Konsumsi Sayur Bisa Turunkan Risiko Serangan Jantung

Nasihat untuk selalu mengonsumsi sayuran demi kesehatan tak lagi bisa disepelekan. Sayuran terbukti kurangi risiko serangan jantung. Sebuah studi yang diterbitkan oleh Journal of the American Heart Association menemukan wanita lanjut yang mengonsumsi banyak sayuran dapat menurunkan risiko pengerasan arteri.

Studi tersebut melakukan survei pada 954 wanita yang berusia 70 ke atas. Dalam survei, mereka mengecek ketebalan dinding arteri pad aleher dan akumulasi plak dengan ultrasound. Dinding arteri tipis dan sedikit plak berhubungan dengan rendahnya risiko serangan jantung dan stroke. Peneliti menemukan terdapat perbedaan ketebalan dinding arteri pada wanita yang mengonsumsi kurang dari dua porsi sayuran dengan mereka yang mengonsumsi setidaknya tiga porsi sayuran. Mereka yang mengonsumsi sayuran tiga porsi per hari memiliki ketebalan dinding arteri maksimum 0,047 milimeter.

Selain itu, peningkatan konsumsi sayuran sebesar 10 gram seperti brokoli, kembang kol dan kubis berhubungan dengan penurunan 0,8 persen ketebalan arteri. "Kami bersemangat untuk menemukan bahwa asupan sayuran tampaknya sangat penting,"kata penulis Lauren Blekkenhorst, peneliti gizi dari University of Western Australia, seperti dilansir dari Reuters beberapa waktu lalu.

Ia menambahkan studi tidak membatasi jenis sayur yang bermanfaat bagi tubuh. Variasi sayur juga penting untuk menjaga kesehatan tubuh. Menurutnya, riset menyarankan orang untuk menambah porsi sayuran silang atau cruciferous vegetable demi kesehatan pembuluh darah.

Dalam kuesioner yang dirancang untuk studi, wanita diminta untuk mendeskripsikan sayuran yang mereka konsumsi. Secara umum, rata-rata mereka mengonsumsi 200 gram per hari atau sekitar 2,7 porsi.

Meski tak terdapat kelompok kontrol untuk melihat dampak langsung konsumsi sayuran, Blekkenhorst berkata konsumsi banyak sayuran tidak akan memberikan 'ruang' bagi orang untuk mengonsumsi 'junk food'. Menurutnya, junk food alias makanan cepat saji dapat merusak arteri. Sayuran kaya akan vitamin dan mineral untuk mengurasi inflamasi dan tekanan oksidatif. Kedua faktor inilah yang berkontribusi pada timbulnya penyakit kardiovaskular.

Di sisi lain, Penyakit jantung masih menjadi salah satu momok yang menakutkan. Sampai saat ini penyakit kardiovaskular ini adalah salah satu penyakit yang paling mematikan di dunia, termasuk di Indonesia.

Namun sayangnya, banyak orang yang baru menyadari terdapat masalah pada jantung mereka setelah terkena serangan jantung. Padahal, penyakit pada jantung dapat diketahui dengan tanda-tanda yang muncul di tubuh seperti pada telinga, mata dan jari-jari. Tanda-tanda ini dapat diketahui lantaran jantung merupakan salah satu organ yang terhubung langsung ke seluruh tubuh dengan mengantarkan darah melalui pembuluh darah. Berikut merupakan tanda-tanda penyakit jantung yang terlihat dari tubuh.

Telinga 'kusut'

Lipatan diagonal pada daun telinga atau yang dikenal juga dengan tanda Frank dapat menandakan ada masalah pada jantung. Lebih dari 40 penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara lipatan pada daun telinga dengan peningkatan risiko aterosklerosis atau penyakit yang disebabkan karena plak menumpuk di dalam pembuluh arteri. Baru-baru ini bahkan ditemui bahwa lipatan pada daun telinga itu juga berhubungan dengan penyakit serebrovaskular atau penyakit pembuluh darah di otak. Belum diketahui secara pasti penyebab dari hubungan itu, namun beberapa peneliti menyatakan hal itu terjadi karena karena berasal dari embriologis yang sma.

 

BERITA TERKAIT

Agar Stamina Terjaga Saat Puasa - Penting Pahami Pola Nutrisi Sehat Saat Sahur dan Berbuka

Konsumsi masyarakat saat puasa Ramadan menjadi dua kali lipat, maka penting bagi masyarakat untuk menjaga stamina dengan apa yang dikonsumsi.…

Garmin Rayakan Hari Perempuan - Kampanyekan Jiwa Raga Bugar Lewat Run Like A Girl

Dalam rangka merayakan International Women’s Day 2024, pemimpin smartwatch GPS multisport yang inovatif, Garmin menyelenggarakan perayaan meriah di Indonesia pada…

Bolehkah Anak Terkena Diabetes untuk Berpuasa?

    Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyebut anak dengan diabetes melitus tipe satu aman untuk menunaikan puasa Ramadhan asalkan…

BERITA LAINNYA DI Kesehatan

Agar Stamina Terjaga Saat Puasa - Penting Pahami Pola Nutrisi Sehat Saat Sahur dan Berbuka

Konsumsi masyarakat saat puasa Ramadan menjadi dua kali lipat, maka penting bagi masyarakat untuk menjaga stamina dengan apa yang dikonsumsi.…

Garmin Rayakan Hari Perempuan - Kampanyekan Jiwa Raga Bugar Lewat Run Like A Girl

Dalam rangka merayakan International Women’s Day 2024, pemimpin smartwatch GPS multisport yang inovatif, Garmin menyelenggarakan perayaan meriah di Indonesia pada…

Bolehkah Anak Terkena Diabetes untuk Berpuasa?

    Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyebut anak dengan diabetes melitus tipe satu aman untuk menunaikan puasa Ramadhan asalkan…