NERACA
Jakarta - PT Dharma Polimetal (Dharma Group), perusahaan manufaktur Triputra Group yang memproduksi komponen otomotif, meyakini tahun 2021 akan menjadi momen kebangkitan industri otomotif, sehingga memprediksi penetrasi perusahaan segmen kendaraan roda empat (4W) dapat meningkat.
Presiden Direkur Dharma Group, Irianto Santoso dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin menyatakan, penetrasi tersebut diprediksi meningkat seiring dengan jumlah produksi Dharma Group yang dapat mengangkat penjualan pada 2021 naik sebesar 38,81 % atau menjadi Rp 3,08 triliun dari Rp 2,21 triliun pada penjualan 2020.
Dirinya meyakini peningkatan kinerja perusahaan tahun ini akan didukung oleh proyeksi positif perbaikan ekonomi dan daya beli masyarakat setelah melewati tahun 2020 yang penuh tantangan akibat adanya pandemi Covid-19. Selain itu, indikator lain yang mendukung optimisme tumbuhnya industri otomotif adalah data penjualan mobil Agustus 2021 sebanyak 83.319 unit, naik 25% (month on month/mom) dan 123% (year on year/yoy). “Pandemi begitu berdampak buruk bagi kinerja perusahaan di tahun 2020. Namun, seiring dengan berjalannya program vaksinasi secara global, kami memiliki keyakinan bahwa industri otomotif, serta ekonomi global secara umum, akan kembali normal di tahun 2021,”kata Irianto.
Saat ini, Dharma Group merupakan salah satu perusahaan manufaktur dengan teknologi tercanggih dan produk terlengkap, serta telah dipercaya menjadi mitra pabrikan-pabrikan otomotif di Indonesia seperti Astra Honda Motor, Astra Daihatsu Motor, Toyota Motor Manufacturing Indonesia, Honda Prospect MotorToyota Astra Motor, dan Hyundai Motor Manufacturing Indonesia.
Pabrikan otomotif lainnya adalah Mitsubishi Motors Krama Yudha Indonesia, Suzuki Motor Indonesia, Yamaha Indonesia Motor Manufacturing, Kawasaki Motor Indonesia, Toyo Denso Indonesia, Denso Indonesia, Chemco Harapan Nusantara, Indonesia Stanley Electric, dan lainnya. Dengan deretan nama besar mitra bisnis, Dharma Group yakin dapat menncapai target yang ditetapkan untuk tahun 2021. “Dharma Group menargetkan untuk meningkatkan penetrasi di pasar kendaraan roda empat sehingga kontribusi roda empat kami prediksi naik di 2021 dan tahun-tahun mendatang. Kenaikan ini akan datang dari konsumen serta produk baru yang berkaitan dengan chassis dan body parts,” terang Irianto.
Berdasarkan studi yang dilakukan oleh Deloitte, industri otomotif diprediksi akan mengalami kenaikan di pasar Asia Tenggara. Temuan ini didasarkan oleh beberapa faktor, termasuk peningkatan preferensi untuk menggunakan kendaraan pribadi pasca pandemi dan meningkatnya penerimaan atas teknologi, termasuk kendaraan listrik (electric vehicle/EV).
NERACA Jakarta – Sebagai bentuk apresiasi kepada pemegang saham, PT Intanwijaya Internasional (INCI) berencana membagikan dividen tunai tahun buku 2024…
NERACA Jakarta – Di kuartal pertama 2025, PT Daaz Bara Lestari Tbk (DAAZ), salah satu pemain di sektor perdagangan komoditas…
Berhasil mencatatkan pertumbuhan laba di kuartal pertama 2025 dan juga seiring tren kenaikan harga, likuiditas, dan market capital membuat saham…
NERACA Jakarta – Sebagai bentuk apresiasi kepada pemegang saham, PT Intanwijaya Internasional (INCI) berencana membagikan dividen tunai tahun buku 2024…
NERACA Jakarta – Di kuartal pertama 2025, PT Daaz Bara Lestari Tbk (DAAZ), salah satu pemain di sektor perdagangan komoditas…
Berhasil mencatatkan pertumbuhan laba di kuartal pertama 2025 dan juga seiring tren kenaikan harga, likuiditas, dan market capital membuat saham…