Merger BTPN - SMBCI Dalam Tahap Uji Tuntas

 

 

 

NERACA

 

Jakarta - Direktur Kepatuhan PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) Anika Faisal mengatakan proses penggabungan atau merger antara BTPN dengan PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (SMBCI) saat ini dalam tahap uji tuntas (due diligence). "Masih dalam proses 'due diligence', masih tahap awal, baik di BTPN maupun di SMBCI," ujar Anika, seperti dikutip Antara, kemarin.

Sumitomo Mitsui Banking Corporation memang berencana menggabungkan (merger) dua entitas bank milik perusahaan tersebut. BTPN sendiri menyebut aksi korporasi itu sejalan dengan arahan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk konsolidasi sektor keuangan. Merger bank diharapkan meningkatkan efisiensi dan memaksimalkan sinergi sektor perbankan. Bank yang fokus pada nasabah pensiunan dan UMKM itu juga memastikan, semua proses yang dijalankan akan mengikuti peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Sebelumnya, Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) BTPN baru saja sepakat membagikan dividen kepada pemegang saham sebesar Rp574,5 miliar atau Rp100 per lembar saham. Dividen yang dibagikan tersebut bersumber dari laba BTPN pada tahun buku 2017 sebesar Rp1,2 triliun. RUPST BTN juga memberikan persetujuan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2017 dan menyetujui pengunduran dlri anggota direksi, yakni Wolf Arno Kluge dari jabatannya sebagai Direktur Manajemen Risiko. Wolf menempati posisi tersebut berdasarkan RUPST 26 Maret 2015.

Per 31 Desember 2017, total aset BTPN tercatat naik 5 persen (yoy) dari Rp91,4 triliun menjadi Rp95,5 triliun pada akhir Desember 2017. Rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) terjaga dl 24,6 persen. Selain itu, rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) berada di level sangat rendah yakni 0,9 persen dan rasio likuiditas atau loan to funding ratio (LFR) sebesar 85 persen.

Meskipun masuk tahap merger, BTPN menyatakan masih akan terus berinvestasi dan fokus mengembangkan layanan digital pada 2018 sama seperti beberapa tahun terakhir. Direktur Keuangan BTPN Arief Harris Tandjung mengatakan, total investasi pengembangan layanan digital akan relatif sama dengan tahun lalu yaitu yang menghabiskan dana Rp832 miliar. Menurut Arief, pihaknya akan terus memantau pertumbuhan nasabah, yang akan menentukan banyaknya investasi yang diperlukan. Apabila pertumbuhan nasabah semakin tinggi, maka investasi yang diperlukan juga akan meningkat.

"Kalau normal saja, prediksi saya 'relatively' sama seperi tahun lalu. Tidak akan ada pertumbuhan yang sangat tinggi," ujar Arief. BTPN memang terus mengembangkan dua platform digitalnya, yaitu BTPN Wow! dan Jenius. Dua platform digital tersebut melayani dua segmen yang berbeda. Pertama, BTPN Wow! yang diperuntukkan bagi segmen below-consuming-class yang terdiri dari petani, nelayan, buruh, pekerja informal, dan para pedagang mikro. Platform kedua adalah Jenius yang ditujukan bagi segmen consuming-class.

Hingga akhir Desember 2017, BTPN Wow! telah memiliki 4,8 juta nasabah yang dilayani oleh lebih dari 200.000 agen, sementara jumlah nasabah Jenius yang terdaftar telah mencapai hampir 500 ribu. Untuk Jenius sendiri, Arief menyebutkan pihaknya akan meluncurkan versi terbaru dari Jenius dan akan menambah fitur-fiturnya pada semester kedua tahun ini. "Jenius satu dua bulan ini kita akan tingkatkan dengan versi yang terbaru sehingga experience dari sisi kecepatan dan layanan akan lebih baik," kata Arief.

BERITA TERKAIT

Bank Muamalat Catatkan Kinerja Positif Di Kuartal I

Bank Muamalat Catatkan Kinerja Positif fi Kuartal I NERACA Jakarta - PT Bank Muamalat Indonesia Tbk mencatatkan pertumbuhan Dana Pihak…

JTrust Bank Raih Laba Rp44,02 Miliar di Kuartal I

JTrust Bank Raih Laba Rp44,02 Miliar di Kuartal I NERACA Jakarta - PT Bank JTrust Indonesia Tbk (J Trust Bank)…

Indonesia Re Dorong Adanya Ahli Business Interruption di Asuransi Properti

  NERACA Jakarta – PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) atau Indonesia Re mendorong adanya ahli atau expertise di bidang business interruption (BI) pada asuransi…

BERITA LAINNYA DI Jasa Keuangan

Bank Muamalat Catatkan Kinerja Positif Di Kuartal I

Bank Muamalat Catatkan Kinerja Positif fi Kuartal I NERACA Jakarta - PT Bank Muamalat Indonesia Tbk mencatatkan pertumbuhan Dana Pihak…

JTrust Bank Raih Laba Rp44,02 Miliar di Kuartal I

JTrust Bank Raih Laba Rp44,02 Miliar di Kuartal I NERACA Jakarta - PT Bank JTrust Indonesia Tbk (J Trust Bank)…

Indonesia Re Dorong Adanya Ahli Business Interruption di Asuransi Properti

  NERACA Jakarta – PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) atau Indonesia Re mendorong adanya ahli atau expertise di bidang business interruption (BI) pada asuransi…