Kucuran Kredit Bank Jatim Capai Rp18 T

NERACA

Surabaya--- PT Bank Jatim mengaku telah menyalurkan kredit mencapai sekitar  Rp18 triliun hingga Juli 2012. "Nilai kredit tersebut secara year on year (yoy) sudah naik sebesar 10 % dari periode yang sama pada tahun lalu," kata Dirut PT Bank Jatim, Hadi Sukrianto, di Surabaya

Lebih jauh Hadi menambahkan penyaluran kredit tersebut sebanyak 80 % disalurkan untuk UMKM. Sementara dari segi aset, bank yang akan melempar sahamnya kepada publik 12 Juli 2012 mendatang ini sudah mencapai sekira Rp30 triliun.

Di sisi lain, kata Hadi, untuk Dana Pihak Ketiga (DPK) sudah mencapai Rp25 triliun. Dari jumlah tersebut, sebanyak Rp18 triliun tersimpan pada giro, tabungan sebesar Rp6 triliun, dan deposito sebesar Rp8 triliun. "Untuk DPK paling besar terletak di tabungan, giro, dan deposito," imbuhnya

Terkait initial public offering (IPO), Hadi mengaku akan tetap melakukan share saham kepada publik hanya sekira 20 %. "Kita tidak ada rencana untuk memperbesar share-nya. Jadi hanya 20 % saja," jelasnya

Hadi melanjutkan, selama masa penawaran yang banyak meminati saham perseroan adalah sebagian besar investor institusi. "Sebagian besar investor institusi, seperti, fund manager, asuransi, dan kita berharap juga begitu, karena kita ingin yang long term," ujarnya

Sekadar informasi, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur (Bank Jatim) menargetkan rasio kecukupan modal (Capital adequacy ratio/CAR) dapat mencapai 21 %. Penambahan ini diharapkan dapat tercapai dengan masuknya Bank Jatim ke pasar saham.

Saat ini total aset Bank Jatim hingga akhir 2011 sebesar Rp24,8 triliun, Dana Pihak Ketiga (DPK) tercatat Rp19,9 triliun, loan-to-deposit ratio (LDR) 80,11 %, Return of Asset (ROA) 4,97 %, non-performing loan (NPL) Gross 0,97 %, Net Interest Margin (NIM) 7,95 %, CAR 16 %, dan BOPO 60,02 %. **cahyo

BERITA TERKAIT

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi NERACA Denpasar - Sebanyak 12 lembaga keuangan yang menghimpun dana masyarakat secara ilegal di…

Farad Cryptoken Merambah Pasar Indonesia

  NERACA Jakarta-Sebuah mata uang digital baru (kriptografi) yang dikenal dengan Farad Cryptoken (“FRD”) mulai diperkenalkan ke masyarakat Indonesia melalui…

OJK: Kewenangan Satgas Waspada Iinvestasi Diperkuat

NERACA Bogor-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengharapkan Satuan Tugas (Satgas) Waspada Investasi dapat diperkuat kewenangannya dalam melaksanakan tugas pengawasan, dengan payung…

BERITA LAINNYA DI

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi NERACA Denpasar - Sebanyak 12 lembaga keuangan yang menghimpun dana masyarakat secara ilegal di…

Farad Cryptoken Merambah Pasar Indonesia

  NERACA Jakarta-Sebuah mata uang digital baru (kriptografi) yang dikenal dengan Farad Cryptoken (“FRD”) mulai diperkenalkan ke masyarakat Indonesia melalui…

OJK: Kewenangan Satgas Waspada Iinvestasi Diperkuat

NERACA Bogor-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengharapkan Satuan Tugas (Satgas) Waspada Investasi dapat diperkuat kewenangannya dalam melaksanakan tugas pengawasan, dengan payung…