NERACA
Jakarta – Emiten perusahaan kimia, PT Madusari Murni Indah Tbk (MOLI) diproyeksikan bakal mengalami tekanan marjin tahun ini seiring dengan terjadinya penurunan harga jual ethanol. Namun demikian, perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin tetap mempertahankan target volume penjualan sebesar 80 ribu kiloliter sepanjang tahun 2021. Volume penjualan itu setara dengan kapasitas terpasar perseroan.
Sementara itu, hingga akhir kuartal pertama 2021, perseroan membukukan penjualan sebesar Rp443,5 miliar atau tumbuh 18,4%. Rincinya, penjualan ethanol tumbuh 19,47% menjadi Rp411,008 miliar. Sedangkan penjualan karbon dioksida tumbuh 1,9% menjadi Rp15,9 miliar. Bahkan penjualan pupuk naik 24,53% menjadi Rp11,8 miliar. Namun beban pokok penjualan bengkak 24,54% menjadi Rp340,57 miliar. Sehingga laba kotor tumbuh 1,67% menjadi Rp102,92 miliar.
Sedangkan laba periode berjalan tercatat turun 45,3% menjadi Rp13,136 miliar. Pada sisi lain, perseroan menyampaikan, belanja modal sepanjang tahun 2021 hingga 2022 sebesar Rp225 miliar. Anggaran dana itu diperuntukan proyek bahan baku dan proyek penekanan biaya bahan baku, serta belanja modal lainnya.
Masih berdasarkan bahan paparan publik itu, perseroan akan menggunakan sisa dana hasil IPO (initial public offering) sebesar Rp94,8 miliar untuk belanja modal tadi. Saat ini, MOLI merupakan produsen etanol food grade dan industrial grade terkemuka di Indonesia yang memproduksi berbagai produk dengan merek Molindo Etanol, Molindo CO2, Molindo Dry Ice dan Molindo Fertilizer.
Produk-produk tersebut dipasarkan di dalam dan diekspor ke luar negeri dengan basis pelanggan dari beragam industri yaitu makanan dan minuman, farmasi, sanitasi, kosmetik, produk tembakau, alat kesehatan, rumah sakit, ukiran dan mebel, tinta, percetakan, bahan bakar, pembersihan dan pengelasan.
Pemegang saham MOLI mengharapkan keberlanjutan program kerja dan strategi manajemen lebih cepat diterapkan dalam rangka meningkatkan daya saing. Diharapkan Komisaris dan Direksi bekerja sama membawa MOLI mencapai visinya yaitu menjadi perusahaan industri etanol terintegrasi yang terkemuka di Asia Pasifik. Molindo Group adalah induk perusahaan yang menaungi PT Molindo Raya Industrial, PT Molindo Inti Gas dan PT Sumber Kita Indah. Perusahaan ini didirikan 56 tahun yang lalu di Malang, tepatnya pada tahun 1965.
NERACA Jakarta – Sebagai bentuk apresiasi kepada pemegang saham, PT Intanwijaya Internasional (INCI) berencana membagikan dividen tunai tahun buku 2024…
NERACA Jakarta – Di kuartal pertama 2025, PT Daaz Bara Lestari Tbk (DAAZ), salah satu pemain di sektor perdagangan komoditas…
Berhasil mencatatkan pertumbuhan laba di kuartal pertama 2025 dan juga seiring tren kenaikan harga, likuiditas, dan market capital membuat saham…
NERACA Jakarta – Sebagai bentuk apresiasi kepada pemegang saham, PT Intanwijaya Internasional (INCI) berencana membagikan dividen tunai tahun buku 2024…
NERACA Jakarta – Di kuartal pertama 2025, PT Daaz Bara Lestari Tbk (DAAZ), salah satu pemain di sektor perdagangan komoditas…
Berhasil mencatatkan pertumbuhan laba di kuartal pertama 2025 dan juga seiring tren kenaikan harga, likuiditas, dan market capital membuat saham…