Investasi Pengadaan Mesin - Sky Energy Anggarkan Capex Rp 200 Miliar

NERACA

Jakarta –Sukses mencatatkan sahamnya di pasar modal, perusahaan yang bergerak di bidang penyediaan panel surya PT Sky Energy Indonesia Tbk (JSKY) terus pacu pengembangan bisnisnya dan termasuk rencana penambahan kapasitas produksi modul surya dari 100MWp menjadi 200 MWp. Maka untuk mendanai pengembangan bisnisnya, perseroan telah menganggarkan belanja modal hingga Rp 200 miliar di tahun 2018 ini. Sebagian pendanaan belanja modal tersebut diperoleh JSKY dari dana hasil IPO sebesar Rp 81,3 miliar.

Kata Direktur Utama JSKY, JacksonTandiyono, perseroan akan menggunakan belanja modal ini untuk investasi pengadaan mesin. "Sisanya akan digunakan untuk membeli tanah dan bangunan."ujarnya di Jakarta, Rabu (28/3).

Jackson menambahkan, untuk membeli tanah dan bangunan ini, JSKY akan mengandalkan pinjaman dari perbankan. Perusahaan ini juga berencana untuk membangun pabrik anyar di wilayah Sentul tahun depan. Dengan adanya pabrik baru tersebut, JSKY berharap bisa melakukan penambahan kapasitas dari sebelumnya 100 megawatt menjadi sebesar 200 megawatt. Perusahaan dalam menjual produk lebih banyak secara bussiness to bussiness baik ke proyek-proyek pemerintah maupun swasta.

Sebagai informasi, saat ini 30% pendapatan Sky Energy diperoleh dari hasil ekspor perusahaan. Kedepan, bakal ditingkatkan menjadi 50%. Peningkatan ekspor ini merupakan salah satu upaya Sky Energy untuk natural hedging. Apalagi perseroan masih mengimpor bahan baku. Perusahaan sudah mengekspor produk ke beberapa wilayah, yakni Amerika Serikat, Eropa, Turki. Perusahaan tersebut juga baru saja merambah pasar baru yakni Finlandia.

JSKY berencana untuk memperluas cakupan ekspornya ke negara-negara Eropa lainnya seperti Jerman di tahun 2018 ini. Dengan segala upaya tersebut, JSKY berharap dapat terus mencatatkan performa positif di tahun 2018 ini. JSKY menargetkan pendapatan di tahun 2018 mencapai Rp 500 miliar dengan laba sebesar Rp 30 miliar. Di sepanjang tahun 2017 yang lalu, perusahaan ini mencatatkan pendapatan Rp 400 miliar dengan laba sebesar Rp 20 miliar.

Dalam penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO), PT Sky Energy Indonesia Tbk melepas sebanyak 203.256.000 lembar saham, setara dengan 20% dari modal ditempatkan dan disetor seharga Rp400 per lembar saham. Dengan demikian, dana yang dihimpun dari aksi korporasi itu sebesar Rp81,302 miliar.”Aksi korporasi ini merupakan langkah penting bagi JSKY untuk mengembangkan produk karena kami ingin menjadi pemain kunci di Indonesia sebagai penyedia panel surya," kata Jackson.

Dalam perdagangan perdananya di BEI, saham JSKY bergerak meningkat 50% menjadi Rp600 per saham. Sementara penjamin pelaksana emisi IPO JSKY itu, yakni PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia.

BERITA TERKAIT

BI Rate Bakal Turun - Pasar Otomotif dan Mobil Bekas Masih Bisa Tumbuh

NERACA Jakarta – Meski pasar otomotif dalam negeri tengah lesu, PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia memprediksi industri tersebut dapat membaik…

Pasar Saham Masih Jadi Pilihan Jangka Panjang

NERACA Jakarta - Capital Sensitivity Analysis Index atau CSA Index menyebut pasar saham masih menjadi pilihan untuk investasi jangka panjang…

Jasa Marga Cetak Laba Bersih Rp585,92 Miliar

NERACA Jakarta – Kuartal pertama 2024, PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR) meraup laba bersih sebesar Rp585,92 miliar. Jumlah tersebut…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

BI Rate Bakal Turun - Pasar Otomotif dan Mobil Bekas Masih Bisa Tumbuh

NERACA Jakarta – Meski pasar otomotif dalam negeri tengah lesu, PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia memprediksi industri tersebut dapat membaik…

Pasar Saham Masih Jadi Pilihan Jangka Panjang

NERACA Jakarta - Capital Sensitivity Analysis Index atau CSA Index menyebut pasar saham masih menjadi pilihan untuk investasi jangka panjang…

Jasa Marga Cetak Laba Bersih Rp585,92 Miliar

NERACA Jakarta – Kuartal pertama 2024, PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR) meraup laba bersih sebesar Rp585,92 miliar. Jumlah tersebut…