Pendapatan Alam Sutera Terkoreksi 59,33%

NERACA

Jakarta - Di tahun 2020, PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) membukukan total pedapatan senilai Rp 1,41 triliun atau turun 59,33% dibandingkan realisasi di tahun sebelumnya Rp 3,47 triliun. Penurunan pendapatan dan sejumlah beban pun membuat ASRI menderita kerugian hingga Rp1,02 triliun atau berbalik dari posisi laba Rp1,01 triliun pada tahun sebelumnya. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam laporan keuangan dipublikasi di Jakarta, kemarin.

Emiten properti ini menyebutkan, dilihat dari kontributor pendapatan, seluruhnya mengalami koreksi. Pendapatan dari penjualan real estat turun 63,39% secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp1,04 triliun. Selanjutnya pendapatan jasa hospitality dan sarana turun 14,56% yoy menjadi Rp299,62 miliar dan pendapatan pariwisata anjlok paling dalam 81,92% yoy menjadi Rp29,10 miliar. Sementara Alam Sutera Realty mencatatkan total aset senilai Rp21,22 triliun pada akhir 2020. Aset itu terdiri dari ekuitas senilai Rp9,38 triliun dan liabilitas Rp11,84 triliun.

Emiten properti ini menargetkan marketing sales tahun 2021 sebesar Rp 3,2 triliun atau naik 15% secara yoy. Kenaikan penjualan ditopang dari residential. Di tahun 2015-2019, presales ASRI tidak stabil karena perubahan besar dalam penjualan lahan. ASRI banyak menjual lahan ke China Fortune Land Development International (CFLD). Tapi tahun ini, penjualan lahan ke CFLD akan menurun atau stagnan seperti tahun 2020 yakni berkisar Rp 200 miliar. 

Meski begitu, hitungan Maybank Kim Eng hasil marketing sales ASRI diperkirakan hanya mencapai Rp 3,07 triliun di 2021 dan tahun 2022 sebesar Rp 3,38 triliun.  "Kami mengharapkan pertumbuhan marketing sales dari penjualan township Serpong. ASRI juga akan menjual apartemen baru Elevee," ujar Aurellia Setiabudi, analis Maybank Kim Eng Sekuritas dalam risetnya seperti dikutip kontan.

Pada awal kuartal IV tahun 2020, apartemen Elevee mendapat sambutan positif dari pembeli. "Kami memperkirakan pra penjualan properti komersial masih akan sepi karena pandemi," terang Aurellia. Oleh karena itu, dia memperkirakan, kontribusi properti hunian (residential) bakal naik menjadi 61% di tahun ini dari tahun 2020 berkontribusi 49%. 

Pada tahun 2020, ASRI mendapat kontribusi cukup besar dari penjualan di Pasar Kemis. Dari wilayah ini, kontribusi marketing sales ASRI meningkat dari 17% di tahun 2016 menjadi 47% di tahun 2020. "Kami mengharapkan pertumbuhan marketing sales dua digit dari Pasar Kemis pada tahun 2021 hingga 2022 karena permintaan hunian yang tinggi," jelas Aurellia. 

BERITA TERKAIT

Dipasarkan di Electronic City - TCL Luncurkan TV Premium Layar Besar 98 dan 85 Inch

Kejar pertumbuhan penjualan, TCL sebagai pemimpin global dalam teknologi pintar dengan bangga meluncurkan eksklusif televisi layar lebar terobosannya, seri 98…

IFW 2025 Sukses Digelar - BTN Bidik Ekosistem Industri Fesyen di Indonesia

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) bersama Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPM) sukses menggelar ajang BTN Indonesia Fashion…

Dorong Pertumbuhan Bisnis EMD - Itama Ranoraya Siapkan Capex Rp80 Miliar

NERACA Jakarta- Pacu pertumbuhan bisnisnya, PT Itama Ranoraya Tbk. (IRRA) mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) senilai Rp80 miliar…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Dipasarkan di Electronic City - TCL Luncurkan TV Premium Layar Besar 98 dan 85 Inch

Kejar pertumbuhan penjualan, TCL sebagai pemimpin global dalam teknologi pintar dengan bangga meluncurkan eksklusif televisi layar lebar terobosannya, seri 98…

IFW 2025 Sukses Digelar - BTN Bidik Ekosistem Industri Fesyen di Indonesia

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) bersama Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPM) sukses menggelar ajang BTN Indonesia Fashion…

Dorong Pertumbuhan Bisnis EMD - Itama Ranoraya Siapkan Capex Rp80 Miliar

NERACA Jakarta- Pacu pertumbuhan bisnisnya, PT Itama Ranoraya Tbk. (IRRA) mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) senilai Rp80 miliar…

Berita Terpopuler