Siap Ekspansi, Granostic Berencana Bikin 4 Laboratorium

 

NERACA

Jakarta – PT Persada Medika Utama dalam hal ini Granostic berencana akan membuka empat laboratorium baru. Langkah itu dilakukan menyusul dilakukannya perjanjian pembelian saham bersyarat yang dilakukan oleh PT Bakti Energi Abadi (BEnA) dan kerjasama dengan GC Labs Korea Selatan.

Komisaris PT Persada Medika Utama Hananiel Prakasya Widjaya menyampaikan untuk membuat satu laboratorium dibutuhkan dana sekitar Rp65 miliar. “Kita harapkan ada empat cabang yang muncul di empat kota. Tapi kita melihat bahwa Indonesia bagian Timur masih terjadi gap yang cukup luas untuk akses kesehatan. Selain itu, mungkin ada di Bali, Sulawesi dan Kalimantan,” kata Hananiel dalam konferensi pers usai penandatanganan kerjasama dengan PT Bakti Energi Abadi dan GC Labs Korea Selatan di Jakarta, Rabu (6/7).

Dengan masuknya PT Bakti Energi Abadi sebagai salah satu pemegang saham, dan kerjasama dengan GC Labs Korea Selatan, Hananiel mengaku kolaborasi ini akan menjawab tantangan health for all. “Kesehatan itu adalah hak asasi manusia, namun belum semua mendapatkan akses kesehatan. Indonesia juga butuh layanan kesehatan yang terintegrasi namun saat ini itu belum tercapai. Akan tetapi dengan digitalisasi akan memudahkan dan semakin efisien,” jelasnya.

Menurutnya, BEna memiliki keunggulan dalam hal akses terhadap teknologi dan produk produk kesehatan yang mutakhir. "Ini tentunya akan memberikan kekuatan bagi pengembangan Granostic di masa mendatang," ungkapnya. 

Direktur PT Bakti Energi Abadi Diana Widyastuti Tirtoatmojo menyampaikan alasannya untuk membeli sebagian saham dari PT Persada Medika Utama. Menurutnya, antara PT Bakti Energi Abadi dan Granostic memiliki visi yang sama yaitu untuk meningkatkan layanan, mutu, waktu dan harga yang lebih efisien. “Kami punya visi yang sama, harga yang lebih terjangkau, mutu yang lebih baik dan waktu yang relatif lebih singkat,” kata Diana.

Ia pun berharap bergabungnya BEnA di Granostic dapat memperbanyak titik layanan kesehatan, mengembangkan layanan tele health, menerapkan teknologi tele monitoring, serta penerapan Artificial Intelegence (Ai) dalam menganalisa data medis. “Kami optimis tujuan kami dapat tercapai,” jelasnya.

Sementara itu, Manager GC Labs Korea Selatan, Saeyoon Kwon menyampaikan bahwa GC Labs Korea Selatan memiliki jaringan lab terbesar di Korea Selatan. Menurutnya, kerjasama ini menjadi langkah awal yang baik. “Kami percaya kedepannya akan ada kolaborasi lainnya,” tukasnya.

 

BERITA TERKAIT

Jubir Istana Ungkap Capaian Program Pemerintah Prabowo

  NERACA Jakarta - Pemerintah menyayangkan banyaknya masyarakat yang belum mengetahui capaian yang telah diraih oleh pemerintah Prabowo Subianto dalam…

Rektor Moestopo Ungkap Strategi Komunikasi Politik dalam Membangun Citra Positif

NERACA Jakarta - Pemerintah dinilai masih memiliki pekerjaan untuk membangun komunikasi yang baik dengan masyarakat, salah satunya lewat sosial media.…

Gelar East Asia Media Caucus, ERIA Ingin Perkuat Peran Media dalam Pelaporan Isu Kawasan

  NERACA Jakarta – Di tengah meningkatnya dinamika kawasan Asia Timur dan Asia Tenggara—mulai dari ketegangan geopolitik, transformasi ekonomi, hingga…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Jubir Istana Ungkap Capaian Program Pemerintah Prabowo

  NERACA Jakarta - Pemerintah menyayangkan banyaknya masyarakat yang belum mengetahui capaian yang telah diraih oleh pemerintah Prabowo Subianto dalam…

Rektor Moestopo Ungkap Strategi Komunikasi Politik dalam Membangun Citra Positif

NERACA Jakarta - Pemerintah dinilai masih memiliki pekerjaan untuk membangun komunikasi yang baik dengan masyarakat, salah satunya lewat sosial media.…

Gelar East Asia Media Caucus, ERIA Ingin Perkuat Peran Media dalam Pelaporan Isu Kawasan

  NERACA Jakarta – Di tengah meningkatnya dinamika kawasan Asia Timur dan Asia Tenggara—mulai dari ketegangan geopolitik, transformasi ekonomi, hingga…

Berita Terpopuler