Sputnik V, Vaksin Anti Covid-19 Asal Rusia Yang Dapat Bertahan Selama 2 Tahun

NERACA

Jakarta - Berdasarkan data dan laporan dari ilmuwan Rusia di Gamaleya Research Institute yang mengembangkan vaksin virus Corona Sputnik V, terungkap fakta baru bahwa vaksin ini dapat memberikan perlindungan dari virus Covid-19 selama dua tahun di tubuh manusia.

 

"Selama ini saya hanya bisa memberikan saran, karena dibutuhkan lebih banyak data eksperimen. Vaksin kami dibuat di platform yang juga digunakan untuk vaksin Ebola. Data eksperimental yang diterima pada saat itu menunjukkan bahwa vaksin serupa akan menawarkan perlindungan selama dua tahun, atau mungkin lebih," kata Alexander Gintsburg, seorang ilmuwan dari Gamaleya Research Institute seperti dikutip dari New York Post, Senin (21/12).

 

Sementara itu, Gamaleya Research Institute bersama Russian Direct Investmen Fund (RDIF) baru-baru ini juga mengumumkan laporan terbaru mereka bahwa vaksin Sputnik V dapat memberikan tingkat kemanjuran diatas 90 persen.

 

Seperti dikutip dari laman _rdif.ru_ , Russian Direct Investment Fund telah mempublikasikan laporannya ke publik, bahwa tingkat kemanjuran dari vaksin Sputnik V sekitar 91,4 persen berdasarkan serangkaian uji klinis tahap 3 yang sudah dilakukan.

 

“Efikasi vaksin Sputnik V adalah 91,4% berdasarkan analisis data yang diperoleh 21 hari setelah pemberian dosis pertama,” demikian sumber dari RDIF.

 

“Uji klinis tahap 3 dari vaksin Sputnik V, telah dilakukan sesuai dengan standar dan praktik internasional yang terbaik. Selama uji klinis, keamanan vaksin terus dipantau. Berbagai informasi juga dianalisa oleh Komite Pemantau Independen yang terdiri dari ilmuwan terkemuka,” tambahnya.

 

Berdasarkan data inilah, Menteri Kesehatan Rusia Mikhail Murashko menyebut bahwa vaksin Sputnik V sangat efektif dan aman untuk disuntikkan ke orang-orang guna menghentikan penyebaran virus Covid-19.

 

“Data terbaru tentang kemanjuran vaksin buatan Gamaleya Research Center sangat menggembirakan. Saat ini menjadi jelas bagi semua orang bahwa akhir pandemi Covid-19 hanya bisa terjadi setelah dilakukannya vaksinasi massal dari seluruh populasi global,” ungkap Murashko seperti dikutip RDIF.

 

Sementara itu CEO RDIF Kirill Dimitriev mengungkapkan bahwa, data yang diperoleh ini akan menjadi dasar bagi laporan yang digunakan untuk mengajukan aplikasi pendaftaran percepatan vaksin Rusia di sejumlah negara lain.

 

“Kami juga melihat minat yang tinggi dari perusahaan farmasi internasional terhadap vaksin Gamaleya Research Center, karena penggunaan komponen Sputnik V yang dikombinasikan dengan vaksin lain dapat meningkatkan kemanjurannya secara signifikan,” tutup Kirill Dimitriev. Mohar/Iwan

 

 

 

BERITA TERKAIT

GYS Perkuat Komitmen terhadap Inovasi, Keberlanjutan, dan Dampak Sosial di Tengah Transformasi Industri

NERACA Cikarang Barat – Selama setahun terakhir, PT Garuda Yamato Steel (GYS) membuktikan bahwa kepemimpinan di industri baja tidak hanya…

Diskon Tarif Tol dan Tiket Pesawat Wujud Kepedulian Pemerintah terhadap Pemudik

  NERACA Jakarta-Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Kemenko IPK) memastikan pemberlakuan diskon tarif tol sebesar 20…

Masyarakat Diimbau Terapkan Prokes Selama Libur Panjang Cegah Covid-19

  NERACA Jakarta - Menghadapi masa libur panjang dan meningkatnya mobilitas masyarakat, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) mengimbau masyarakat…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

GYS Perkuat Komitmen terhadap Inovasi, Keberlanjutan, dan Dampak Sosial di Tengah Transformasi Industri

NERACA Cikarang Barat – Selama setahun terakhir, PT Garuda Yamato Steel (GYS) membuktikan bahwa kepemimpinan di industri baja tidak hanya…

Diskon Tarif Tol dan Tiket Pesawat Wujud Kepedulian Pemerintah terhadap Pemudik

  NERACA Jakarta-Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Kemenko IPK) memastikan pemberlakuan diskon tarif tol sebesar 20…

Masyarakat Diimbau Terapkan Prokes Selama Libur Panjang Cegah Covid-19

  NERACA Jakarta - Menghadapi masa libur panjang dan meningkatnya mobilitas masyarakat, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) mengimbau masyarakat…

Berita Terpopuler