BI Didesak Stabilkan Nilai Tukar Rupiah

 

 

 

NERACA

 

Jakarta – Nilai tukar rupiah terhadap dolar masih terbilang rentan, bahkan rupiah hampir menyentuh angka Rp14.000 per dolarnya. Maka dari itu, beberapa pihak meminta agar Bank Indonesia (BI) ikut turun tangan dalam mentsabilkan rupiah. Salah satu harapannya datang dari Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution.

Darmin mengharapkan Bank Indonesia bisa memngambil langkah-langkah yang diperlukan untuk stabilisasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. "Kita tentu berharap BI mengambil langkah-langkah untuk mengembalikan rupiah," ujar Darmin di Jakarta, Selasa (6/3). Darmin mengatakan perlemahan rupiah yang sedang terjadi sejak pertengahan Januari 2018 ini akibat tekanan ekstenal karena pelaku pasar menyikapi perkembangan ekonomi di AS.

Untuk itu, tambah Darmin, upaya stabilisasi yang dilakukan bank sentral melalui cadangan devisa dibutuhkan agar volatilitas rupiah tidak terlalu besar. "Memang perlu pengendalian sekarang ini," kata mantan Gubernur BI ini.

Namun begitu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menilai pelemahan nilai tukar rupiah itu belum mengkhawatirkan. "Ya Insya Allah kalau kita lihat sisi faktor penyebab yang dari luar dan kalau itu merupakan sesuatu kebutuhan untuk mereka yang membutuhkan transaksi dolar, kita tidak melihat ada alasan yang mengkhawatirkan. Artinya alasan untuk kemudian untuk membeli dolar, kita anggap fundamental masih tetap konsisten baik," katanya, beberapa waktu lalu.

Sri Mulyani mengatakan belum ada rencana perubahan nilai tukar rupiah dalam asumsi makro APBN 2018, yang sebesar Rp 13.400/US$. Perubahan terjadi jika sudah melewati pembahasan di DPR "Untuk tahun 2018, kalau 2018 kan kita menunggu laporan satu semester ke DPR," jelas dia.

Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto mengatakan pelemahan nilai tukar rupiah belum berdampak pada industri yang bahan bakunya impor. Meski belum berdampak pada industri, Airlangga mengatakan pemerintah tetap waspada. "Baru sebentar (belum terdampak), kita lihat perkembangannya ya. Inikan baru terbatas, tetapi tentu penguatan dolar dan ini perlu kita waspadai juga karena yang paling pentingkan bagi ekonomi itu kestabilan," kata Airlangga di Istana Negara.

Sementara, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menambahkan pelemahan rupiah ini menguntungkan ekspor, namun, dirinya yakin nilai tukar bisa kembali pulih. "Kalau untuk ekspor menguntungkan. Kita bersyukur, nggak lah. Inikan sesaat lah. Tapi ini sudah recover lagi," kata Enggartiasto.

 

BERITA TERKAIT

TASPEN Optimalkan Srikandi TASPEN untuk Jadi Penggerak Finansial

TASPEN Optimalkan Srikandi TASPEN untuk Jadi Penggerak Finansial NERACA Jakarta - Dalam memperingati Hari Kartini 2024, PT Dana Tabungan dan…

Bank Muamalat Rilis Kartu Debit Nirsentuh untuk Jemaah Haji

Bank Muamalat Rilis Kartu Debit Nirsentuh untuk Jemaah Haji NERACA  Jakarta – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk merilis fitur terbaru…

Token fanC Resmi Diperdagangkan di Indonesia

Token fanC Resmi Diperdagangkan di Indonesia NERACA Jakarta - Token fanC aset kripto baru akan resmi diperdagangkan di Indonesia. Token…

BERITA LAINNYA DI Jasa Keuangan

TASPEN Optimalkan Srikandi TASPEN untuk Jadi Penggerak Finansial

TASPEN Optimalkan Srikandi TASPEN untuk Jadi Penggerak Finansial NERACA Jakarta - Dalam memperingati Hari Kartini 2024, PT Dana Tabungan dan…

Bank Muamalat Rilis Kartu Debit Nirsentuh untuk Jemaah Haji

Bank Muamalat Rilis Kartu Debit Nirsentuh untuk Jemaah Haji NERACA  Jakarta – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk merilis fitur terbaru…

Token fanC Resmi Diperdagangkan di Indonesia

Token fanC Resmi Diperdagangkan di Indonesia NERACA Jakarta - Token fanC aset kripto baru akan resmi diperdagangkan di Indonesia. Token…