OJK Dorong Peningkatan Literasi Asuransi - Sulawesi, Maluku dan Papua

 

 

NERACA

 

Makasar - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 6 Sulawesi, Maluku, Papua (Sulampua) meminta perusahaan asuransi lebih fokus meningatkan literasi masyarakat terhadap produk yang dijualnya tersebut. Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 6 Sulampua, Zulmi di Makassar, Senin (9/4), mengatakan tingkat literasi atau pemahaman masyarakat terhadap produk asuransi memang masih cukup minim dan itu menjadi salah satu faktor penghambat peningkatan asuransi di daerah tersebut.

"Di Sulsel itu tingkat literasi soal asuransi memang masih minim yakni sekitar 15-16 persen. Salah satunya (minimnya membeli asuransi) karena masyarakat tidak paham disebabkan agen asuransi yang justru lebih fokus menonjolkan keuntungan-keuntungan," katanya. Ia menjelaskan, pihak agen asuransi harusnya bisa menjelaskan manfaat apa saja dan bagaimana risiko yang akan ditanggung, termasuk bagaimana mengklaimnya serta syarat yang harus dipenuhi.

Untuk meningkatkan itu, dibutuhkan pula sosialisasi dan melakukan edukasi yang lebih rutin ke masyarakat agar bisa lebih memahami manfaat menggunakan atau membeli asuransi. Menurut dia, minimnya pengetahuan masyarakat terhadap manfaat asuransi disebabkan tanggapan jika asuransi itu mahal dan uang mereka hilang. Pemahaman inilah yang harus diluruskan agar asuransi mendapat respon positif sekaligus dapat mengalami peningkatan kedepan.

Di OJK itu punya peraturan nomor 1 tahun 2013 mewajibkan setiap lembaga keuangan apakah itu bank, asuransi, pegadaian, pasar modal, ketika melakukan transaksi dengan nasabah harus transparan mungkin. "Semua harus dijelaskan secara jelas kepada pelanggan. Ketika tidak ada maka masyarakat dihimbau untuk bertanya," jelas dia.

Ketua Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia Sulsel (AAJI), Andy Anwar mengakui perlu strategi khusus untuk lebih mempopulerkan produk asuransi ke masyarakat seperti melakukan edukasi dan menambah agen asuransi dan sosialisasi sampai ke wilayah kecamatan sehingga profesi agen menjadi profesi yang diminati masyarakat.

Namun mengenai seberapa besar klaim atau peserta asuransi di Sulsel senditi, termasuk kontribusinya terhadap nasional dirinya mengaku belum siap mempublikasikan secara terbuka. “Kami belum bisa publish data Sulsel, tapi Sulsel cukup berkontribusi untuk wilayah Kawasan Timur Indonesia (KTI)," ujarnya.

 

BERITA TERKAIT

TASPEN Optimalkan Srikandi TASPEN untuk Jadi Penggerak Finansial

TASPEN Optimalkan Srikandi TASPEN untuk Jadi Penggerak Finansial NERACA Jakarta - Dalam memperingati Hari Kartini 2024, PT Dana Tabungan dan…

Bank Muamalat Rilis Kartu Debit Nirsentuh untuk Jemaah Haji

Bank Muamalat Rilis Kartu Debit Nirsentuh untuk Jemaah Haji NERACA  Jakarta – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk merilis fitur terbaru…

Token fanC Resmi Diperdagangkan di Indonesia

Token fanC Resmi Diperdagangkan di Indonesia NERACA Jakarta - Token fanC aset kripto baru akan resmi diperdagangkan di Indonesia. Token…

BERITA LAINNYA DI Jasa Keuangan

TASPEN Optimalkan Srikandi TASPEN untuk Jadi Penggerak Finansial

TASPEN Optimalkan Srikandi TASPEN untuk Jadi Penggerak Finansial NERACA Jakarta - Dalam memperingati Hari Kartini 2024, PT Dana Tabungan dan…

Bank Muamalat Rilis Kartu Debit Nirsentuh untuk Jemaah Haji

Bank Muamalat Rilis Kartu Debit Nirsentuh untuk Jemaah Haji NERACA  Jakarta – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk merilis fitur terbaru…

Token fanC Resmi Diperdagangkan di Indonesia

Token fanC Resmi Diperdagangkan di Indonesia NERACA Jakarta - Token fanC aset kripto baru akan resmi diperdagangkan di Indonesia. Token…