Bidik Pendapatan Tumbuh 20% - PPRE Fokus Proyek Infrastruktur Tambang

 

 NERACA

Jakarta – Meskipun masih mengandalkan kontrak baru dari induk usaha, PT PP Presisi (PPRE) akan lebih fokus pada proyek-proyek infrastruktur di sektor pertambangan dan juga proyek pengolahan limbah. Dimana dengan beberapa proyek yang bakal digarap tersebut anak usaha dari PT PP Tbk (PTPP) ini membidik pertumbuhan pendapatan sebesar 20% pada tahun 2020.

Direktur Keuangan PP Presisi, Benny Pidakso mengatakan, pada tahun ini proyek-proyek yang dikerjakan perseroan akan lebih banyak dari sektor non konstruksi secara umum, namun lebih mengarah kepada konstruksi pertambangan. “Kami sudah membicarakan dengan beberapa perusahaan tambang terbesar di Indonesia, jadi mereka akan melakukan pengembangan infrastruktur pertambangan, seperti jalan hauling, dan juga pengangkutan batu bara. Mudah-mudahan ini menuju ke arah yang positif untuk perolehan kontrak baru 2020,” ujarnya di Jakarta, kemarin.

Disampaikannya, apabila perseroan mendapatkan kontrak dari proyek tambang tersebut maka potensi nilai investasi yang didapatkan bisa lebih dari Rp 1 triliun. “Saya belum bisa sebutkan nilai investasinya, tapi tinggal menentukan aspek bisnisnya kedepan bagaimana. Potensinya cukup besar, bisa lebih dari Rp 1 triliun,” katanya.

Saat ini, perseroan juga tengah menggarap pembangunan tol Semarang- Demak yang merupakan kontrak dari PTPP. Sementara itu, Benny belum bisa menyebutkan secara rinci jumlah anggaran belanja modal (Capital expanditure/ capex) yang disiapkan pada tahun ini. Namun sebagai gambaran, jumlah capex tidak akan melebihi Rp 1 triliun. Dimana capex akan digunakan untuk investasi alat berat, di sektor konstruksi maupun pertambangan.

Kemudian hasil rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) menyetujui rencana perseroan melakukan pembelian kembali saham (buyback). Rencananya buyback akan dilakukan dengan alokasi dana sebanyak-banyaknya Rp 293 miliar. Menurut Benny, kisaran harga buyback akan mengacu pada harga saham PPRE selama 90 hari terakhir.

Namun dia menegaskan, buyback tidak akan dilakukan jika harga saham perseroan mendekati IPO pada perkembangannya. “Jadi kita mengikuti harga yang ada di pasar, buyback tidak akan kami lakukan jika harganya mendekati harga IPO,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Benny, tujuan buyback agar dapat meningkatkan likuiditas, dan harga saham PPRE di pasar. “Kemudian, saham yang kita buyback, adalah saham di publik. Mekanismenya bid offer yang ada di pasar. Jadi tidak ada special tender atau offer, nantinya menggunakan mekanisme pasar,” ujarnya.

Benny menuturkan, dari aksi korporasi ini diharapkan, pasar akan mengapresiasikan harga saham PPRE sesuai dengan kondisi fundamental & likuiditas perseroan yang kuat. Selain itu, aksi buyback ini ditujukan agar perseroan mencapai struktur permodalan yang efisien dan dan memungkinkan menurunkan biaya modal keseluruhan. “Serta fleksibilitas yang lebih besar dalam rangka mengelola modal jangka panjang serta pengelolaan kelebihan arus kas dengan cara yang efisien dan benar, di samping meningkatkan Earning Per Share (EPS) serta Return on Equity (ROE) secara berkelanjutan,’kata Benny.



BERITA TERKAIT

Danai Pengembangan Proyek - Lagi, Amman Mineral Absen Bagikan Dividen

NERACA Jakarta – Mempertimbangkan kebutuhan modal untuk mendanai pengembangan bisnisnya menjadi alasan PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) absen untuk…

Danai Modal Kerja - Mandiri Tunas Finance Rilis Obligasi Rp2,5 Triliun

NERACA Jakarta – Perkuat modal guna mendukung pertumbuhan bisnisnya, PT Mandiri Tunas Finance (TUFI) berencana menerbitkan Obligasi Berkelanjutan VII Tahap…

Geopolitik Timur Tengah Bikin IHSG Terkoreksi

NERACA Jakarta  -Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (16/6) sore,  indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup melemah…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Danai Pengembangan Proyek - Lagi, Amman Mineral Absen Bagikan Dividen

NERACA Jakarta – Mempertimbangkan kebutuhan modal untuk mendanai pengembangan bisnisnya menjadi alasan PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) absen untuk…

Danai Modal Kerja - Mandiri Tunas Finance Rilis Obligasi Rp2,5 Triliun

NERACA Jakarta – Perkuat modal guna mendukung pertumbuhan bisnisnya, PT Mandiri Tunas Finance (TUFI) berencana menerbitkan Obligasi Berkelanjutan VII Tahap…

Geopolitik Timur Tengah Bikin IHSG Terkoreksi

NERACA Jakarta  -Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (16/6) sore,  indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup melemah…