NERACA
Jakarta -Kuartal pertama 2022, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam mencatatkan laba sebesar Rp1,47 triliun atau tumbuh 132% dari laba tahun berjalan yang hanya sebesar Rp630,38 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.
Sekretaris Perusahaan Antam, Syarif Faisal Alkadrie mengatakan, pencapaian kinerja positif itu tidak terlepas dari upaya perseroan dalam melakukan inovasi produksi dan penjualan serta implementasi kebijakan strategis dalam pengelolaan biaya yang tepat dan efisien.”Pada 2022, Antam fokus pada strategi untuk mengembangkan basis pelanggan di dalam negeri terutama pemasaran produk emas, bijih nikel, dan bauksit seiring dengan pertumbuhan tingkat penyerapan pasar dalam negeri,"ujarnya di Jakarta, kemarin.
Sepanjang Januari hingga Maret 2022, perseroan mencatat total penjualan bersih sebesar Rp9,75 triliun atau meningkat 6% jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp9,21 triliun. Syarif menjelaskan penjualan bersih domestik menjadi penyumbang capaian yang dominan sebesar Rp7,42 triliun atau 76% dari total penjualan bersih Antam pada kuartal I 2022.
Berdasarkan segmentasi komoditas, penjualan emas menjadi kontributor terbesar dengan porsi 60% terhadap total penjualan bersih sebesar Rp5,88 triliun, lalu disusul feronikel dengan angka penjualan sebesar Rp1,86 triliun (19%), bijih nikel sebesar Rp1,62 triliun (17%), serta segmen bauksit dan alumina sebesar Rp299,40 miliar (3%).
ada kuartal I 2022, Antam mencatatkan total volume produksi emas dari tambang Pongkor dan Cibaliung seberat 390 kilogram atau tumbuh 28 persen dari tingkat produksi emas sepanjang kuartal I 2021 sebesar 290 kilogram.
Syarif mengatakan, perseroan kembali fokus dalam pengembangan basis pelanggan logam mulia di pasar dalam negeri pada tahun ini. Hal tersebut seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat dalam berinvestasi emas serta pertumbuhan permintaan emas di pasar domestik.”Kinerja penjualan emas Antam pada kuartal I 2022 mencapai 6.575 kilogram," jelasnya.
Dari sisi segmen nikel, Antam mencatatkan pertumbuhan kinerja positif dengan volume produksi feronikel sebanyak 5.681 ton dan penjualan sebesar 5.660 ton. Nilai penjualannya naik 51% dari sebelumnya Rp1,23 triliun pada kuartal I 2021 menjadi Rp1,86 triliun pada kuartal I 2022. Kemudian untuk bauksit, Antam mencatatkan volume produksi yang digunakan sebagai bahan baku bijih pabrik Chemical Grade Alumina (CGA) serta penjualan kepada pihak ketiga sebesar 469.332 wet metric ton (wmt) dengan capaian total volume penjualan bauksit mencapai 102.373 wmt.
Sementara itu, volume produksi alumina tercatat mencapai 33.830 ton pada kuartal I 2022 atau tumbuh 121% dari volume produksi pada periode yang sama tahun lalu sebesar 15.315 ton. Volume penjualan produk alumina mencapai 34.822 ton relatif stabil dibandingkan penjualan kuartal I 2021 sebesar 34.314 ton.
Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengusut dugaan kredit macet yang melilit PT BPD Kaltim-Kaltara senilai…
NERACA Jakarta – Kuartal pertama 2025, PT Timah Tbk (TINS) mencatatkan kenaikan laba bersih dan pendapatan. Dimana emiten tambang dan…
NERACA Jakarta -Emiten produsen beras ternama merek ‘Topi Koki’, PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI) mencatat penjualan bersih sebesar Rp365,3…
Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengusut dugaan kredit macet yang melilit PT BPD Kaltim-Kaltara senilai…
NERACA Jakarta – Kuartal pertama 2025, PT Timah Tbk (TINS) mencatatkan kenaikan laba bersih dan pendapatan. Dimana emiten tambang dan…
NERACA Jakarta -Emiten produsen beras ternama merek ‘Topi Koki’, PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI) mencatat penjualan bersih sebesar Rp365,3…