Laba Neto NFC Indonesia Naik Tajam 851,84%

NERACA

Jakarta – Paruh pertama 2021, PT NFC Indonesia Tbk (NFCX) membukukan laba neto yang diatribusikan ke pemilik entitas induk Rp97,45 miliar atau naik 851,84% dari laba neto di priode yang sama tahun lalu tercatat Rp10,25 miliar. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Sementara pendapatan neto perseroan sebesar Rp4,12 triliun atau turun dari pendapatan neto di priode yang sama tahun lalu tercatat Rp4,24  triliun dan beban pokok pendapatan turun jadi Rp4,07 triliun dari beban pokok pendapatan Rp4,19 triliun. Laba bruto naik menjadi Rp52,31 miliar dari laba bruto Rp51,48 miliar dan beban usaha naik menjadi Rp26,87 miliar dari Rp20,51 miliar.

Kemudian laba usaha turun menjadi Rp25,43 miliar dari laba usaha Rp30,97 miliar tahun sebelumnya. Namun yang paling menonjol adalah laba investasi lainnya milik NFCX yang tercatat Rp160,20 miliar per Juni 2021, dimana posisi itu pada sebelumnya tidak di catatkan. Total penghasilan lain-lain naik menjadi Rp162,05 miliar dari Rp6,33 miliar sedangkan laba sebelum pajak tercatat sebesar Rp187,48 miliar naik dari laba sebelum pajak Rp37,29 miliar.

Selanjutnya, total aset perseroan mencapai Rp1,59 triliun hingga periode 30 Juni 2021 naik dari togap aaet Rp1,40 triliun hingga periode 31 Desember 2020. Sebagai informasi, tahun ini perseroan begitu optimis tahun ini akan lebih baik meski dihadapkan ketidakpastian kapan berakhirnya pandemi Covid-19.

Menurut Head of Investor Relation NFC Indonesia, Stanley Tjiandra, optimisme tersebut didasarkan adanya tanda-tanda pemulihan permintaan dan kenaikan kinerja beberapa pelanggan. Oleh karena itu, perseroan sudah siap dengan sejumlah fokus strategi.”Sebagai gambaran dari segi operasional matriks, jumlah member 2020 saat ini berkisar 135.349, target 2021 lebih dari 180.000-190.000 members. Ini diharapkan ditorehkan di 2021," paparnya.

Sementara itu, untuk segmen digital advertising, perseroaan saat ini memiliki 15.105 layar dan bertumbuh minimal menjadi 24.000 layar. Selain itu, perseroan juga melihat potensi pasar Indonesia cukup besar dan melihat produk perseroan sudah cukup diminati dalam negeri. Perseroan pun akan mulai menjajal potensi pasar luar negeri.

Tahun ini, perseroan akan fokus pada pengembangan konten, jasa cloud advertising,  agregator produk digital, hingga jajal potensi pasar luar negeri. Direktur Utama NFCX,  Abraham Theofilus pernah bilang, agregator produk digitalnya sudah bertambah menjadi 135.349 anggota. Sejumlah partner strategis pun didapatkan seperti Alfamart, SiCepat, LINE, SRC, hingga Kios Warga.

BERITA TERKAIT

Momen Pemulihan Pasar - Reksa Dana Pasar Uang Jadi Solusi Strategis

NERACA Jakarta– Dalam beberapa waktu terakhir, indeks harga saham gabungan (IHSG) menunjukkan tren penguatan seiring meredanya ketegangan dagang global, termasuk…

Surya Pertiwi Bagikan Dividen Rp189 Miliar

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Surya Pertiwi Tbk memutuskan untuk membagikan dividen tunai kepada pemegang saham yaitu sebanyak…

OJK Telaah 28 Perusahaan Ajukan IPO

NERACA Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan sedang melakukan penelaahan terhadap 28 perusahaan yang telah mengajukan pernyataan pendaftaran untuk…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Momen Pemulihan Pasar - Reksa Dana Pasar Uang Jadi Solusi Strategis

NERACA Jakarta– Dalam beberapa waktu terakhir, indeks harga saham gabungan (IHSG) menunjukkan tren penguatan seiring meredanya ketegangan dagang global, termasuk…

Surya Pertiwi Bagikan Dividen Rp189 Miliar

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Surya Pertiwi Tbk memutuskan untuk membagikan dividen tunai kepada pemegang saham yaitu sebanyak…

OJK Telaah 28 Perusahaan Ajukan IPO

NERACA Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan sedang melakukan penelaahan terhadap 28 perusahaan yang telah mengajukan pernyataan pendaftaran untuk…

Berita Terpopuler