Lolos Uji Kelayakan Jurnal Kedokteran Internasional, Nucleus Farma Ciptakan Obat Terapi untuk Penderita Covid

 

 

PT Natura Nuswantara Nirmala (Nucleus Farma) telah sukses melakukan penelitian dengan membuktikan bahwa produk Onoiwa MX telah efektif sebagai ajduvan standar pengobatan covid19 terhadap pasien tahap awal. Bahkan penelitian yang melibatkan beberapa pakar dan praktisi dibidangnya ini masuk dalam jurnal kedokteran internasional di Eropa pada 2021 di volume 8, issue 3 dan halaman 2945-2957 pada bulan Juli 2021. Selain itu, produk ini juga diklaim lulus uji etik sesuai dengan standard code ethics of World Medical Association – Declaration of Helsinksi.

Penelitian yang digawangi oleh Prof. Dr. apt. Syamsudin, M.Biomed merupakan Guru Besar bidang Farmakologi Bahan Alam dari Fakultas Farmasi Universitas Pancasila, dr. Lusi Nursilawati Syamsi, Sp.P merupakan praktisi dokter spesialis paru yang menangani Covid-19, Dr.rer.nat. Chaidir Amin dari BPPT dan Dr. Nurita Andayani merupakan ahli statistika.

“Sebuah prestasi yang sangat membanggakan, produk asli Indonesia produksi Nucleus Farma dapat masuk ke dalam studi penelitian di dalam artikel jajaran jurnal internasional,” kata CEO Nucleus Farma Edward Basilianus seperti dikutip dalam keterangannya, akhir pekan ini.  

Ia menambahkan bahwa Nucleus Farma mempunyai visi dan misi untuk menyehatkan bangsa melalui inovasi produk biotechnology didukung dengan tim Research and Development yang kompeten di bidang pengembangan obat bahan alam dengan memahami drug MOA - drug mechanistic of action dan memahami drug delivery mechanism sehingga dapat menghasilkan obat-obat yang lebih efektif dan on target dalam pengobatan. “Kami berkomitmen akan terus melakukan penelitian dengan memanfaatkan kekayaan alam asli Indonesia dan mendukung peningkatan ekonomi dengan menjadikan obat natural yang siap bersaing di pasar global,” jelasnya.

Prof. Dr. apt. Syamsudin, M.Biomed sebagai Guru Besar bidang Farmakologi Bahan Alam dari Fakultas Farmasi Universitas Pancasila mengatakan bahan aktif utama dalam produk Onoiwa MX ini adalah ekstrak ikan gabus, dalam pemrosesan ekstrak tersebut Nucleus Farma menggunakan teknik enzymatic low pressure low temperature, dimana teknik tersebut adalah paten proses yang dimiliki Nucleus Farma dan belum banyak digunakan oleh produsen lain.

Menurutnya, tujuan teknik ini untuk membuat ukuran partikel ekstrak lebih kecil (small molecule drugs) dan menjaga zat aktif tetap stabil. Paten proses ini menggunakan reaksi enzimatik yang dapat memutus ikatan protein lebih aktif sehingga sistem penghantaran obat tercapai dengan baik ke sel target.

Penggunaan Onoiwa MX sebagai oral albumin, tepat digunakan untuk mempertahankan onkotik plasma dan membawa molekul metabolit obat ke dalam sel. Onoiwa MX juga dapat menjadi obat pengganti albumin intravena bagi dokter di unit gawat darurat maupun rawat inap. “Hal tersebut pun didukung dengan kutipan hasil riset jurnal yang berjudul Serum albumin-mediated strategy for the effective targeting of Sars-Cov2 oleh Pushpendra Mani Mishra pada tahun 2020 bahwa albumin direferensikan sebagai bahan terapi pengobatan Covid-19 karena efektif sebagai penghantar obat untuk menargetkan Sars-Cov2,” ujarnya.

Sementara itu, dr. Lusi Nursilawati Syamsi, Sp.Paru menambahkan bahwa penelitian yang sudah dilakukan bertujuan menguji efektifitas produk Onoiwa MX yang dilakukan terhadap pasien terkonfirmasi positif Covid-19. Pengujian dengan uji klinis acak terkontrol single blind parallel study pada pasien yang menderita Covid-19, kemudian pasien ditindaklanjuti selama 7 hari setelah dosis terakhir pemberian Onoiwa MX diberikan. Sebanyak 48 pasien positif Covid-19 dan dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok pertama diberikan terapi standar hidroklorokuin 2x200 mg, injeksi azitromisin 1x500 mg, oseltamivir 2x75 mg serta injeksi levofloxacin 750 mg dan Onoiwa MX 3x1 selama 7 hari. Sedangkan pasien pada kelompok kedua diberikan hidroklorokuin 2x200 mg, azitromisin 1x500 mg, oseltamivir 2x75 mg serta levofloxacin injeksi ditambah kontrol 750 mg (plasebo) 3 kali sehari selama 7 hari. Selanjutnya, dilakukan pemeriksaan tanda-tanda klinis dan vital dilakukan pada pasien setiap hari sebagai adjuvan pengobatan standar yang diberikan untuk penanganan pasien Covid-19 terkonfirmasi pneumonia sedang dengan dosis 3x1 sachet per hari secara oral selama 7 hari.

Hasil pengobatan dinilai untuk perbaikan gejala klinis dan laboratorium setiap 5 hari perawatan pasien. Pemeriksaan klinis dilakukan pada bulan November 2020 hingga Januari 2021 setelah lolos uji etik. Penelitian dimulai dengan mengisi informed consent, menandatanganinya, dan setelah itu dilanjutkan ke fase seleksi, perlakuan, dan pasca perawatan. “Selama penelitian, gejala klinis, kemudian dihitung darah lengkap, protein C reaktif, D-dimer dinilai sebelum dan setelah perawatan Covid-19. D-dimer sangat diperhatikan pada kasus Covid-19 sesuai pedoman tatalaksana penanganan pasien Covid-19, dikarenakan peningkatan nilai d-dimer dapat memicu infeksi yang berkelanjutan sehingga menyebabkan kematian,” urai Lusi.

Bambang mengakui bahwa saat ini belum ada pengobatan untuk Covid-19, terapi yang digunakan termasuk antivirus dan antibiotik hanya meredakan gejalanya. Selain obat-obatan, langkah-langkah pencegahan seperti upaya pemerintah untuk memvaksinasi masyarakat sedang dilakukan. Meski vaksin sedang didistribusikan dan program vaksin tengah berjalan, upaya lain untuk mengurangi dampak Covid-19 tetap diperlukan. Dalam penelitian ini, penggunaan adjuvan bukan sebagai pengganti pengobatan Covid-19, melainkan sebagai suplemen pengobatan.

Selanjutnya, dalam situasi seperti ini dimana tidak ada obat yang efektif sebagai obat, kombinasi Channa striata, Curcuma xanthoriza dan Moringa oleifera dalam Onoiwa MX sangat berguna dalam pengobatan Covid-19. Kombinasi ini dapat menghambat fusi dan masuknya virus ke dalam sel, sementara obat lain menginternalisasi target beberapa komponen virus dan memberi sinyal pada sel untuk menghentikan penyebaran virus. Pencarian terbaru untuk pengobatan infeksi SARS-Cov2 di PubMed mengungkapkan bahwa penggunaan obat-obatan tradisional dalam mengobati Covid-19 menunjukkan potensi tinggi kurkumin dalam temulawak dalam menetralkan aktivitas virus, serta daun kelor yang berkhasiat meningkatkan imunitas tubuh. Dengan demikian tim peneliti menyimpulkan bahwa Onoiwa MX yang diproduksi Nucleus Farma sangat berpotensi sebagai adjuvan dalam terapi penanganan Covid-19.

BERITA TERKAIT

Hadirkan Inspirasi Cinta Budaya Lokal - Lagi, Marina Beauty Journey Digelar Cari Bintangnya

Mengulang kesuksesan di tahun sebelumnya, Marina Beauty Journey kembali hadir mendorong perempuan muda Indonesia untuk memaknai hidup dalam kebersamaan dan…

Mengenal LINAC dan Brachytherapy Opsi Pengobatan Kanker

Terapi radiasi atau radioterapi, termasuk yang menggunakan Linear Accelerator (LINAC) dan metode brachytherapy telah menjadi terobosan dalam dunia medis untuk…

Masyarakat Diminta Responsif Gejala Kelainan Darah

Praktisi kesehatan masyarakat, dr. Ngabila Salama meminta masyarakat untuk lebih responsif terhadap gejala kelainan darah dengan melakukan pemeriksaan atau skrining.…

BERITA LAINNYA DI Kesehatan

Hadirkan Inspirasi Cinta Budaya Lokal - Lagi, Marina Beauty Journey Digelar Cari Bintangnya

Mengulang kesuksesan di tahun sebelumnya, Marina Beauty Journey kembali hadir mendorong perempuan muda Indonesia untuk memaknai hidup dalam kebersamaan dan…

Mengenal LINAC dan Brachytherapy Opsi Pengobatan Kanker

Terapi radiasi atau radioterapi, termasuk yang menggunakan Linear Accelerator (LINAC) dan metode brachytherapy telah menjadi terobosan dalam dunia medis untuk…

Masyarakat Diminta Responsif Gejala Kelainan Darah

Praktisi kesehatan masyarakat, dr. Ngabila Salama meminta masyarakat untuk lebih responsif terhadap gejala kelainan darah dengan melakukan pemeriksaan atau skrining.…