BPKD Sukabumi Terus Genjot Peningkatan PAD

Menjelang Semester I, Penerimaan Pajak Rata-Rata Capai 50 Persen

NERACA

Sukabumi - Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD) Kota Sukabumi terus melakukan langkah-langkah untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), khususnya dari sektor pajak daerah. Seperti halnya dengan dikeluarkannya program Pajak Online Kota Sukabumi (Pantas).

Program tersebut tentunya untuk memberikan kemudahan pelayanan serta tranparansi bagi wajib pajak ketika akan membayar pajaknya. Sehingga mereka bisa dilayani dengan baik tanpa harus adanya pertemuan antara penagih dan pembayar pajak."Kita akan genjot berbagi potensi pajak untuk meningkatkan PAD," ujar Kabid Pendataan dan Penetapan Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD) Kota Sukabumi Rakhman Gania Kusuma kepada Neraca, Jumat (24/5).

Selain itu juga kata Rakhman, pihaknya terus melakukan peningkatan kerjasama dengan berbagai sektor, yaitu dengan Kantor Pajak Pratama (KPP) setempat. Hal itu berkaitan dengan pertukaran data dengan tujuan meningkatkan pajak daerah dan pusat."Kerjasama juga dilakukan dengan PLN kaitanya Pajak Penerangan Jalan, dan ESDM Provinsi Jawa Barat untuk pajak air bawah tanah," jelasnya.

Langkah yang ditempuh itu merupakan merupakan bentuk ekstensifikasi pajak dan intensifikasi pajak daerah. Peran pemungutan pajak daerah sangat dominan bagi jalannya pembangunan daerah, karena pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah dari masyarakat digunakan untuk kesejahteraan masyarakatnya, dengan demikian maka fungsi pajak sangatlah penting."Yang jelas untuk peningkatan pajak daerah, yang nantinya juga hasil pajak tersebut akan kembali ke masyarakat dalam bentuk pembangunan daerah," ujarnya.

Sementara itu memasuki semester I, realisasi penerimaan pajak nampaknya mengalami peningkatan. Meskipun belum genap semester 1, realisasi penerimaan pajak rata-rata sudah diatas 50 persen dari target selama 2019."Alhamdulillah di Bulan Mei ini, laporan target murni dan realisasi penerimaan pajak sudah setengahnya dari target. Bahkan ada yang sudah melebihi," ujar Rakhman.

Berdasarkan data dari BPKAD sampai Mei 2019, dari sektor pajak hotel realisasi penerimaan pajak mencapai 53 persen atau Rp1,5 Miliar dari target Rp2,8 Miliar. Kemudian lanjut Rakhman, pajak restoran, realisasi penerimaan pajak mencapai 58,6 persen atau Rp4,6 miliar dari target Rp7,9 Miliar. Pajak reklame realisasinya sebanyak 91 persen atau Rp820 Juta dari target 91 persen. Sementara itu Pajak Penerangan 47 persen atau Rp4,2 miliar dari target Rp9 miliar. pajak parkir penerimaannya 47 persen atau Rp174 juta dari target Rp367 juta."Iya kalau dirata-ratakan pajak yang kita kelola ini sudah diatas 50 persen, meskipun menyisakan 1 bulan lagi untuk semester I ini," pungkasnya. Arya