Mengenal Lebih Dekat Penyakit Parkinson

Drummer sekaligus pendiri band Mr. Big, Pat Torpey meninggal dunia, Rabu (7/2). Torpey meninggal dalam usia 64 tahun karena komplikasi penyakit parkinson yang dideritanya.

Penyakit parkinson sendiri adalah penyakit yang terjadi akibat kerusakan otak dan saraf progresif yang memengaruhi gerakan (sistem motorik). Penyakit ini menyebabkan degenerasi sel saraf secara bertahap di otak tengah. Mengutip berbagai sumber, penyakit parkinson disebabkan oleh rusaknya sel saraf di otak bagian substantia nigra yang memproduksi dopamin. Dopamin yang berkurang akan menyebabkan gerakan tubuh melambat. Lama-kelamaan hal ini akan menjadi penyakit parkinson.

Substantia nigra berfungsi untuk mengirim pesan ke berbagai saraf di tulang belakang yang berfungsi mengendalikan otot tubuh. Pesan akan dikirimkan dari sel otak ke saraf dan otot melalui dopamin. Gejala awal penyakit ini biasanya cukup sulit dikenali. Beberapa di antaranya adalah merasa lemah atau kaku pada bagian tubuh tertentu. Selain itu, penderita sering merasa gemetar ringan pada satu tangan.

Kerusakan sel saraf di otak ini bisa disebabkan oleh banyak hal, misalnya genetik, usia, faktor lingkungan, dan lainnya. Terkait faktor usia, parkinson biasanya diderita oleh orang yang berusia di antara 50-70 tahun. Semakin bertambahnya usia, maka risiko makin tinggi. Sedangkan faktor lingkungan yang meningkatkan risiko parkinson misalnya polusi udara.

Parkinson atau penyakit degeneratif saraf yang pertama kali ditemukan pada 1817 oleh Dr. James Parkinson. Penyakit ini setidaknya menyerang satu dari 250 orang usia di atas 40 tahun dan satu dari 100 orang berusia di atas 65 tahun.

Sebelumnya, petinju legendaris dunia Muhammad Ali (74) dinyatakan meninggal dunia akibat komplikasi penyakit parkinson,. Ali memang didiagnosis parkinson sejak tahun 1984 atau saat usianya 42 tahun.

Parkinson merupakan penyakit yang menyerang otak sehingga mengganggu gerakan tubuh. Hal itu terjadi karena terganggunya produksi dopamin di otak. Parkinson umumnya terjadi pada orang lanjut usia.Dokter spesialis saraf dari Parkinson and Movement Center Rumah Sakit Siloam Kebon Jeruk, Frandy Susatia mengatakan, gejala khas parkinson adalah tremor atau gemetar.

Tremor yang dimaksud, contohnya, lengan atau tangan tiba-tiba bergetar, tungkai kaki gemetar meski saat duduk diam, dagu bergetar sendiri seperti mengunyah, dan tulisan tangan menjadi tidak rata.

Tremor terjadi karena kerusakan sel saraf di bagian otak yang disebut basal ganglia. Sel saraf di basal ganglia ini berfungsi mengontrol gerakan tubuh.Pasien parkinson juga sering mengalami kekakuan sendi atau rigiditas sehingga sulit berjalan. Persendian yang kaku juga bisa ditandai dengan kesulitan menoleh, susah menelan, hingga suara mengecil.“Seiring berjalannya waktu, gejala parkinson bisa bertambah parah,” kata Frandy.

Jika sudah parah, bisa mengalami gangguan postur tubuh, seperti tiba-tiba terjatuh, sulit memutar langkah, dan badan cenderung terjengkang ke belakang. Dalam kondisi ini, biasanya pasien membutuhkan kursi roda. Parkinson bisa menurunkan kualitas hidup.Parkinson hingga saat ini belum bisa disembuhkan. Pemberian obat dan metode operasi yang ada saat ini hanya bisa untuk mengurangi gejala atau memperlambat parkinson lebih buruk.

BERITA TERKAIT

Hadirkan Inspirasi Cinta Budaya Lokal - Lagi, Marina Beauty Journey Digelar Cari Bintangnya

Mengulang kesuksesan di tahun sebelumnya, Marina Beauty Journey kembali hadir mendorong perempuan muda Indonesia untuk memaknai hidup dalam kebersamaan dan…

Mengenal LINAC dan Brachytherapy Opsi Pengobatan Kanker

Terapi radiasi atau radioterapi, termasuk yang menggunakan Linear Accelerator (LINAC) dan metode brachytherapy telah menjadi terobosan dalam dunia medis untuk…

Masyarakat Diminta Responsif Gejala Kelainan Darah

Praktisi kesehatan masyarakat, dr. Ngabila Salama meminta masyarakat untuk lebih responsif terhadap gejala kelainan darah dengan melakukan pemeriksaan atau skrining.…

BERITA LAINNYA DI Kesehatan

Hadirkan Inspirasi Cinta Budaya Lokal - Lagi, Marina Beauty Journey Digelar Cari Bintangnya

Mengulang kesuksesan di tahun sebelumnya, Marina Beauty Journey kembali hadir mendorong perempuan muda Indonesia untuk memaknai hidup dalam kebersamaan dan…

Mengenal LINAC dan Brachytherapy Opsi Pengobatan Kanker

Terapi radiasi atau radioterapi, termasuk yang menggunakan Linear Accelerator (LINAC) dan metode brachytherapy telah menjadi terobosan dalam dunia medis untuk…

Masyarakat Diminta Responsif Gejala Kelainan Darah

Praktisi kesehatan masyarakat, dr. Ngabila Salama meminta masyarakat untuk lebih responsif terhadap gejala kelainan darah dengan melakukan pemeriksaan atau skrining.…