"Balon" Walikota Sukabumi 2013-2018 - Masyarakat Harus Tahu Sosok Pemimpinnya

Sukabumi - Bermunculannya nama bakal Calon  (Balon) Walikota Sukabumi periode 2013-2018 mendatang, ternyata mendapatkan perhatian dari penasehat Markas Cabang (Macab) Laskar Merah Putih Kota Sukabumi dr. Azwir.

Dia mengatakan kepada Neraca, kemarin, saat ini masyarakat Kota Sukabumi harus tahu siapa sosok yang akan memimpin kelak. Karena, melihat banyaknya nama yang mencalonkan Walikota mendatang hanya sebagian yang bisa dikenal masyarakat. “Selain dikenal para calon juga harus mempunyai visi dan misi yang nantinya bisa mengaplikasikan dalam membangun Kota Sukabumi nanti. Jangan sampai visi dan misi para calon bukan hanya klise saja”, kata Azwir.

Salah satu contoh yang masih harus dibangun di Kota Sukabumi yaitu dalam segi perekonomian. Dirinya menilai, masih banyak masyarakat kota Sukabumi membutuhkan modal usaha untuk mendongkrak perekonomian keluarganya kendati saat ini berbagai bantuan modal usaha yang digulirkan  pemerintah dinilai masih belum mampu mensejahterakan perekonmian keluarganya. “Banyak bantuan modal usaha, namun masyarakat juga dibebankan dengan cicilan yang cukup tinggi dan adanya jaminan dari peminjam usaha”, kata dia.

Dia menambahkan, penataan perekonomian di Kota Sukabumi juga harus ditata kembali, baik dari segi infrastrukturnya atau pun penataan tempatnya, seperti halnya Pasar Pelita. Semakin lama orang semakin enggan untuk pergi ke pasar tersebut, mengingat selain macet, juga tidak adanya akses jalan khusus untuk masyarakat yang memudahkan masuk ke Pasar Pelita.

“Kan Enak kalau ada jalur khusus untuk masyarakat bila mau ke pasar Pelita. Ditambah bangunan pasar tertata rapi, tidak dengan kondisi sekarang ini, selain becek, masyarakat yang mau ke Pasar Pelita harus rela berebut dengan kendaraan yang melintas di jalan. Sehingga selain harus ekstra hati-hati, juga masyarakat terpaksa harus rela berjalan panjang untuk ke Pasar Pelita. Kendaraan angkutan sering ngetem. Dan itu menimbulkan macet. Kalau masih dengan kondisi demikian saya takut masyarakat akan beralih ke pasar modern seperti mal-mal”, papar  Azwir.

Mengingat Kota Sukabumi juga sebagai kota jasa perdagangan, lanjut Azwir, pemerintah harus mempunyai tim pengawasan hasil produksi atau usaha masyarakat yang dijual. Sehingga, nantinya akan tahu kemana hasil produk atau usaha asli masyarakat Kota Sukabumi dijual. Serta bagaimana dengan penguatan modalnya. ”Saat ini, saya belum tahu apakah di Kota Sukabumi ada tim pengawasnya atau tidak”, tukas dia.

Azwir berharap, pemimpin mendatang harus mempunyai kriteria yang inovatif, visioner, jujur, berkepihakan, terbuka, dan peduli  kepada masyarakat,  serta mampu menekan angka kemiskinan, tegas, dan berjiwa pemimpin. (arya)    

 

 

BERITA TERKAIT

Puding Rumahan Eksis di Mall: Kisah Sukses UMKM Berkat Program Pelatihan PNM

Puding Rumahan Eksis di Mall: Kisah Sukses UMKM Berkat Program Pelatihan PNM   NERACA Jakarta - PT Permodalan Nasional Madani…

Listrik Masuk Desa, Harapan Baru Masyarakat 3T

  NERACA Jakarta - Pemerintah melalui program Listrik Desa (Lisdes) menargetkan penyediaan listrik bagi 780.000 rumah tangga hingga 2029. Program…

Apresiasi Keberhasilan Pemerintah Gagalkan Penyelundupan Narkoba

  NERACA Dumai, Riau — Upaya pemerintah dalam memberantas peredaran narkotika kembali membuahkan hasil gemilang. Pangkalan Tentara Nasional Indonesia Angkatan…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Puding Rumahan Eksis di Mall: Kisah Sukses UMKM Berkat Program Pelatihan PNM

Puding Rumahan Eksis di Mall: Kisah Sukses UMKM Berkat Program Pelatihan PNM   NERACA Jakarta - PT Permodalan Nasional Madani…

Listrik Masuk Desa, Harapan Baru Masyarakat 3T

  NERACA Jakarta - Pemerintah melalui program Listrik Desa (Lisdes) menargetkan penyediaan listrik bagi 780.000 rumah tangga hingga 2029. Program…

Apresiasi Keberhasilan Pemerintah Gagalkan Penyelundupan Narkoba

  NERACA Dumai, Riau — Upaya pemerintah dalam memberantas peredaran narkotika kembali membuahkan hasil gemilang. Pangkalan Tentara Nasional Indonesia Angkatan…