Berhasil Jaga Pertumbuhan Bisnis - Arwana Citramulia Janjikan Pembagian Dividen Naik

NERACA

Jakarta – Tahun ini, emiten produsen keramik PT Arwana Citramulia Tbk. (ARNA) berencana membagikan dividen untuk kinerja tahun 2021. Dimana ika mengikuti prospektus, maka perseroan akan membagikan dividen 35% dari laba bersih setiap tahunnya.”Dividen, tergantung bottom line. Tidak bermaksud membocorkan, tapi saya rasa dividen akan naik," kata Direktur Utama Arwana Citramulia, Tendean Rustandy seperti dikutip bisnis di Jakarat, kemarin.

Disampaikannya, dividen yield yang dibagikan perseroan lebih baik, lebih tinggi dari deposito. Sebagai informasi, di tahun ini, perseroan membagikan dividen tahunan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) sebesar Rp217,67 miliar. Dividen tersebut setara dengan Rp30 per lembar sahamnya untuk tahun buku 2020. Adapun tahun ini, perseroan memproyeksikan bottom line atau laba bersih meningkat 40% dibandingkan tahun lalu yang sebesar Rp323,01 miliar.

Sementara hingga akhir September 2021, ARNA mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp1,885 triliun. Penjualan ini naik 16,94% dibandingkan kuartal III/2020 sebesar Rp1,619 triliun. Beban pokok penjualan perseroan meningkat 7% menjadi Rp1,20 triliun, dari Rp1,12 triliun secara tahunan atau year on year (yoy). Meski beban pokok meningkat, perseroan masih mampu mencatatkan peningkatan laba kotor sebesar 40,17% menjadi Rp677 miliar, dari Rp482 miliar secara yoy.

Meningkatnya kinerja penjualan perseroan turut mengerek laba yang dapat diatribusikan ke entitas induk ARNA 56,8% menjadi Rp347,4 miliar dari Rp221,5 miliar secara tahunan. Kemudian untuk tahun ini, perseroan memproyeksikan bottom line atau laba bersih tumbuh 40% hingga akhir 2021.

Kata Tandean Rustandy, dirinya sangat yakin penjualan perseroan ini akan sangat baik sepanjang 2021. "Proyeksinya pertumbuhan kuantitas tidak sampai 10% tapi bottom line 40% karena produktivitas efisiensi kami,"ujarnya. Dia melanjutkan, pertumbuhan penjualan ini tidak dicapai Arwana dengan menaikkan harga jual.

Menurutnya, Arwana tidak boleh memberatkan konsumennya. Pertumbuhan penjualan ARNA dicapai dengan strategi penjualan ke kota-kota Tier 3 seperti ke Kediri, Palopo, Lahat, dan daerah-daerah lainnya di Indonesia. "Daerah-daerah di situ yang menopang pertumbuhan kami," ucapnya.

Adapun hingga September 2021, ARNA mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp1,885 triliun. Penjualan ini naik 16,94% dibandingkan kuartal III/2020 sebesar Rp1,619 triliun. Beban pokok penjualan perseroan meningkat 7% menjadi Rp1,20 triliun, dari Rp1,12 triliun secara tahunan atau year on year (yoy). Meski beban pokok meningkat, perseroan masih mampu mencatatkan peningkatan laba kotor sebesar 40,17 persen menjadi Rp677 miliar, dari Rp482 miliar secara yoy. Meningkatnya kinerja penjualan perseroan turut mengerek laba yang dapat diatribusikan ke entitas induk ARNA 56,8% menjadi Rp347,4 miliar, dari Rp221,5 miliar secara tahunan.

BERITA TERKAIT

Intanwijaya Tebar Dividen Rp35 Per Saham

NERACA Jakarta – Sebagai bentuk apresiasi kepada pemegang saham, PT Intanwijaya Internasional (INCI) berencana membagikan dividen tunai tahun buku 2024…

Daaz Bara Lestari Kantongi Pendapatan Rp3,08 Triliun

NERACA Jakarta – Di kuartal pertama 2025, PT Daaz Bara Lestari Tbk (DAAZ), salah satu pemain di sektor perdagangan komoditas…

ANTM Berpeluang Masuk Indeks MSCI dan FTSE

Berhasil mencatatkan pertumbuhan laba di kuartal pertama 2025 dan juga seiring tren kenaikan harga, likuiditas, dan market capital membuat saham…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Intanwijaya Tebar Dividen Rp35 Per Saham

NERACA Jakarta – Sebagai bentuk apresiasi kepada pemegang saham, PT Intanwijaya Internasional (INCI) berencana membagikan dividen tunai tahun buku 2024…

Daaz Bara Lestari Kantongi Pendapatan Rp3,08 Triliun

NERACA Jakarta – Di kuartal pertama 2025, PT Daaz Bara Lestari Tbk (DAAZ), salah satu pemain di sektor perdagangan komoditas…

ANTM Berpeluang Masuk Indeks MSCI dan FTSE

Berhasil mencatatkan pertumbuhan laba di kuartal pertama 2025 dan juga seiring tren kenaikan harga, likuiditas, dan market capital membuat saham…