Laba Bersih Barito Pacific Anjlok 79,5%

NERACA

Jakarta – Kuartal pertama 2022, PT Barito Pacific Tbk (BRPT) mencatakan laba bersih senilai US$ 9,352 juta atau anjlok 79,5% dibandingkan periode sama tahun 2021 yang terbilang US$ 45,434 juta. Akibatnya, laba per saham dasar turun ke level US$ 0,0000001, sedangkan pada akhir Maret 2021 berada di level US$0,00000048. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam laporan keuangan tanpa audit di Jakarta, kemarin.

Sementara pendapatan tumbuh 11,98% menjadi US$ 813,44 juta yang ditopang penjualan petrokimia ke dalam negeri senilai US$ 548,18 juta atau tumbuh 14,6% dibanding kuartal pertama 2021 sebesar US$ 478,35 juta. Senada, nilai ekspor petrokimia tumbuh 8,4% menjadi US$ 128,24 juta. Demikian juga dengan pendapatan dari listrik, sewa energi, uap, sewa pembiayaan dan carbon credit tumbuh 12,8% menjadi US$ 685,19 juta.

Kemudian beban pokok pendapatan dan beban langsung bengkak 42,7% menjadi US$ 681,97 juta, karena biaya produk naik 43,4% menjadi US$ 607,3 juta. Hal itu dipicu pemakaian bahan baku naik 47,8% menjadi US$ 547,29 juta. Dampaknya, laba kotor amblas 47,3% dengan sisa US$ 131,47 juta. Sementara itu, aset tumbuh 0,7% menjadi US$ 9,314 miliar yang ditopang kenaikan ekuitas sebesar 1,6% menjadi US$ 4,337 miliar.

Selanjutnya, kas bersih digunakan untuk aktivitas operasi bengkak 461,5% menjadi US$ 511,33 juta, karena pembayaran kepada pemasok, karyawan dan lainnya naik 87,4% menjadi US$ 1,237 miliar. Dalam mengejar pertumbuhan bisnis, perseroan telah menyiapkan stategi bisnis untuk menggara sejumlah proyek di anak usaha. Untuk memuluskan rencana bisnis tahun ini, BRPT menganggarkan belanja modal (capex) sekitar US$ 250 juta.

Penggunaan capex tersebut antara lain dialokasikan untuk pelaksanaan pembangunan komplek petrokimia ke-2 sesuai dengan tahapan pekerjaan yang direncanakan, pengeluaran belanja modal rutin untuk pabrik petrokimia, serta program drilling dari operasional geothermal. Sebagai informasi, emiten yang bergelut di sektor energi dan petrokimia ini tengah fokus untuk menyelesaikan beberapa proyek besar. Diantaranya pembangunan komplek petrokimia ke-2.

Disebutkan, salah satu milestone penting proyek ini telah diselesaikan pada tahun lalu dengan masuknya mitra strategis Thai Oil serta perolehan sebagian pendanaan untuk proyek CAP 2. Di bidang energi, Agus menyebut bahwa proyek Jawa 9 & 10 saat ini juga berjalan sesuai rencana. Di sektor panas bumi, terdapat pula proyek Salak Binary yang diharapkan selesai pada awal 2023 dengan peningkatan kapasitas sebesar kurang lebih 15 megawatt.

 

BERITA TERKAIT

Surati Presiden Prabowo - Driver Ojol Berbagai Daerah Tolak Isu Akuisisi Grab-Goto

Isu mengenai rencana penggabungan usaha atau merger Grab dengan GoTo atau akuisisi GoTo oleh Grab terus mendapat penolakan dari para…

Terkait Pidana Suap - Masyarakat Anti Korupsi Laporkan Pemilik Sugar Group Companies DKK Ke KPK

Fakta persidangan hasil pemeriksaan Zarof Ricar sebagai saksi mahkota dalam perkara suap vonis bebas Gregorius Ronald Tanur di Pengadilan Tipikor,…

Tolak Merger Grab-Gojek, Selamatkan Penghidupan Ojol

Rumor mengenai potensi merger antara dua raksasa transportasi online, Grab Holdings Ltd. dan GoTo Gojek Tokopedia, kembali mencuat. Sejumlah sumber…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Surati Presiden Prabowo - Driver Ojol Berbagai Daerah Tolak Isu Akuisisi Grab-Goto

Isu mengenai rencana penggabungan usaha atau merger Grab dengan GoTo atau akuisisi GoTo oleh Grab terus mendapat penolakan dari para…

Terkait Pidana Suap - Masyarakat Anti Korupsi Laporkan Pemilik Sugar Group Companies DKK Ke KPK

Fakta persidangan hasil pemeriksaan Zarof Ricar sebagai saksi mahkota dalam perkara suap vonis bebas Gregorius Ronald Tanur di Pengadilan Tipikor,…

Tolak Merger Grab-Gojek, Selamatkan Penghidupan Ojol

Rumor mengenai potensi merger antara dua raksasa transportasi online, Grab Holdings Ltd. dan GoTo Gojek Tokopedia, kembali mencuat. Sejumlah sumber…

Berita Terpopuler