NERACA
Sukabumi - Pemerintah Kota Sukabumi dituntut untuk segera membuat Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Pasalnya, seiring dengan adanya pembangunan Tol Bogor Ciawi Sukabumi (Bocimi) saat ini, tentu saja akan berdampak terhadap roda perekonomian. Apalagi, Kota Sukabumi saat ini, perkembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sangat pesat.
Menurut salah satu pengamat ekonomi lokal, Budi Hukin Pramoto mengungkapkan, jika Kota Sukabumi saat ini harus segera memikirkan pembuatan kawasan perekonomian khusus, Sebab, kata Budi, dengan adanya mega proyek besar yakni Tol Bocimi tersebut, tentu saja akan berdampak juga terhadap kemajuan Kota Sukabumi kedepanya. Salah satunya bisa mendongkrak perekonomian para pelaku usaha, baik itu UMKM, atau pun jasa lainya.
"Tol Bocimi ini, sangat berdampak kedepanya, bukan hanya percepatan pembangunan infrastrukur saja, melainkan akan berdampak juga terhadap berkembangnya satu daerah yang terlewati oleh Tol tersebut. Salah satunya peningkatan perekonomian," ujar Budi kepada Neraca, saat berkunjung ke Sekretariat PWI Kota Sukabumi, Sabtu (6/2).
Budi juga mengakui, jika Pemkot Sukabumi memiliki keterbatasan untuk mewujudkan KEK tersebut. Tapi, perlu adanya dukungan dari pihak lain. Salah satunya dilibatkanya para pengusaha di Kota Sukabumi."Tinggal menjalin komunikasi saja dengan para pengusaha, karena pemerintah daerah sendiri memiliki keterbatasan," ungkapnya.
Budi mencontohkan, seperti di Yogya, mereka ada Malioboronya, kemudian Semarang ada simpang lima, Aolo memliki pasar angkringan, dan daerah-daerah lainya, mereka memiliki ikon ataupun kawasan-kawasan tertentu sehingga terkenal ke daerah luar."Kenapa tidak di kota Sukabumi menciptakan satu kawasan, salah satunya KEK tadi," katanya.
Jika berbicara lokasi tambah Budi, bekas Terminal Sudirman sangat cocok untuk dijadikan KEK. Hanya saja permasalahanya, lokasi itu didalam Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) peruntukanya berbeda. Kecuali, jika ada revisi RTRW bisa saja dijadikan kawasan ekonomi kedepanya.
Kalau tidak, pemerintah bisa mencari tempat yang lain. Sebab, di KEK itu nantinya, bukan hanya diisi dengan produk UMKM saja, melainkan kuliner, dan kerajinan tangan asli asal Kota Sukabumi."Kalau masalah RTRW mah, tinggal dibahas saja antara eksekutif dengan legislatif. Yang jelas jangan sampai adanya Tol Bocimi, pelaku usaha kita menjadi penonton. Selain itu juga dengan adanya KEK, setidaknya akan menyumbang terhadap Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) dan memajukan roda perekonomian masyarakat," pungkas Budi. Arya
NERACA Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Agama menunjukkan keseriusan penuh dalam menjamin kualitas layanan ibadah haji khusus bagi warga negara…
NERACA Jakarta - PT Permodalan Nasional Madani (PNM) menggelar acara SEHATI (Sehat Bersama Insan PNM) sebagai ajang family gathering sebagai…
NERACA Sukabumi – Pemerintah Kota (Pemkot) Sukabumi, terus berupaya menekan peredaran rokok ilegal. Komitmen tersebut juga dibuktikan menggelar pelatihan peningkatan…
NERACA Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Agama menunjukkan keseriusan penuh dalam menjamin kualitas layanan ibadah haji khusus bagi warga negara…
NERACA Jakarta - PT Permodalan Nasional Madani (PNM) menggelar acara SEHATI (Sehat Bersama Insan PNM) sebagai ajang family gathering sebagai…
NERACA Sukabumi – Pemerintah Kota (Pemkot) Sukabumi, terus berupaya menekan peredaran rokok ilegal. Komitmen tersebut juga dibuktikan menggelar pelatihan peningkatan…