Bank Mandiri Catat Laba Bersih Rp20,6 triliun

 

 

 

NERACA

 

Jakarta - PT Bank Mandiri Persero Tbk mendongkrak laba bersih sebesar 49,5 persen (tahun ke tahun/yoy) menjadi Rp20,6 triliun sepanjang 2017, ditopang menurunnya rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL) dan meningkatnya pendapatan berbasis komisi. "Memang dari pendapatan bunga tidak begitu, karena ada penurunan suku bunga, namun laba naik karena biaya pencadangan yang menurun, dan pendapatan non bunga yang naik," kata Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodojo dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa (6/2).

Pertumbuhan laba 2017 oleh Mandiri berkebalikan dengan kinerja 2016, dimana perseroan mencatat perlambatan pertumbuhan laba atau laba minus hingga 32,1 persen. Sumbangan untuk laba Mandiri di 2017, antara lain dari pertumbuhan pendapatan bunga bersih (Net Interest Income/NII) yang sebesar 0,6 persen (yoy) menjadi Rp54,8 triliun dan peningkatan pendapatan atas jasa (fee based income) sebesar 16,4 persen (yoy) menjadi Rp23,3 triliun.

Selain itu, musabab perlambatan bisnis Mandiri di 2016 yakni rasio kredit bermasalah (NPL) juga berhasil diperbaiki di 2017. NPL Mandiri turun 0,54 persen dari 4 persen pada 2016 menjadi 3,46 persen. Alhasil biaya pencadangan perseroan turun menjadi Rp16,0 triliun dari Rp24,6 triliun, sehingga pendapatan Mandiri kian gemuk. "Adapun total kredit yang disalurkan sebesar Rp729,5 triliun pada akhir tahun lalu, atau naik 10,2 persen secara year on year, dimana kontribusi pembiayaan produktif sebesar 74,7 persen dari total portofolio," kata Tiko, sapaan akrab Kartika.

Penopang sumber intermediasi dari Mandiri adalah Dana Pihak Ketiga yang tumbuh di kisaran 7 persen (yoy) menjadi Rp815 triliun. Rinciannya antara lain, ditopang penghimpunan dana murah (CASA) perseroan yang naik Rp50,9 triliun, setara dengan kenaikan 10,4 persen (yoy) menjadi Rp540,3 triliun. Pertumbuhan itu ditopang oleh peningkatan tabungan sebesar Rp34,6 triliun menjadi Rp337,0 triliun, dan kenaikan giro sebesar Rp16,3 triliun menjadi Rp203,4 triliun. Adapun biaya dana (cost of fund) Mandiri turun menjadi 2,73 persen dari posisi 2016 yang sebesar 2,93 persen. Dengan kredit dan DPK tersebut, aset Mandiri terkumpul Rp1.124,7 triliun.

Di sektor infrastruktur Bank Mandiri telah menyalurkan pembiayaan senilai Rp 141 triliun atau 58,7 persen dari total komitmen yang telah diberikan sebesar Rp 240,1 triliun. Kredit tersebut disalurkan kepada 8 sektor utama, yakni transportasi sebesar Rp 31,3 triliun, tenaga listrik senilai Rp 31,3 triliun, migas dan energi terbarukan sebesar Rp 18,4 triliun, konstruksi Rp 15,5 triliun, perumahan rakyat dan fasilitas kota Rp10,6 triliun, telematika Rp 9,3 triliun, jalan Rp 7,6 triliun, dan lainnya Rp 10,8 triliun. 

"Pertumbuhan laba secara bisnis dikontribusikan oleh dua segmen utama, yakni corporate dan ritel, terutama kredit mikro dan konsumer," tambah Kartika. Pada 2017, pembiayaan segmen korporasi mencapai Rp 264,2 triliun, naik 14,7 persen yoy. Sedangkan kredit ritel tumbuh 13,7 persen yoy menjadi Rp 223,2 triliun. Khusus segmen mikro, perseroan telah memberikan kredit kepada 1.263.666 debitur senilai Rp 61,9 triliun, naik 22,2 persen dari tahun sebelumnya.

 

BERITA TERKAIT

TASPEN Optimalkan Srikandi TASPEN untuk Jadi Penggerak Finansial

TASPEN Optimalkan Srikandi TASPEN untuk Jadi Penggerak Finansial NERACA Jakarta - Dalam memperingati Hari Kartini 2024, PT Dana Tabungan dan…

Bank Muamalat Rilis Kartu Debit Nirsentuh untuk Jemaah Haji

Bank Muamalat Rilis Kartu Debit Nirsentuh untuk Jemaah Haji NERACA  Jakarta – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk merilis fitur terbaru…

Token fanC Resmi Diperdagangkan di Indonesia

Token fanC Resmi Diperdagangkan di Indonesia NERACA Jakarta - Token fanC aset kripto baru akan resmi diperdagangkan di Indonesia. Token…

BERITA LAINNYA DI Jasa Keuangan

TASPEN Optimalkan Srikandi TASPEN untuk Jadi Penggerak Finansial

TASPEN Optimalkan Srikandi TASPEN untuk Jadi Penggerak Finansial NERACA Jakarta - Dalam memperingati Hari Kartini 2024, PT Dana Tabungan dan…

Bank Muamalat Rilis Kartu Debit Nirsentuh untuk Jemaah Haji

Bank Muamalat Rilis Kartu Debit Nirsentuh untuk Jemaah Haji NERACA  Jakarta – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk merilis fitur terbaru…

Token fanC Resmi Diperdagangkan di Indonesia

Token fanC Resmi Diperdagangkan di Indonesia NERACA Jakarta - Token fanC aset kripto baru akan resmi diperdagangkan di Indonesia. Token…