NERACA
Jakarta- PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) melalui anak usahanya mendapatkan tambahan fasilitas pinjaman sebesar Rp 1,5 triliun dari PT Bank Central Asia Tbk (BCA). Sejumlah anak usaha perseroan meneken perjanjian perubahan kedua belas tersebut pada 16 Juni 2022. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.
Disampaikan, entitas usaha perseroan meliputi PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo), PT Iforte Solusi Infotek (Iforte), PT Komet Infra Nusantara (KIN), PT Solusi Tunas Pratama (SUPR), PT BIT Teknologi Nusantara (BIT), PT Quattro International (QTR), dan PT Global Indonesia Komunikatama (GIK).
Perjanjian perubahan keduabelas ini merupakan perubahan atas fasilitas kredit berdasarkan Rp 500 miliar revolving loan facility agreement pada 21 Desember 2016 yang telah mengalami beberapa kali perubahan dengan perubahan terakhir sebagaimana dimuat dalam perjanjian perubahan kesebelas 4 Maret 2022. Manajemen menyatakan seiring perjanjian perubahan keduabelas, para pihak telah sepakat untuk menambahkan peminjam pada perjanjian fasilitas dan menambahkan fasilitas kredit investasi 6 sejumlah Rp 1,5 triliun untuk Protelindo, Iforte, KIN, SUPR, BIT, QTR dan GIK.
Maka atas fasilitas I ini, Protelindo, Iforte, KIN, SUPR, BIT, QTR, dan GIK bertanggungjawab secara tanggung renteng terhadap seluruh kewajiban yang ada. Jangka waktu fasilitas I adalah sampai dengan 31 Desember 2022. Perjanjian perubahan keduabelas ini merupakan transaksi afiliasi sebagaimana dimaksud dalam POJK 42 karena seluruh pihak secara tidak langsung dimiliki dan dikendalikan oleh keluarga Robert Budi Hartono dan keluarga Michael Bambang Hartono.
Manajemen TOWR menyatakan tidak terdapat dampak material terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan dan kelangsungan usaha perseroan atas ditandanganinya perjanjian perubahan keduabelas oleh Protelindo, Iforte, KIN, SUPR, BIT, QTR dan GIK.
Di tahun 2021, TOWR membukukan laba bersih sebesar Rp3,427 triliun atau tumbuh 20,8% dibandingkan tahun 2020 yang terbilang Rp2,836 triliun. Hasil itu mendongkrak laba per saham dasar ke level Rp69, sedangkan akhir tahun 2020 berada pada level Rp57. Sementara pendapatan tumbuh 15,98% menjadi Rp8,635 triliun. Rincinya, pendapatan sewa dari PT XL Axiata Tbk (EXCL) tumbuh 12,9% menjadi Rp2,479 triliun.
Disusul pendapatan sewa PT Indosat Tbk (ISAT) yang naik 58,15% menjadi Rp1,289 triliun. Kemudian, pendapatan sewa dari PT Telekomunikasi Selular tumbuh 8,6% menjadi Rp1,212 triliun. Tapi, pendapatan sewa dari PT Hutchison 3 Indonesia turun 5,1% menjadi Rp2,23 triliun.
Rayakan hari jadi ke-21, PT PP Presisi Tbk (PPRE) menggelar kegiatan sosial sebagai bentuk kontribusi dan kepedulian terhadap lingkungan sekitar.…
NERACA Jakarta – Sebagai bentuk apresiasi kepada pemegang saham, PT Intanwijaya Internasional (INCI) berencana membagikan dividen tunai tahun buku 2024…
NERACA Jakarta – Di kuartal pertama 2025, PT Daaz Bara Lestari Tbk (DAAZ), salah satu pemain di sektor perdagangan komoditas…
Rayakan hari jadi ke-21, PT PP Presisi Tbk (PPRE) menggelar kegiatan sosial sebagai bentuk kontribusi dan kepedulian terhadap lingkungan sekitar.…
NERACA Jakarta – Sebagai bentuk apresiasi kepada pemegang saham, PT Intanwijaya Internasional (INCI) berencana membagikan dividen tunai tahun buku 2024…
NERACA Jakarta – Di kuartal pertama 2025, PT Daaz Bara Lestari Tbk (DAAZ), salah satu pemain di sektor perdagangan komoditas…