BI TARGETKAN KREDIT TUMBUH 7%-9% PADA 2021 - Jokowi: Pertumbuhan RI Lewati Titik Terendahnya

Jakarta-Presiden Jokowi meyakini pertumbuhan ekonomi Indonesia sudah melewati titik terendahnya pada kuartal II-2020 dan kini melaju di fase pemulihan ekonomi. Pasalnya, ada beberapa indikator makro-ekonomi domestik yang menggambarkan menggeliatnya ekonomi. Sementara itu, Gubernur BI Perry Warjiyo mengaku optimis pertumbuhan kredit perbankan tahun depan bisa mencapai 7%-9% baik dari sisi permintaan, maupun penawaran.

NERACA

Beberapa indikator itu seperti peningkatan laju impor bahan baku dan barang modal untuk mendukung kinerja industri pengolahan. Kemudian juga, neraca perdagangan RI yang surplus US$8 miliar pada kuartal III-2020 yang diyakini Presiden Jokowi akan mendukung ketahanan eksternal perekonomian.

"Pada kuartal II-2020 ekonomi kita terkontraksi minus 5,32% dan triwulan III-2020 perekonomian kita terkontraksi minus 3,49%. Artinya, sudah lewati titik terendahnya, titik balik menuju membaik, tren positif membaik," ujar Presiden dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2020, Kamis (3/12).

Di pasar keuangan, Jokowi menilai kepercayaan investor juga terus meningkat. Hal itu terlihat dari pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan nilai tukar rupiah dalam beberapa pekan terakhir. "IHSG mencapai 5.522 dan kurs rupiah ke dolar AS Rp14.050 per 17 November 2020. Perbaikan kinerja IHSG terdorong oleh peningkatan indeks saham sektoral . Sektor industri dasar mengalami pemulihan indeks saham terbesar sejak penurunan tajam di 24 Maret 2020 yang lalu," ujarnya seperti dikutip Antara.

Momentum positif perekonomian itu, menurut Jokowi, harus terus dijaga. Namun dalam memulihkan ekonomi, upaya menjaga kesehatan masyarakat di tengah situasi pandemi Covid-19 tetap harus diutamakan.

"Kita harus tetap hati-hati, tidak boleh lengah, dan kita harus disiplin menerapkan protokol kesehatan, waspada agar jangan sampai terjadi gelombang yang kedua, yang akan sangat merugikan upaya dan pengorbanan yang telah kita lakukan," ujarnya.

Saat ini Indonesia memiliki kasus aktif Covid-19 sebesar 12,72%, atau jauh lebih rendah dari rata-rata kasus aktif Covid-19 di dunia yang 28,04%. Kemudian tingkat kesembuhan Covid-19 di Indonesia juga sebesar 84,02%, lebih tinggi dari angka kesembuhan Covid-19 dunia yang 69,56%.

Presiden juga meminta agar BI bisa berkontribusi lebih besar untuk menggerakan sektor riil. Serta mendorong terciptanya lapangan kerja baru terutama pada sektor usaha mikro kecil menengah (UMKM).

Hilangkan Ego Sektoral

"Saya berharap Bank Indonesia mengambil bagian yang lebih signifikan dalam reformasi fundamental yang sedang kita gulirkan. Berkontribusi lebih besar untuk ikut menggerakkan sektor riil, mendorong penciptaan lapangan kerja baru, dan membantu para pelaku usaha utamanya sektor UMKM agar bisa kembali produktif," ujar Jokowi.

Dia mengatakan di situasi krisis saat ini harus mampu bergerak cepat. Sehingga dia meminta agar menjauhkan ego sektoral disetiap lembaga. "Buang jauh-jauh ego sektoral, ego sentrisme lembaga, dan jangan membangun tembok tinggi-tinggi berlindung di balik otoritas masing-masing," ujar Kepala Negara.

Jokowi meminta agar seluruh pihak agar saling membantu. Dengan gotong royong akan bisa ubah menjadi kekuatan ekonomi baru ditingkat regional hingga global. "Kita harus berbagai beban, berbagi tanggung jawab untuk urusan bangsa dan negara ini agar negara kita mampu bertransformasi menjadi kekuatan ekonomi baru di tingkat regional dan global," ujarnya.

Tidak hanya itu. Presiden mengingatkan BI untuk dapat mengambil bagian yang lebih signifikan dalam reformasi fundamental yang tengah dilakukan pemerintah. "Saya berharap Bank Indonesia mengambil bagian yang lebih signifikan dalam reformasi fundamental yang sedang kita gulirkan," ujarnya.

Presiden menekankan seluruh pihak harus fokus bergerak ke depan sebagai upaya keluar dari pandemi, menyiapkan vaksin dan program vaksinasi dengan cermat agar Indonesia dapat bangkit dan pulih dari pandemi.

"Kita harus bergerak cepat karena masih banyak pekerjaan rumah belum kita selesaikan. Kita dihadapkan pada besarnya jumlah pengangguran akibat PHK masa pandemi, kita menghadapi besarnya angkatan kerja yang memerlukan lapangan kerja. Oleh karena itu pemerintah lakukan reformasi struktural," ujar Jokowi.

Pada bagian lain, Gubernur BI Perry Warjiyo mengaku optimis pertumbuhan kredit perbankan tahun depan bisa mencapai 7%-9%, baik dari sisi permintaan maupun penawaran. Proyeksi ini merujuk pada sejumlah hal, antara lain penawaran kredit perbankan tetap kondusif dengan suku bunga menurun, likuiditas melimpah, lending standard membaik, dan restrukturisasi kredit yang diperpanjang oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

"Permintaan kredit akan meningkat sejalan membaiknya penjualan dan kemampuan bayar korporasi, khususnya korporasi besar. Juga dari stimulus fiskal dan moneter perlu mempertemukan antara perbankan dan dunia usaha untuk mengatasi asymmetric information dan persepsi risiko penyaluran kredit," ujar Perry.

Dia menjelaskan, ada empat subsektor dengan kredit meningkat dan plafon kredit masih tersedia. Yakni, industri makanan minuman, telekomunikasi, logam dasar dan kulit alas kaki. Kemudian, ada enam subsektor membutuhkan usaha dari pemerintah agar plafon kredit yang tersedia di perbankan dapat dimanfaatkan. Yakni, tanaman dan hortikultura industri tembakau, industri kayu, industri kimia, industri barang galian bukan logam, dan industri barang dari logam. "Sementara itu 8 subsektor memerlukan penjaminan dan subsidi bunga dari pemerintah untuk mengatasi persepsi risiko dalam penyaluran kredit," imbuhnya.

Ke delapan subsektor ini antara lain, kehutanan, tanaman pandan, real estate, tanaman perkebunan, industri TPT, industri mesin, pertambangan bijih logam, dan industri furniture. "Sinergi seperti ini akan semakin kuat apabila didukung dengan vaksinasi dan pemberian stimulus fiskal seperti insentif pajak dan kemudahan usaha dari pemerintah," ujarnya.

Bank Indonesia terus memperkuat sinergi dengan kementerian dan lembaga keuangan untuk membangun optimisme pemulihan ekonomi nasional pasca Covid-19. Menurut Perry, setidaknya ada lima kebijakan yang akan ditempuh BI untuk memfasilitasi optimisme ini. "Ada satu kondisi prasyarat yaitu vaksinasi dan disiplin protokol Covid-19, dan lima kebijakan untuk memperkuat pemulihan ekonomi nasional," ujarnya.

Kelima kebijakan tersebut antara lain, pembukaan sektor produktif dan aman. Lalu, percepatan realisasi stimulus fiskal, peningkatan kredit/ pembiayaan kepada dunia usaha, keberlanjutan stimulus moneter dan makroprudensial. Serta, digitalisasi ekonomi dan keuangan, khususnya UMKM.

"Episentrum krisis kali ini adalah pandemi Covid-19. Karenanya, vaksinasi dan protokol Covid-19 sangatlah penting agar kesehatan tetap terjaga, mobilitas manusia kembali normal, aktivitas ekonomi dan dunia usaha membaik, serta dampak rambatan ke sektor keuangan dan moneter dapat dicegah," ujarnya.

Untuk itu, BI menyambut baik upaya pemerintah yang telah memesan vaksin Covid-19. BI juga turut mendanai vaksin tersebut melalui burden sharing dalam APBN 2020. bari/mohar/fba

BERITA TERKAIT

MESKI TERJADI KETEGANGAN IRAN-ISRAEL: - Dirjen Migas: Harga BBM Tak Berubah Hingga Juni

Jakarta-Dirjen Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tutuka Ariadji mengungkapkan harga bahan bakar minyak (BBM)…

PREDIKSI THE FED: - Tahan Suku Bunga Imbas Serangan Iran

NERACA Jakarta - Ketegangan konflik antara Iran dengan Israel memberikan dampak terhadap gejolak ekonomi global dan termasuk Indonesia. Kondisi ini…

PEMERINTAH ATUR TUGAS KEDINASAN ASN: - Penerapan Kombinasi WFO dan WFH

Jakarta-Pemerintah memutuskan untuk menerapkan pengombinasian tugas kedinasan dari kantor (work from office-WFO) dan tugas kedinasan dari rumah (work from home-WFH)…

BERITA LAINNYA DI Berita Utama

MESKI TERJADI KETEGANGAN IRAN-ISRAEL: - Dirjen Migas: Harga BBM Tak Berubah Hingga Juni

Jakarta-Dirjen Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tutuka Ariadji mengungkapkan harga bahan bakar minyak (BBM)…

PREDIKSI THE FED: - Tahan Suku Bunga Imbas Serangan Iran

NERACA Jakarta - Ketegangan konflik antara Iran dengan Israel memberikan dampak terhadap gejolak ekonomi global dan termasuk Indonesia. Kondisi ini…

PEMERINTAH ATUR TUGAS KEDINASAN ASN: - Penerapan Kombinasi WFO dan WFH

Jakarta-Pemerintah memutuskan untuk menerapkan pengombinasian tugas kedinasan dari kantor (work from office-WFO) dan tugas kedinasan dari rumah (work from home-WFH)…