Bisnis Keuangan Makin Gemuk - BCA Resmi Akuisisi Rabobank Rp 397 Miliar

NERACA

Jakarta – Menutup akhir tahun 2019, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) bersama PT BCA Finance merealisasikan aksi korporasi berupa akuisisi seluruh saham PT Bank Rabobank International Indonesia (Rabobank Indonesia). Aksi korporasi tersebut ditandai dengan penandatanganan perjanjian jual beli saham bersyarat dengan Cooperatieve Rabobank UA, PT Aditirta Suryasentosa, PT Antarindo Optima, PT Antariksabuana Citanagara, dan PT Mitra Usaha Kencana Sejati. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Sekretaris Perusahaan BCA, Raymon Yonarto mengatakan, perseroan bersama BCA Finance  akan membeli sebanyak 3,72 juta saham Rabobank Indonesia yang mewakili seluruh modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh oleh para pemegang sahamnya. Disebutkan, penyelesaian rencana transaksi akan tunduk pada persyaratan pendahuluan sebagaimana disepakati oleh para pihak dalam perjanjian.”Dimaksud tunduk persyaratan, termasuk diperolehnya persetujuan-persetujuan yang relevan, antara lain dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atas pengambilalihan saham Rabobank Indonesia oleh perseroan,”ujarnya.

Raymon menjelaskan, perkiraan transaksi tersebut adalah Rp397 miliar. Nilai tersebut akan dilakukan penyesuaian dengan memperhitungkan pendapatan atau kerugian Rabobank Indonesia pada saat tanggal penyelesaian transaksi. Perseroan sendiri menjelaskan, tujuan transaksi ini adalah mendukung program arsitektur perbankan Indonesia, serta mendukung pengembangan usaha eksisting entitas anak BCA.

Nantinya, lanjut Raymon, perseroan akan mengkaji kemungkinan penggabungan/merger antara bank yang akan diambil alih tersebut dengan entitas anak BCA yang lain. Sementara Wakil Presiden Direktur Rabobank Indonesia, Soemenggrie Jongkamto  menuturkan, PT Rabobank Indonesia mengumumkan kesepakatan diakuisisi oleh BCA, kesepakatan tersebut merupakan bagian dari rencana Rabobank menghentikan operasi di Indonesia.

Akuisisi ini ditandai dengan penandatanganan perjanjian jual beli bersyarat (conditional sales purchase agreement/CSPA) antara kedua pihak pada 11 Desember 2019, namun masih harus mendapat persetujuan OJK. “Fokus kami semata-mata adalah memastikan transisi semulus mungkin bagi semua pihak, khususnya klien dan staf kami, selama proses penghentian operasi. Bersamaan, pemegang saham kami didekati oleh beberapa pihak yang berkepentingan dan akhirnya mencapai kesepakatan dengan BCA. Kami juga percaya bahwa memiliki BCA dalam gambar akan lebih memungkinkan transisi yang lancar untuk semua,”ujar Soemenggrie.

Sebagai informasi, April lalu BCA resmi mengakuisisi Bank Royal Indonesia. Disebutkan, perseroan bersama dan anak usahanya BCA Finance sudah membeli seluruh saham PT Bank Royal Indonesia dari PT Royalindo Investa Wijaya, Leslie Soemadi, Ibrahim Soemadi, Nevin Soemadi, dan Ko Sugiarto.

Perseroan membeli sebanyak 2,872 juta saham Bank Royal yang mewakili seluruh modal yang telah ditempatkan dan disetor para penjual dalam Bank Royal. Transaksi akuisisi Bank Royal ini mencapai Rp 1,01 triliun dan transaksi ini tidak termasuk dalam transaksi material. Adapun tujuan aksi korporasi ini ialah untuk mendukung program arsitektur perbankan Indonesia dan mengembangkan bisnis perbankan perseroan.

Manajemen BCA menjelaskan, Bank Royal akan menjadi entitas anak perusahaan yang baru di mana perseroan dan Bank Royal akan mengembangkan bisnis dan fokus di layanan perbankan atau segmen tertentu. Melalui entitas yang terpisah perseroan akan menawarkan diferensiasi atas suatu produk dan layanan perbankan secara jelas.

BERITA TERKAIT

Mengandalkan Pasar Ekspor AS - WOOD Targetkan Penjualan Tumbuh 20%

NERACA Jakarta — Dihantui perang dagang Amerika Serikat dan Cina, emiten furniture PT Integra Indocabinet Tbk. (WOOD) masih optimis menargetkan pertumbuhan penjualan…

Summarecon Bidik Pra Penjualan Rp5 Triliun

NERACA Jakarta  – Emiten properti, PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) menargetkan pra-penjualan tahun ini sebesar Rp5 triliun dengan kontribusi dari…

Siapkan Capex Rp150 Miliar - Hartadinata Integrasikan Pabrik Perhiasan Emas

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) menyiapkan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun ini senilai Rp150 miliar.…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Mengandalkan Pasar Ekspor AS - WOOD Targetkan Penjualan Tumbuh 20%

NERACA Jakarta — Dihantui perang dagang Amerika Serikat dan Cina, emiten furniture PT Integra Indocabinet Tbk. (WOOD) masih optimis menargetkan pertumbuhan penjualan…

Summarecon Bidik Pra Penjualan Rp5 Triliun

NERACA Jakarta  – Emiten properti, PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) menargetkan pra-penjualan tahun ini sebesar Rp5 triliun dengan kontribusi dari…

Siapkan Capex Rp150 Miliar - Hartadinata Integrasikan Pabrik Perhiasan Emas

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) menyiapkan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun ini senilai Rp150 miliar.…