Raih Sumber Pendanaan Lain - Artajasa Batalkan Rencana Go Publik

NERACA

Jakarta – Lantaran telah mengantungi sumber pendanaan dalam mendanai ekspansinya, PT Artajasa Pembayaran Elektronis akhirnya mengurungkan niatnya untuk melakukan penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO).”Kita stop IPO meski respons pasar sangat baik. Demand lebih 3 kali. Kita telah mendapatkan alternatif yang lebih baik," kata Direktur Utama Artajasa Bayu Hanantasena di Jakarta, kemarin.

Namun sayangnya, ketika ditanya lebih jauh dari mana alternatif pembiayaan tersebut ia masih enggan membeberkannya. Seperti diketahui sebelumnya, dalam rencana IPO itu perusahaan penyedia layanan transaksi elektronis itu telah menawarkan harga di kisaran Rp850-Rp1.250. Rencananya, Artajasa akan melepas sebanyak-banyaknya 437,50 juta lembar saham atau setara 20% dari jumlah modal yang disetor penuh perseroan.

Jika dihitung dari jumlah saham yang dilepas maka perseroan akan mengantongi dana segar hasil IPO sekitar Rp371,8 miliar–Rp546,8 miliar. Rencananya, 60% dari dana tersebut akan digunakan perseroan untuk pembelian peralatan dan perlengkapan teknologi informasi. Lalu, sisanya sekitar 40% akan digunakan untuk memperkuat modal kerja.

Perseroan menargetkan mendapatkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 22 Maret 2018 dan masa penawaran umum akan dilangsungkan pada 23 dan 26 Maret 2018. Sementara pencatatan saham di Bursa Efek indonesia (BEl) direncanakan pada 29 Maret 2018. Dalam IPO tersebut perusahaan telah menunjuk PT lndo Premier Sekuritas sebagai penjamin pelaksana efek dan PT CLSA Sekuritas Indonesia sebagai penjamin emisi efek utama.

Sebelumnya, anak  usaha PT Indosat Tbk ( ISAT ) itu tengah mencari  investor strategis. Sedangkan komposisi kepemilikan saham pada Artajasa saat ini adalah Indosat melalui anak usahanya, PT Aplikasinusa Lintasarta, menguasai 55% saham Artajasa. Sedangkan sebanyak 72,36% saham Aplikasinusa Lintasarta yang bergerak di bisnis komunikasi data ini dikendalikan langsung oleh Indosat.

Menjadi perusahaan pembayaran elektronik ternama di Indonesia, menjadi komitmen PT Artajasa untuk siap mengimplementasikan sistem pembayaran nasional yang terintegrasi dalam mendukung rencana Gerbang Pembayaran Nasional (GPN). Disebutkan, implementasi GPN menjadi suatu keharusan bagi semua pihak yang terlibat dalam industri sistem pembayaran nasional.

 

BERITA TERKAIT

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

Merger dengan Smartfren - EXCL Sebut Baik Bagi Industrti dan Operator

NERACA Jakarta- Wacana soal merger PT XL Axiata Tbk (EXCL) dengan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) kembali menguak, membuat Presiden…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

Merger dengan Smartfren - EXCL Sebut Baik Bagi Industrti dan Operator

NERACA Jakarta- Wacana soal merger PT XL Axiata Tbk (EXCL) dengan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) kembali menguak, membuat Presiden…