Marak Proyek Infrastrukur - Batavia Prosperindo Trans Perkuat Armada

NERACA

Jakarta – Mengantungi dana segar di pasar hasil penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) sebesar Rp 40 miliar, PT Batavia Prosperindo Trans Tbk (BPTR) mempersiapkan sejumlah ekspansi. Dimana perseroan bakal menggunakan 50% dari dana yang diperoleh untuk melakukan penyelesaian angsuran utang sewa pembiayaan untuk periode Agustus hingga Desember 2018.

Kemudian sisanya akan digunakan oleh perusahaan untuk pembayaran uang muka dan angsuran atas pembelian armada baru,”Kami akan menambah armada kami, sehingga jumlah total armada kami mencapai 2.500 unit sampai akhir tahun," kata Paulus Handigdo, Direktur Utama Batavia Prosperindo Trans di Jakarta, kemarin.

Hingga akhir tahun lalu, perusahaan ini sudah memiliki sekitar 1.900 armada yang terdiri dari kendaraan penumpang dan juga kendaraan niaga. Ia mengatakan, hingga saat ini, BPTR memiliki 2.300 kendaraan. Selain ekspansi dengan penambahan armada, perusahaan yang bergerak di bidang penyewaan kendaraan ini juga berencana untuk memperluas kantor cabang. Agustus mendatang, BPTR akan membuka kantor perwakilan di wilayah Kalimantan dan Sulawesi.

Sebagai informasi saja, di akhir tahun 2017 yang lalu, pendapatan perusahaan ini mencapai Rp 60,62 miliar atau naik sebesar 117% dibandingkan dengan pendapatan tahun sebelumnya. Sementara laba BPTR naik menjadi sebesar Rp 3,3 miliar. Asal tahu saja, kinerja perseroan pada tahun ini diyakini kian positif, terutama didorong pembangunan infrastruktur dan arus deras belanja daring (e-commerce) masyarakat yang membutuhkan dukungan logistik.

Sales Director Batavia Prosperindo Trans, Rima Rupita menyampaikan, dengan banyaknya pembangunan proyek infrastruktur, perusahaan-perusahaan lebih memilih menggunakan jasa sewa kendaraan untuk pengerjaan proyek, dibandingkan membeli aset sendiri,”Pembangunan infrastruktur itu sangat berpengaruh. Selain itu, sektor e-commerce juga sangat membantu bisnis kami lebih maju karena belanja online akan membutuhkan jasa logistik untuk distribusi barang,” ungkapnya.

Rima menyapaikan perseroan sejauh ini fokus untuk penambahan armada yang ditargetkan mencapai 2.500 unit per akhir 2018 dari 1.300 unit per akhir 2017. Meski bergerak di bidang penyewaan kendaraan dan logistik, perseroan tidak memiliki aset pergudangan. Dengan pertumbuhan ekonomi yang baik, Rima menyebut pertumbuhan armada perseroan mencapai 125% per tahun. Saat ini, klien perusahaan berasal dari latar belakang yang bervariasi seperti perbankan, manufaktur, produsen consumer goods, dan perusahaan infrastruktur.

Disebutkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang baik akan meningkatkan kebutuhan transportasi barang dan orang pada sektor korporasi yang merupakan pasar perseroan. Selain itu, kenaikan pendapatan kelas menengah di Indonesia dan perubahan gaya hidup serta kebutuhan alat transportasi yang nyaman, merupakan prospek pasar perseroan.

BERITA TERKAIT

Intanwijaya Tebar Dividen Rp35 Per Saham

NERACA Jakarta – Sebagai bentuk apresiasi kepada pemegang saham, PT Intanwijaya Internasional (INCI) berencana membagikan dividen tunai tahun buku 2024…

Daaz Bara Lestari Kantongi Pendapatan Rp3,08 Triliun

NERACA Jakarta – Di kuartal pertama 2025, PT Daaz Bara Lestari Tbk (DAAZ), salah satu pemain di sektor perdagangan komoditas…

ANTM Berpeluang Masuk Indeks MSCI dan FTSE

Berhasil mencatatkan pertumbuhan laba di kuartal pertama 2025 dan juga seiring tren kenaikan harga, likuiditas, dan market capital membuat saham…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Intanwijaya Tebar Dividen Rp35 Per Saham

NERACA Jakarta – Sebagai bentuk apresiasi kepada pemegang saham, PT Intanwijaya Internasional (INCI) berencana membagikan dividen tunai tahun buku 2024…

Daaz Bara Lestari Kantongi Pendapatan Rp3,08 Triliun

NERACA Jakarta – Di kuartal pertama 2025, PT Daaz Bara Lestari Tbk (DAAZ), salah satu pemain di sektor perdagangan komoditas…

ANTM Berpeluang Masuk Indeks MSCI dan FTSE

Berhasil mencatatkan pertumbuhan laba di kuartal pertama 2025 dan juga seiring tren kenaikan harga, likuiditas, dan market capital membuat saham…

Berita Terpopuler