NERACA
Jakarta – Genjot pasar ekspor, PT Sejahtera Bintang Abadi Textile Tbk (SBAT) kembali menambah negara tujuan eskpor dengan merambah pasar Timur Tengah, Arab Saudi. Langkah tersebut sejalan dengan kemampuan perseroan untuk memproduksi benang untuk pembuatan sajadah.
Direktur Utama Sejahtera Bintang Abadi Textile, Jefri Junaedi dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin mengatakan, perseroan telah menerima permintaan untuk benang sajadah dari negara dengan julukan “Negara Minyak“ tersebut sebanyak 15-20 kontainer per bulan. “Walaupun di tengah pandemi, tim produksi dan ekspor kami terus bekerja keras untuk berinovasi dan mencari peluang ekspor baru. Berkat kerja keras tersebut, kami berhasil membuat produk baru yaitu benang untuk pembuatan sajadah. Kebutuhan pasar untuk jenis produk ini memang cukup besar, apalagi di pasar Timur Tengah,"ujarnya.
Emiten produsen benang daur ulang (recycle) asal Bandung ini mengungkapkan, setelah melewati proses pengecekan kualitas (quality checking) dan negosiasi yang berjalan panjang, akhirnya terpilih sebagai pemasok benang pertama dari Indonesia ke Arab Saudi. “Kami juga awalnya tak menyangka permintaan akan sebanyak ini padahal umroh tahun ini ditiadakan akibat dari Pandemi Covid-19. Jadi, kami sangat optimis untuk kedepannya, apalagi setelah aktivitas umroh diadakan kembali,” ungkap dia.
Sejahtera Bintang Abadi Textile seperti diketahui memang tengah menggenjot peluang ekspor baru. Hal itu tercermin dari penandanganan perjanjian investasi dengan grup investasi alternatif global asal Amerika Serikat, LDA Capital, pada pertengahan Maret 2021 dengan nilai setara Rp 125 miliar. Perjanjian itu untuk dilakukan untuk menjangkau pasar Eropa lebih luas. Adapun, sejak tahun 2019, produk utama perseroan, seperti benang untuk sarung tangan telah berhasil menembus pasar Eropa.
Setiap tahunnya pun perseroan mendapat permintaan dari negara-negara baru di Eropa, seperti Rusia, Estonia, dan Bosnia dan Herzegovina. Sebagai perusahaan tekstil pertama di Indonesia yang menggunakan limbah tekstil sebagai bahan baku utama untuk membuat benang, Sejahtera Bintang telah mengekspor produknya ke 25 negara di seluruh dunia.
Penjualan ke pasar ekspor menyumbang sekitar 30% dari pendapatan SBAT, sementara 70% didominasi oleh penjualan ke pasar domestik. Akhir tahun lalu, Sejahtera Bintang membukukan penjualan bersih sebesar Rp 177,55 miliar, merosot 43,77% dibandingkan realisasi penjualan bersih di tahun 2019 sebesar Rp 315,79 miliar. Perseroan masih menderita rugi bersih tahun berjalan sebesar Rp 5,88 miliar di tahun 2020. Jumlah ini berkurang dari rugi bersih tahun berjalan pada periode sebelumnya sebesar Rp 44,19 miliar.
Emiten properti, PT Modernland Realty Tbk. (MDLN) membukukan laba bersih konsolidasian di kuartal pertama 2025 sebesar Rp761,3 miliar, berbalik arah…
NERACA Jakarta -Kuartal pertama 2025, PT Indosat Tbk. (ISAT) atau Indosat Ooredoo Hutchison mencatatkan laba bersih sebesar Rp1,31 triliun atau meningkat 1,26%…
NERACA Jakarta – Dalam rangka menjaga kesehatan keuangan, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah fokus pada bisnis inti dan akan…
Emiten properti, PT Modernland Realty Tbk. (MDLN) membukukan laba bersih konsolidasian di kuartal pertama 2025 sebesar Rp761,3 miliar, berbalik arah…
NERACA Jakarta -Kuartal pertama 2025, PT Indosat Tbk. (ISAT) atau Indosat Ooredoo Hutchison mencatatkan laba bersih sebesar Rp1,31 triliun atau meningkat 1,26%…
NERACA Jakarta – Dalam rangka menjaga kesehatan keuangan, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah fokus pada bisnis inti dan akan…