Harga Rp3.7000 -Rp.500 Per Saham - RS Hermina Bidik Dana IPO Rp 1,75 Triliun

NERACA

Jakarta – Menjangkau pasar lebih luas lagi dengan terus membangun rumah sakit baru, induk perusahaan rumah sakit Hermina, PT Medikaloka Hermina Tbk menawarkan saham perdana atau initial public offering (IPO) sekitar Rp3.700 hingga Rp5.000 per saham. Perseroan akan melepaskan saham perdana sebanyak 351,38 juta atau setara 11,82% dari total modal disetor. Dengan demikian, Medikaloka Hermina mengincar dana sekitar Rp1,3 triliun hingga Rp1,75 triliun.

Presiden Direktur Medikaloka Hermina, Hasmoro mengungkapkan, rumah sakit Hermina berdiri pada 1985 yang kini telah memiliki 28 rumah sakit yang tersebar di 17 kota di Indonesia dengan 2.780 tempat tidur. Dia mengharapkan, melalui penawaran saham perdana jumlah rumah sakit semakin banyak dan bisa menjangkau seluruh Indonesia.”Harapan kami bisa menjadi 40 rumah sakit dengan 4.000 tempat tidur, sehingga kami melakukan penawaran saham perdana,”ujarnya di Jakarta, Rabu (18/4).

Tahun ini, lanjutnya, perseroan akan membangun 4 rumah sakit baru dengan belanja modal yang disiapkan sebesar Rp 700 juta. Dimana pembangunan 4 rumah sakit setidaknya menghabiskan dana sekitar Rp 420-440 miliar,”Capex tahun ini Rp 700 miliar itu untuk buka 4 hospital, seperti di Samarinda, di Padang, dan di Jakabaring di Palembang, untuk lokasi yang keempat nanti akan kita disclose," kata Direktur Independen PT Medikaloka Hermina Tbk, Aristo Setiawidjaja.

Sedangkan belanja modal yang tersisa akan digunakan perusahaan untuk menambah peralatan medis. "Sisanya akan ada maintenance untuk eksisting hospital karena hospital yang kita punya juga bertumbuh dan selain itu ada untuk membeli peralatan medis. Jadi total tahun ini Rp 700 miliar," jelasnya.

Rumah sakit Hermina memiliki 6 rumah sakit tipe B dan 22 rumah sakit tipe C dengan jumlah dokter yang dipekerjakan sekitar 2.400 orang. Hermina menargetkan bisa memiliki 40 rumah sakit hingga tahun 2020 dengan rata-rata setiap tahun mampu membangun 4 unit rumah sakit baru. Sepanjang 2017, Hermina mencatatkan pendapatan sebesar Rp 2,68 triliun atau naik 19,9% dari sebelumnya Rp 2,23 triliun. Jumlah kumulatif pasien rawat inap tumbuh sebesar 28,6% dari 188.719 pasien di 2016 menjadi 242.741 pasien di 2017.

Sedangkan pada periode yang sama, pasien rawat jalan tumbuh sebesar 26,7% atau dari 3,6 juta menjadi 4,5 juta. Pada aksi korporasinya berupa IPO, perseroan  menurunkan target dana yang incar dari target sebelumnya senilai US$200 juta, atau bila menggunakan kurs Rp13.600 per dolar setara Rp2,72 triliun. Penjamin pelaksana emisi Medikaloka Hermina adalah Mandiri Sekuritas, Credit Suisse Group, DBS Vickers dan Citi Group Sekuritas Indonesia.

Managing Director PT Mandiri Sekuritas Laksono Widodo mengatakan, aksi IPO dilakukan untuk ekspasi dan pembelian berbagai alat-alat kesehatan lainnya. Bookbuilding akan dikakukan pada 18 April-26 April 2018 dan rencana listing di Bursa Efek Indonesia pada 16 Mei 2018.

BERITA TERKAIT

Intanwijaya Tebar Dividen Rp35 Per Saham

NERACA Jakarta – Sebagai bentuk apresiasi kepada pemegang saham, PT Intanwijaya Internasional (INCI) berencana membagikan dividen tunai tahun buku 2024…

Daaz Bara Lestari Kantongi Pendapatan Rp3,08 Triliun

NERACA Jakarta – Di kuartal pertama 2025, PT Daaz Bara Lestari Tbk (DAAZ), salah satu pemain di sektor perdagangan komoditas…

ANTM Berpeluang Masuk Indeks MSCI dan FTSE

Berhasil mencatatkan pertumbuhan laba di kuartal pertama 2025 dan juga seiring tren kenaikan harga, likuiditas, dan market capital membuat saham…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Intanwijaya Tebar Dividen Rp35 Per Saham

NERACA Jakarta – Sebagai bentuk apresiasi kepada pemegang saham, PT Intanwijaya Internasional (INCI) berencana membagikan dividen tunai tahun buku 2024…

Daaz Bara Lestari Kantongi Pendapatan Rp3,08 Triliun

NERACA Jakarta – Di kuartal pertama 2025, PT Daaz Bara Lestari Tbk (DAAZ), salah satu pemain di sektor perdagangan komoditas…

ANTM Berpeluang Masuk Indeks MSCI dan FTSE

Berhasil mencatatkan pertumbuhan laba di kuartal pertama 2025 dan juga seiring tren kenaikan harga, likuiditas, dan market capital membuat saham…