NERACA
Jakarta – Emiten garmen dan tekstil terintegrasi, PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) atau Sritex membantah kabar pengadaan tas bantuan sosial (bansos) dampak Covid-19 atas bantuan Gibran Rakabuming Raka, Putra Presiden Joko Widodo. Namun proyek pengadaan tas tersebut datang langsung dari Kementerian Sosial. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.
Dalam penjelasannya, SRIL dihubungi oleh pihak Kementerian Sosial mengenai kebutuhan tas ‘goodiebag’ pada bulan April 2020. Pemesanan tersebut diproses sesuai dengan prosedur yang berlaku. Lebih lanjut, manajemen SRIL menegaskan tidak pernah berkomunikasi dengan Gibran terkait dengan pengadaan ini. Sebelumnya nama SRIl dikaitkan dengan perkara pengadaan bansos yang menjerat Menteri Sosial (Mensos) Juliari P Batubara. Sritex diminta untuk menyediakan sekitar 1,9 juta goodie bag bagi paket bansos Kemensos untuk kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.
Rekomendasi pengadaan tas paket bansos itu ditengarai didapatkan dari anak sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka. Gibran sendiri adalah calon Wali Kota Solo terpilih yang meraup suara lebih dari 80% pada Pilkada 2020 lalu. Menyikapi kabar tersebut, Head of Corporate Communication Sritex Joy Citradew seperti dikutip bisnis mengatakan, Sritex mendapatkan pesanan goodie bag bansos setelah diminta oleh pihak Kemensos. Pada saat itu pihaknya mendapatkan informasi bahwa kebutuhannya mendesak alias urgent."Pada saat itu kami disampaikan bahwa kebutuhannya mendesak alias urgent," ujarnya.
Joy menambahkan, Kemensos kemudian melakukan pesanan dalam jumlah besar sekitar 1 bulan setelah pandemi. Meski begitu dirinya tidak dapat menjabarkan lebih detai karena terikat pasal kerahasiaan. Untuk diketahui, proyek bansos mendapat sorotan setelah Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) telah menetapkan Mensos Juliari Peter Batubara dan empat tersangka lainnya sebagai penerima dan pemberi suap terkait program bantuan sosial penanganan virus corona (Covid-19) ini.
Pada sesi pertama perdagangan saham Senin (21/12) awal pekan kemarin, perdagangan saham SRIL jatuh seiring dengan pemberitaan yang mengaitkan emiten tekstil tersebut dengan proyek bantuan sosial atau bansos dari Kementerian Sosial. Berdasarkan data Bloomberg, saham SRIL bertengger di level 280 di awal sesi kedua, turun 4 poin atau 1,41 persen. Saham SRIL dibuka di level 282 atau melemah 2 poin dibandingkan dengan posisi penutupan Jumat (18/12).
Hingga pukul 13.34 WIB, perdagangan saham SRIL mencapai 88,91 juta lembar dengan nilai transaksi Rp24,66 miliar.Kinerja saham SRIL hingga awal sesi kedua tidak menggoyahkan tren positif dalam seminggu terakhir yang mana naik 15,70%. Sejak awal tahun, saham SRIL juga masih mencatat imbal positif 7,69%.
Emiten properti, PT Modernland Realty Tbk. (MDLN) membukukan laba bersih konsolidasian di kuartal pertama 2025 sebesar Rp761,3 miliar, berbalik arah…
NERACA Jakarta -Kuartal pertama 2025, PT Indosat Tbk. (ISAT) atau Indosat Ooredoo Hutchison mencatatkan laba bersih sebesar Rp1,31 triliun atau meningkat 1,26%…
NERACA Jakarta – Dalam rangka menjaga kesehatan keuangan, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah fokus pada bisnis inti dan akan…
Emiten properti, PT Modernland Realty Tbk. (MDLN) membukukan laba bersih konsolidasian di kuartal pertama 2025 sebesar Rp761,3 miliar, berbalik arah…
NERACA Jakarta -Kuartal pertama 2025, PT Indosat Tbk. (ISAT) atau Indosat Ooredoo Hutchison mencatatkan laba bersih sebesar Rp1,31 triliun atau meningkat 1,26%…
NERACA Jakarta – Dalam rangka menjaga kesehatan keuangan, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah fokus pada bisnis inti dan akan…