NERACA
Jakarta – Berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST), PT Jaya Real Property Tbk (JRPT) akan membagikan dividen tunai sebanyak Rp 302,5 miliar kepada pemegang saham dari laba bersih perseroan tahun buku 2020. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.
Emiten properti ini mengungkapkan, dividen tunai yang akan dibagikan kepada pemegang saham sebanyak Rp 22 per lembar saham. Aksi korporasi ini telah disetujui dalam RUPST yang dilakukan 21 Juni 2021. Adapun cum dan ex dividen di pasar reguler dan negosiasi akan dilakukan pada 29-30 Juni 2021. Sementara cum dan ex dividen di pasar tunai dilaksanakan pada 1-2 Juli 2021. Sedangkan pembayaran dividen dilakukan pada 23 Juli 2021.
Sebagai informasi, dividen tunai akan dibagikan kepada pemegang saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan (DPS) pada tanggal 1 Juli 2021 sampai dengan pukul 16.00 WIB (recording date). Bagi pemegang saham yang sahamnya termasuk dalam Penitipan Kolektif di Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), pembayaran dividen dilakukan dengan pemindahbukuan melalui PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), selanjutnya KSEI akan mendistribusikannya ke rekening perusahaan efek/bank kustodi di mana para pemegang saham membuka rekening.
Sementara pemegang saham yang sahamnya tidak termasuk dalam penitipan kolektif di KSEI, dividen dapat diambil langsung dalam bentuk tunai di perseroan dengan menunjukkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) asli. Pemegang saham yang akan mengambil langsung dividen tunai di perseroan wajib mengkonfirmasi terlebih dahulu melalui telepon selambat-lambatnya 3 hari kerja sebelum pengambilan.
Sebagai informasi, perseroan pada akhir tahun lalu membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 924,9 miliar, turun 9,04% dibandingkan periode sama tahun 2019 yang tercatat Rp 1,01 triliun. Sebelumnya, Jaya Real Property dikabarkan akan membeli kembali (buyback) saham sebanyak-banyaknya 173,90 juta saham yang setara dengan 1,28% modal disetor. Emiten yang 63,59% sahamnya dimiliki oleh PT Pembangunan Jaya ini akan menggunakan saldo laba untuk mendanai buyback.
Perseroan menyebutkan, besarnya dana dalam rangka rencana pembelian kembali saham sebesar-besarnya adalah Rp 100 miliar, termasuk biaya transaksi, biaya perdagangan, dan biaya lainnya sehubungan dengan rencana buyback. Perusahaan yang dulu bernama PT Bintaro Raya ini menggelar buyback dengan harapan dapat meningkatkan likuiditas perdagangan saham sehingga harga saham meningkat. Selain itu, memberikan perseroan fleksibilitas untuk mencapai struktur permodalan yang efisien sehingga memungkinkan Earning Per Share (EPS) meningkat.
Kejar pertumbuhan penjualan, TCL sebagai pemimpin global dalam teknologi pintar dengan bangga meluncurkan eksklusif televisi layar lebar terobosannya, seri 98…
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) bersama Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPM) sukses menggelar ajang BTN Indonesia Fashion…
NERACA Jakarta- Pacu pertumbuhan bisnisnya, PT Itama Ranoraya Tbk. (IRRA) mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) senilai Rp80 miliar…
Kejar pertumbuhan penjualan, TCL sebagai pemimpin global dalam teknologi pintar dengan bangga meluncurkan eksklusif televisi layar lebar terobosannya, seri 98…
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) bersama Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPM) sukses menggelar ajang BTN Indonesia Fashion…
NERACA Jakarta- Pacu pertumbuhan bisnisnya, PT Itama Ranoraya Tbk. (IRRA) mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) senilai Rp80 miliar…