NERACA
Jakarta – Meski bisnis propertinya terdampak Covid-19, PT Metropolitan Kentjana Tbk (MKPI) tetap royal membagikan dividen kepada para pemegang saham. Dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) perseroan memutuskan untuk membagikan dividen senilai Rp 150 miliar. Besaran tersebut merupakan 25% dari total laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sepanjang tahun 2019 sebesar Rp 614,17 miliar.
Jeffri Tanudjaja, Wakil Direktur Utama MKPI seperti dikutip kontan di Jakarta, kemarin mengatakan, pembagian dividen ini memang tidak terlalu besar karena perseroan membutuhkan dana untuk pengembangan mall Pondok Indah Mall 3 dan Office Tower 5 serta Intercontinental Residence. Maka dengan demikian, sisa dari laba tersebut dialokasikan sebagai modal pengembangan.
Sepanjang 2019, MKPI mengantongi pendapatan Rp 1,87 triliun, terkoreksi 15,38% dari Rp 2,21 triliun. Sementara laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk adalah Rp 614,78 miliar, turun dari sebelumnya sebesar Rp 1,01 triliun. Pendapatan sewa dari pusat perbelanjaan masih menjadi kontributor utama yakni sebesar Rp 864,01 miliar, diikuti perkantoran sebesar Rp 237,15 miliar, sewa apartemen sebesar Rp 135,21 miliar, tanah sebesar Rp 34,42 miliar dan hotel sebesar Rp 71,41 miliar.
Selain itu, dalam RUPS juga terjadi perubahan posisi di bagian Komisaris. Posisi Almarhum Ciputra sebagai Wakil Ketua Komisaris digantikan oleh Junita Ciputra. Sedangkan posisi komisaris lainnya, yakni Citra Surya mengundurkan diri dan digantikan oleh F. Sofyan. Asal tahu saja guna menjaga keberlangsungan usaha para tenantnya yang terdampak pandemi, perseroan masih akan memberikan diskon sewa bagi tenant di pusat perbelanjaan yang dikelolanya.
Kata Jeffri S Tanudjaja, perseroan masih memberlakukan diskon sewa bagi para tenant mencapai 50%. Potongan harga ini akan berlanjut sampai Oktober sampai melihat perkembangan yang ada. Sementara bagi tenant bioskop, gym dan pusat permainan anak, MKPI memberlakukan diskon sampai 100% karena pemerintah daerah belum mengizinkan sektor bisnis tersebut beroperasi sampai saat ini."Tetapi mereka masih membayar biaya pemeliharaan mall beberapa persen. Besaran diskon rental yang kami berikan memang sangat besar, kita tentukan sampai Oktober sambil melihat keadaan nantinya," jelasnya.
Jeffri melanjutkan, saat ini okupansi mall masih di atas 98% walau ada beberapa tenant ritel dan restoran yang mundur karena tidak kuat melanjutkan sewa. Kemudian meski kinerja terpukul Covid-19, Jeffri menyatakan MKPI saat ini masih membayar utang sesuai dengan kesepakatan. Sebagai informasi, karena pandemi Covid-19, MKPI menuai dampak dalam pemenuhan kewajiban pokok dan bunga utang. Pada kuartal I 2020, nilai kewajiban MKPI yang akan terkena dampak Covid-19 mencapai Rp 107,76 miliar.
NERACA Jakarta -Pengusaha properti asal Indonesia, Iwan Sunito melalui perusahaan barunya, One Global Capital menggelar roadshow bertajuk “Invest Like a…
NERACA Jakarta – Meski dihadapkan masih lemahnya daya beli masyarakat, namun emiten pariwisata PT Bayu Buana Tbk. (BAYU) mengaku optimis…
NERACA Jakarta- Di kuartal pertama 2025, PT Bank Seabank Indonesia berhasil membukukan laba sebelum pajak sebesar Rp124 miliar dengan laba…
NERACA Jakarta -Pengusaha properti asal Indonesia, Iwan Sunito melalui perusahaan barunya, One Global Capital menggelar roadshow bertajuk “Invest Like a…
NERACA Jakarta – Meski dihadapkan masih lemahnya daya beli masyarakat, namun emiten pariwisata PT Bayu Buana Tbk. (BAYU) mengaku optimis…
NERACA Jakarta- Di kuartal pertama 2025, PT Bank Seabank Indonesia berhasil membukukan laba sebelum pajak sebesar Rp124 miliar dengan laba…