba bersih sebesar Rp 391,48…
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) menyebutkan, besaran nilai saham di Kalteng mengalami peningkatan sebesar Rp314,46 miliar atau…
Di kuartal pertama 2025, PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR) meraih pertumbuhan pendapatan bersih sebesar 6% (yoy) menjadi Rp218 miliar…
Kuartal pertama 2025, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) meraup pendapatan sebesar Rp 9,9 triliun dan laba bersih sebesar Rp 391,48…
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) menyebutkan, besaran nilai saham di Kalteng mengalami peningkatan sebesar Rp314,46 miliar atau…
Di kuartal pertama 2025, PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR) meraih pertumbuhan pendapatan bersih sebesar 6% (yoy) menjadi Rp218 miliar…