Tutup Tahun, Tiga Emiten Masuk Pengawasan BEI

NERACA

Jakarta –Jelang tutup tahun, masih ada perdagangan saham yang bergerak di luar kewajaran. Kali ini, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah mencermati pola transaksi saham PT Alfa Energi Investama Tbk (FIRE) dan PT Sitara Propertindo Tbk (TARA) karena telah terjadi penurunan harga saham yang diluar kebiasaan (UMA). Informasi tersebut disampaikan BEI dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI, Lidia M Panjaitan mengatakan bahwa pengumuman UMA ini diharapkan dapat membuat investor lebih mencermati kinerja ataupu aksi korporasi kedua perusahaan tersebut. Tercatat, harga saham TARA pada 18 Desember 2019 masih berada di level Rp620 per lembar dan turun terus hingga ditutup di level Rp414 pada 23 Desember 2019. Sedangkan harga saham FIRE pada 6 November 2019 masih di level Rp2.130 per lembar dan ditutup di level Rp615 pada 23 Desember 2019.

Dalam kesempatan ini, Lidia juga mengungkapkan, jika pihaknya telah menghentikan sementara perdagangan saham dan waran seri I PT Pool Advista Finance Tbk (POLA&POLA-W) karena telah terjadi penurunan harga kumulatif yang signifikan. Menurut keterangan BEI disebutkan, penghentian dilakukan mulai Kamis 26 Desember 2019 di pasar reguler dan pasar tunai. Adapun suspensi dilakukan untuk memberikan waktu yang memadai bagi para pelaku pasar guna mempertimbangkan secara matang informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasi di saham dan waran seri I POLA. 

Harga saham POLA pada 19 Desember 2019 masih di level Rp610 per lembar dan ditutup turun ke level Rp348 per lembar pada 23 Desember 2019. Asal tahu saja, tren saham yang masuk kategori UMA tahun ini meningkat. Tengok saja, BEI pada November kemarin memasukkan tujuh saham dalam kategori bergerak di luar kebiasaan atau unusual market activity (UMA). Secara total ada 16 saham yang bergerak di luar kebiasaan dalam tiga pekan bulan November.

Berikut 16 saham yang masuk UMA bulan ini November, Renuka Coalindo (SQMI), Bintang Mitra Semestaraya (BSMR), Darmi Bersaudara (KAYU), Borneo Olah Sarana Sukses (BOSS), Forza Land Indonesia (FORZ), Sentral Mitra Informatika (LUCK), Terregra Asia Energy (TGRA), Dafam Property Indonesia (DFAM), Singaraja Putra (SINI), Dewata Freightinternational (DEAL), Sky Energi Indonesia (JSKY).

Kemudian ada Cowell Development (COWL), Envy Technologies Indonesia (ENVY), Trinitan Metals and Minerals (PURE), Pikko Land Development (RODA) dan Andira Agro (ANDI). Dari saham-saham tersebut, saham SQMI, BSMR, dan SINI masuk UMA karena peningkatan harga dan aktivitas saham yang di luar kebiasaan. BEI menandai saham SQMI dan BSMR dalam kategori UMA pada 6 dan 8 November 2019. Sedangkan UMA saham SINI pada 15 November 2019.

Selain tiga saham tersebut, saham-saham lain bergerak di luar kebiasaan karena penurunan harga kumulatif yang signifikan. Bursa mencermati perkembangan pola transaksi saham UMA. Oleh karena itu, BEI berharap para investor memperhatikan jawaban perusahaan tercatat atas permintaan konfirmasi bursa. Investor juga diharapkan untuk mencermati kinerja emiten dan keterbukaan informasinya. Disamping itu, investor perlu mengkaji kembali rencana aksi korporasi emiten jika rencana tersebut belum mendapatkan persetujuan rapat umum pemegang saham.

BERITA TERKAIT

Hari Jadi PP Presisi Ke-21 - Gelar Kegiatan Sosial dan Kepedulian Sesama

Rayakan hari jadi ke-21, PT PP Presisi Tbk (PPRE) menggelar kegiatan sosial sebagai bentuk kontribusi dan kepedulian terhadap lingkungan sekitar.…

Intanwijaya Tebar Dividen Rp35 Per Saham

NERACA Jakarta – Sebagai bentuk apresiasi kepada pemegang saham, PT Intanwijaya Internasional (INCI) berencana membagikan dividen tunai tahun buku 2024…

Daaz Bara Lestari Kantongi Pendapatan Rp3,08 Triliun

NERACA Jakarta – Di kuartal pertama 2025, PT Daaz Bara Lestari Tbk (DAAZ), salah satu pemain di sektor perdagangan komoditas…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Hari Jadi PP Presisi Ke-21 - Gelar Kegiatan Sosial dan Kepedulian Sesama

Rayakan hari jadi ke-21, PT PP Presisi Tbk (PPRE) menggelar kegiatan sosial sebagai bentuk kontribusi dan kepedulian terhadap lingkungan sekitar.…

Intanwijaya Tebar Dividen Rp35 Per Saham

NERACA Jakarta – Sebagai bentuk apresiasi kepada pemegang saham, PT Intanwijaya Internasional (INCI) berencana membagikan dividen tunai tahun buku 2024…

Daaz Bara Lestari Kantongi Pendapatan Rp3,08 Triliun

NERACA Jakarta – Di kuartal pertama 2025, PT Daaz Bara Lestari Tbk (DAAZ), salah satu pemain di sektor perdagangan komoditas…