Adaptasi Bisnis MLM Pasca Pandemi - QNET Dukung AP2LI Pentingnya Tingkatkan Teknologi

Di tengah kemajuan teknologi digital, dimana segala sesuatu bisa dilakukan secaraa online menjadi tantangan bagi pelaku industri untuk beradaptasi dan begitu juga halnya dengan direct selling atau penjualan langsung atau multi level marketing (MLM).

Andrew Susanto, Ketua Umum AP2LI (Asosiasi Perusahaan Penjualan Langsung Indonesia) periode 2022 – 2026 mengatakan, tidak ada yang bisa membendung perkembanga teknologi. Hanya saja, yang bisa dilakukan adalah secepat mungkin harus memanfaatkan teknologi itu. “Siapa yang cepat beradaptasi dengan teknologi, dialah yang akan menjadi pemenang. Dan itu berlaku di bisnis direct selling. AP2LI sangat menyadari bahwa bisnis penjualan langsung sangat peka terhadap teknologi. Pesatnya perkembangan teknologi harus diiringi oleh cepatnya komunikasi pemasaran para anggota bisnis penjualan langsung,”ujarnya dalam siaran persnya di Jakarta, Jum’at (5/8).

Andrew Susanto menambahkan bahwa AP2LI adalah asosiasi tempat berhimpunnya perusahaan yang bergerak di bidang industri penjualan langsung (direct selling) dan penjualan berjenjang (multilevel marketing) di Indonesia. AP2LI adalah sebuah sarana perjuangan dari dunia usaha penjualan langsung untuk merealisasikan hubungan industrial yang sehat, kondusif, positif dan harmonis, serta sarana untuk menyalurkan aspirasi, gagasan, pandangan dan harapan masyarakat industri penjualan langsung kepada Pemerintah selaku regulator, agar industri penjualan langsung senantiasa dapat memberikan sumbangsih yang nyata bagi pertumbuhan ekonomi nasional dalam rangka turut serta pada upaya memperkokoh ketahanan ekonomi Indonesia.

AP2LI, lanjutnya, terus memompa semangat para anggota untuk dapat beradaptasi cepat dalam membangun dan menjalakan bisnis penjualan langsung. Dan hasilnya adalah industri penjualan langsung mampu beradaptasi sangat cepat terhadap kondisi iklim dunia usaha. “Keahlian dalam membangun jaringan, kualitas produk dan yang pasti dengan dukungan teknologi, kami bisa mengalahkan pandemi. Terbukti kami masih berdiri tegak. Tercatat dalam dua tahun terakhir, pada masa pandemi, mitra usaha bisnis penjualan langsung mampu meningkat sekitar 15 %, dan saya perkirakan akan meningkat di tahun 2022 sebesar 20%,”ungkapnya.

Disampaikannya, AP2LI ingin selalu aktif melakukan edukasi ke masyarakat bahwa penjualan langsung atau MLM bukan money game, bukan perusahan investasi, tetapi bisnis jaringan yang mengutamakan kerja keras, kerja cerdas dan kerja ikhlas. Selain itu, kerja keras membangun jaringan dan memasarkan produk. Kerja cerdas bagaimana melakukan presentasi dengan memanfaatkan teknologi agar masyarakat tertarik untuk membeli produk.

Kerja ikhlas menerima hasil. Yang juga penting jangan mudah terbuai dengan penawaran muluk yang menjanjikan hasil pasti berupa keuntungan besar tanpa perlu melakukan kerja apapun. Hal senada diutarakan oleh Ganang Rindarko selaku General Manager QNET Indonesia, salah satu anggota AP2LI yang mengatakan bahwa pesatnya perkembangan teknologi masa kini telah membawa dunia masuk pada era globalisasi dan liberalisasi perdagangan. Hal tersebut sangat berpengaruh dalam perkembangan industri penjualan langsung di Indonesia dimana globalisasi dan liberalisasi perdagangan telah membawa dampak positif maupun negatif bagi industri penjualan langsung.

Kata Ganang, QNET telah membangun bisnis penjualan langsung selama lebih dari 23 tahun. Dimana perseroan sudah sangat mengerti bagaimana iklim penjualan langsung di Indonesia. “Kami sangat mendukung langkah AP2LI untuk mengembangkan bisnis penjualan langsung dengan mengedapankan teknologi sebagai media untuk meningkatkan penjualan serta mendukung upaya AP2LI memajukan industri penjualan langsung di Indonesia,"ujarnya.

BERITA TERKAIT

Konflik Iran dan Israel Harus Diwaspadai Bagi Pelaku Industri

NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memantau situasi geopolitik dunia yang tengah bergejolak. Saat ini situasi Timur Tengah semakin…

Soal Bisnis dengan Israel - Lembaga Konsumen Muslim Desak Danone Jujur

Yayasan Konsumen Muslim Indonesia, lembaga perlindungan konsumen Muslim berbasis Jakarta, kembali menyuarakan desakan boikot dan divestasi saham Danone, raksasa bisnis…

Tiga Asosiasi Hilir Sawit dan Forwatan Berbagi Kebaikan

NERACA Jakarta – Kegiatan promosi sawit dan bakti sosial diselenggarakan Forum Wartawan Pertanian (Forwatan) bersama tiga asosiasi hilir sawit yaitu…

BERITA LAINNYA DI Industri

Konflik Iran dan Israel Harus Diwaspadai Bagi Pelaku Industri

NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memantau situasi geopolitik dunia yang tengah bergejolak. Saat ini situasi Timur Tengah semakin…

Soal Bisnis dengan Israel - Lembaga Konsumen Muslim Desak Danone Jujur

Yayasan Konsumen Muslim Indonesia, lembaga perlindungan konsumen Muslim berbasis Jakarta, kembali menyuarakan desakan boikot dan divestasi saham Danone, raksasa bisnis…

Tiga Asosiasi Hilir Sawit dan Forwatan Berbagi Kebaikan

NERACA Jakarta – Kegiatan promosi sawit dan bakti sosial diselenggarakan Forum Wartawan Pertanian (Forwatan) bersama tiga asosiasi hilir sawit yaitu…