Penetrasi Pasar Internasional - GMF Bidik Pasar Maintenance di Timur Tengah

NERACA

Jakarta – Kejar pertumbuhan pendapatan tahun ini diatas 15%, PT Garuda Maintenance Facilit Tbk (GMFI) terus meningkatkan pasar perawatan pesawat. Teranyar, selain membidik pasar pemeliharaan pesawat di Australia juga pasar di Timur Tengah. “Pasar Timur Tengah merupakan pasar potensial untuk membuka pasar internasional dan ini belum banyak dilakukan,”kata Direktur Base Operation GMF, Rahmat Hanafi di Jakarta, kemarin.

Dalam melakukan penetrasi pasar di Timur Tengah, lanjutnya, perseroan akan membuka cabang di Dubai dengan menggandeng kerjasama perusahaan swasta disana. Perseroan nantinya akan memasuki semua layanan perawatan pesawat dan menargetkan break event point sebesar US$ 70 juta.  Asal tahu saja, anak usaha dari Garuda Indonesia ini belum lama menggandeng GME Aviation Service Dwc LLC yang berbasis di Dubai. Adapun kerja sama ini dilangsungkan untuk dua tahun ke depan.
CEO GME, Kalyan Tewari mengatakan, kerja sama ini dilangsungkan dalam waktu dua tahun dengan nilai kerja sama sekitar US$10 juta untuk tahun ini dan hampir sekitar US$50 juta untuk tahun depan.”GMF adalah salah satu perusahaan MRO yang cukup kuat di Asia Tenggara, sehingga itu membuat kapabilitasnya sehingga bisa meningkatkan penetrasi pasar ke Timur Tengah. Selain itu, Garuda Indonesia juga selalu menggunakan GMF," kata Tewari.

Sementara Direktur Utama GMF, Iwan Joeniarto juga pernah mengungkapkan, untuk pasar Australia, perusahaan akan menggandeng Aviation Global Pty Ltd (KORR) agar menggunakan jasa MRO perusahaannya. Kerja sama dengan KORR disebut sebagai batu loncatan sebelum menembus rekanan lain di Negeri Kangguru tersebut.”Kami awali dengan pemeliharaan yang kecil, sekaligus mendekatkan pelayanan kami ke partner di Australia,"kata Iwan.

Untuk pasar Australia, kata Iwan, perusahaan telah mengantongi beberapa calon rekanan potensial baru, di luar Garuda Indonesia dan AirAsia Indonesia yang telah lebih dahulu menjadi pelanggan jasa MRO GMF. Sayangnya, Iwan masih enggan menyebut nilai kerja sama dengan rekanan di Australia ini.”Kami punya calon customer, seperti Jetstar, Qantas. Potensinya masih kami hitung, tapi pasarnya cukup besar. Mungkin sekitar 5% pendapatan bisa dari Australia,”jelasnya.

Dirinya juga menyampaikan, target negosiasi dengan investor strategis rampung di kuartal II-2018. Menghindari persaingan, Iwan menjelaskan bahwa hanya akan ada satu investor strategis yang akan sepakat beli saham GMF natinya. Namun, menurutnya tak menutup kemungkinan bahwa investor strategis tersebut bisa berupa konsorsium. “Antara financial investor dengan industrial player akan berkolaborasi melalui suatu konsorsium,” ujar Iwan.

Namun, Iwan menegaskan bahwa saat ini belum ada negosiasi final dengan calon investor strategis yang berminat. Sebagai informasi, tak hanya membidik dana segar, GMFI juga mempertimbangkan faktor knowledge dalam memilih partner strategis. Pasalnya, GMFI sedang gencar-gencarnya mengembangkan kapasitas dan kapabilitas.

Tahun ini, GMF targetkan pertumbuhan investasi hampir 400% dari realisasi investasi di 2017. Target investasi diatas US$ 100 juta akan digunakan untuk sejumlah program organic dan inorganic yang utamanya fokus pada ekspansi bisnis dengan menambah international footprint GMF, serta beberapa strategic initiatives dalam rangka peningkatan kapasitas dan kapabilitas perusahaan. Sementara untuk laba bersih ditargetkan tumbuh lebih dari 10% sehingga bisa kembali mencapai angka double digit.

BERITA TERKAIT

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

Merger dengan Smartfren - EXCL Sebut Baik Bagi Industrti dan Operator

NERACA Jakarta- Wacana soal merger PT XL Axiata Tbk (EXCL) dengan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) kembali menguak, membuat Presiden…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

Merger dengan Smartfren - EXCL Sebut Baik Bagi Industrti dan Operator

NERACA Jakarta- Wacana soal merger PT XL Axiata Tbk (EXCL) dengan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) kembali menguak, membuat Presiden…