NERACA
Jakarta – Resmi mencatatkan saham perdananya di pasar modal, perdagangan saham PT Palma Serasih Tbk (PSGO) dibuka melesat tajam 69,52% ke Rp 178 per saham dari harga initial public offering (IPO) Rp 105 per saham. Dengan begitu, saham PSGO langsung terkena auto reject atas. Perusahaan produsen minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) menawarkan sebanyak 2,85 miliar saham atau setara 15,12% dari total saham yang ditempatkan dan disetor penuh.
Lewat penawaran saham perdana, emiten ke-48 yang IPO pada 2019 ini meraup dana segar Rp 299,25 miliar. Direktur PSGO, Astrida Novieta mengatakan, Palma Serasih akan menggunakan dana hasil IPO ini untuk peningkatan setoran modal di entitas anak dalam rangka ekspansi usaha. "Sebesar 43,66% akan digunakan untuk capex tanaman, modal kerja 29,76%, tambahan dana pembangunan pabrik kelapa sawit 14,15%, dan capex non-tanaman 12,44%," ujarnya di Jakarta, kemarin.
Pada tahun 2020, Palma Serasih akan menyelesaikan pabrik kelapa sawitnya yang kedua. Pasalnya, pabrik kelapa sawit pertama yang kapasitas produksinya mencapai 100.000 ton tandan buah segar per tahun sudah hampir penuh. Selain itu, Palma Serasih berencana menggunakan dana hasil IPO untuk peningkatan penyertaan modal di entitas anak dalam rangka ekspansi usaha. "Sebesar 43,66% akan digunakan untuk capex tanaman, modal kerja 29,76%, tambahan dana pembangunan pabrik kelapa sawit 14,15%, dan capex non-tanaman 12,44%," kata dia.
Astrida menambahkan, perseroan terus berupaya untuk membenahi kinerja keuangannya agar dapat mencatatkan hasil yang positif. "Performance keuangan kami masih membukukan rugi, tapi kami masih terus berupaya agar dapat membukukan laba pada satu sampai dua tahun ke depan," imbuhnya.
Berdasarkan laporan keuangan Mei 2019, perseroan masih membukukan rugi periode berjalan sebesar Rp 2,11 miliar, padahal pada periode sama sebelumnya perseroan mampu membukukan laba usaha sebesar RP 625 miliar. Sedangkan pendapatan tercatat sebesar RP 6,6 miliar, naik 194,6% dibanding periode sama tahun lalu sebesar Rp 2,24 miliar.
Hingga saat ini perseroan telah mengoperasikan lima entitas anak usahanya denga luas lahan yang dimiliki kurang lebih sebesar 80.900 ha dan area tertanam kurang lebih seluas 31.000 ha. Palma Serasih mengumpulkan dana sebesar Rp 299,25 miliar dari gelaran IPO. Perseroan melepas sebanyak 2,85 miliar sahamnya kepada publik, dengan harga penawaran sebesar Rp 105 per unit saham.
NERACA Jakarta – Mempertimbangkan kebutuhan modal untuk mendanai pengembangan bisnisnya menjadi alasan PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) absen untuk…
NERACA Jakarta – Perkuat modal guna mendukung pertumbuhan bisnisnya, PT Mandiri Tunas Finance (TUFI) berencana menerbitkan Obligasi Berkelanjutan VII Tahap…
NERACA Jakarta -Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (16/6) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup melemah…
NERACA Jakarta – Mempertimbangkan kebutuhan modal untuk mendanai pengembangan bisnisnya menjadi alasan PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) absen untuk…
NERACA Jakarta – Perkuat modal guna mendukung pertumbuhan bisnisnya, PT Mandiri Tunas Finance (TUFI) berencana menerbitkan Obligasi Berkelanjutan VII Tahap…
NERACA Jakarta -Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (16/6) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup melemah…