Pendidikan Tinggi dan Manajemen Risiko

Oleh: Achmad Deni Daruri, President Director Center for Banking Crisis

 

Kebijakan di bidang Pendidikan khususnya perguruan tinggi merupakan kebijakan yang tidak kalah penting dibandingkan kebijakan moneter dan fiskal. Sementara itu manajemen risiko juga memerlukan sumber daya manusia yang berkualitas untuk memahami dan menjalankan manajemen risiko. Ilmu statistik pada tingkatan perguruan tinggi merupakan ilmu yang sangat penting dalam penerapan manajemen risiko. Beberapa universitas bahkan mengembangkan disiplin yang bernama manajemen risiko perusahaan (enterprise risk management) dimana statistik hanyalah salah satu alat yang digunakan. Lulusannya harus paham perbedaan antara manajemen risiko perusahaan berbasis nilai, manajemen risiko tradisional dan manajemen risiko perusahaan tradisional. Dengan demikian pendidikan manajemen risiko pada tingkat perguruan tinggi menuntut aplikasi ilmu yang sangat luas dari keuangan hingga perilaku manusia.

Namun demikian, pada tingkat Pendidikan Tinggi ini umumnya terjadi pemisahan konsentrasi namun terlalu fokus kepada perbankan, asuransi dan perusahaan. Pendidikan ini juga mengajarkan keahlian berkomunikasi. Dalam perkembangan selanjutnya, gagasan itu terus dikembangkan kemudian melahirkan dua bentuk komunikasi yang masing-masing berkembang di benua yang berbeda. Pertama ilmu publisistik di Jerman. Kedua ilmu komunikasi massa di Amerika. Perpaduan dari kedua bentuk ini lah yang meneteskan ilmu komunikasi yang kita kenal sekarang ini. Perpaduan ini tidak lepas dari upaya-upaya Stappers melalui karya Gabner. Pendidikan manajemen risiko semakin bersifat multi disiplin. Pada 1994, pertumbuhan internet melaju dengan sangat cepat dan mulai merambah ke dalam berbagai segi kehidupan manusia dan menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari manusia. Pada 1995, perusahaan umum mulai diperkenankan menjadi provider dengan membeli jaringan di backbone. Langkah ini memulai pengembangan teknologi informasi, khususnya internet dan penelitian-penelitian untuk mengembangkan sistem dan alat yang lebih canggih.

Selanjutnya setelah mendapatkan bekal ilmu tersebut, pelajar akan diberikan wawasan mengenai manajemen risiko strategis dan operasional, serta manajemen risiko keuangan dan asuransi. Analisis daya yang digunakan umumnya adalah model Bayesian. Dalam penafsiran Bayes, teorema ini menyatakan seberapa jauh derajat kepercayaan subjektif harus berubah secara rasional ketika ada petunjuk baru. Dalam penafsiran frekuentis teorema ini menjelaskan representasi invers probabilitas dua kejadian. Teorema ini merupakan dasar dari statistika Bayes dan memiliki penerapan dalam sains, rekayasa, ilmu ekonomi (terutama ilmu ekonomi mikro), teori permainan, kedokteran dan hukum. Penerapan teorema Bayes untuk memperbarui kepercayaan dinamakan inferens Bayes. Bayesian Network secara formal diciptakan untuk memungkinkan representasi yang efisien, dan penalaran yang teliti dengan, pengetahuan pasti. 

Bayesian network memungkinkan untuk dapat belajar dari pengalaman serta menggabungkan kecerdasan buatan yang terbaik dan jaringan saraf.  Bayesian network merupakan keluarga dari model graf probabilistik.  Struktur graf ini digunakan untuk merepresentasikan pengetahuan dari suatu domain yang belum pasti. Nantinya setiap node yang ada pada graf merepresentasikan variabel acak, dimana sisi-sisi antar node tersebut merepresentasikan probabilitas ketergantungan antar variabel yang acak tersebut. Penekanan Pendidikan untuk bidang strata dua untuk manajemen resiko adalah pada pelajaran keamanan informasi. Keamanan informasi memberikan persyaratan terhadap informasi yang berbeda dari kebanyakan persyaratan sistem karena sering kali berbentuk pembatasan terhadap apa yang tidak boleh dilakukan informasi. Ini membuat keamanan informasi menjadi lebih menantang karena sudah cukup sulit untuk membuat program komputer melakukan segala apa yang sudah dirancang untuk dilakukan dengan benar. Persyaratan negatif juga sukar untuk dipenuhi dan membutuhkan pengujian mendalam untuk verifikasinya, yang tidak praktis bagi kebanyakan program komputer.

Keamanan informasi memberikan strategi teknis untuk mengubah persyaratan negatif menjadi aturan positif yang dapat ditegakkan. Untuk itu lulusan strata dua bidang manajemen resiko juga harus paham akan jaringan computer.  Sebuah jaringan komputer dapat dibagi atas kelompok jaringan eksternal (Internet atau pihak luar) kelompok jaringan internal dan kelompok jaringan eksternal diantaranya disebut DeMilitarized Zone (DMZ). Pihak luar hanya dapat berhubungan dengan host-host yang berada pada jaringan DMZ, sesuai dengan kebutuhan yang ada. Host-host pada jaringan DMZ secara default dapat melakukan hubungan dengan host-host pada jaringan internal. Koneksi secara terbatas dapat dilakukan sesuai kebutuhan. Host-host pada jaringan internal tidak dapat melakukan koneksi ke jaringan luar, melainkan melalui perantara host pada jaringan DMZ, sehingga pihak luar tidak mengetahui keberadaan host-host pada jaringan komputer internal. Salah satu alat bantu yang dapat digunakan oleh pengelola jaringan komputer adalah Security Information Management (SIM). SIM berfungsi untuk menyediakan seluruh informasi yang terkait dengan pengamanan jaringan komputer secara terpusat.

Pada perkembangannya SIM tidak hanya berfungsi untuk mengumpulkan data dari semua peralatan keamanan jaringan komputer tetapi juga memiliki kemampuan untuk analisis data melalui teknik korelasi dan query data terbatas sehingga menghasilkan peringatan dan laporan yang lebih lengkap dari masing-masing serangan. Dengan menggunakan SIM, pengelola jaringan komputer dapat mengetahui secara efektif jika terjadi serangan dan dapat melakukan penanganan yang lebih terarah, sehingga organisasi keamanan jaringan komputer tersebut lebih terjamin.

Dengan demikian manajemen risiko bukan lagi semata-mata berfokus kepada ilmu statistik tetapi juga ilmu computer science. Bahkan pakar manajemen risiko yang kesohor umumnya memiliki latar belakang computer science. Pendidikan tinggi dalam manajemen risiko di negara maju seperti Amerika Serikat dan Inggris sudah bersifat multi ilmu dan semakin bergantung kepada ilmu statistik dan computer science. Sementara Indonesia belum memiliki bidang ini untuk tingkat pendidikan tinggi. Jalan jangka pendeknya adalah dengan mengirim pelajar Indonesia untuk mempelajari ilmu ini dalam tempo sesingkat-singkatnya untuk tingkatan pasca sarjana.

 

BERITA TERKAIT

Putusan MK Mengikat dan Final, Semua Pihak Harus Lapang Dada

  Oleh : Arizka Dwi, Pemerhati Sosial Politik   Mahkamah Konstitusi (MK) telah menyelesaikan sidang sengketa hasil pemilihan presiden dan…

Kebijakan dan Nasib Ekonomi di Tengah Ketegangan Perang Global

  Pengantar: Sebuah diskusi publik kalangan ekonom perempuan yang diselenggarakan Indef yang berlangsung di Jakarta, belum lama ini, menampilkan Pembicara:…

Ketahanan Ekonomi Indonesia Solid Tak Terdampak Konflik di Timur Tengah

    Oleh: Eva Kalyna Audrey, Analis Geopolitik   Kalangan pakar mengungkapkan bahwa ketahanan ekonomi Indonesia sangat solid dan bahkan…

BERITA LAINNYA DI Opini

Putusan MK Mengikat dan Final, Semua Pihak Harus Lapang Dada

  Oleh : Arizka Dwi, Pemerhati Sosial Politik   Mahkamah Konstitusi (MK) telah menyelesaikan sidang sengketa hasil pemilihan presiden dan…

Kebijakan dan Nasib Ekonomi di Tengah Ketegangan Perang Global

  Pengantar: Sebuah diskusi publik kalangan ekonom perempuan yang diselenggarakan Indef yang berlangsung di Jakarta, belum lama ini, menampilkan Pembicara:…

Ketahanan Ekonomi Indonesia Solid Tak Terdampak Konflik di Timur Tengah

    Oleh: Eva Kalyna Audrey, Analis Geopolitik   Kalangan pakar mengungkapkan bahwa ketahanan ekonomi Indonesia sangat solid dan bahkan…