Produksi Komoditas Perkebunan Lebak Tembus 32.249 Ton

Produksi Komoditas Perkebunan Lebak Tembus 32.249 Ton

NERACA

Lebak - Produksi komoditas perkebunan rakyat di Kabupaten Lebak, Banten, pada 2017 menembus 32.249 ton dari lahan seluas 51.732 hektare yang tersebar di sejumlah kecamatan.

"Kami terus mendorong produksi komoditas perkebunan rakyat karena menyumbangkan pendapatan ekonomi masyarakat," kata Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Kabupaten Lebak Dede Supriatna di Lebak, Selasa (30/1).

Selama ini, permintaan produksi perkebunan rakyat cukup tinggi sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat pedesaan. Saat ini, penyerapan lapangan pekerjaan mencapai 98.113 orang dengan penghasilan rata-rata Rp70 ribu perhari.

Komoditas perkebunan rakyat menjadi unggulan daerah seperti kakao, kelapa sawit, karet dan cengkih. Namun dari produk perkebunan itu hanya beberapa jenis komoditas tertentu yang diekspor.

Pemerintah daerah setiap tahun menyalurkan bantuan benih unggul agar produk komoditas perkebunan memiliki kualitas. Selain itu, petani juga perlu menggunakan penerapan budidaya teknologi untuk meningkatkan produksi dan produktivitas.

Saat ini, komoditas perkebunan rakyat yang berkembang di masyarakat antara lain jenis karet, kelapa dalam, kelapa hibrida, kelapa sawit, teh, kakao, vanili, kapol, kakao, jarak, jambu mete, aren dan kopi."Semua produksi komoditas perkebunan rakyat itu menyumbangkan pendapatan ekonomi masyarakat," ujar dia.

Dede menyebutkan berdasarkan data statistik perkebunan rakyat tahun 2017 seluas 51.732 hektare dengan produksi 32.249 ton. Produksi perkebunan rakyat terbesar yakni komoditas kelapa dalam sebanyak 12.355 ton, karet 5.724 ton, kelapa sawit 2.697 ton, cengkeh 3.718 ton, kakao 1.701 ton, aren 2.945 ton dan kopi robusta 1.194 ton."Secara umum produksi komoditas perkebunan mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2016 mencapai 31.230 ton," ujar dia.

Sementara itu, sejumlah petani coklat di Kecamatan Cirinten Kabupaten Lebak mengaku saat ini produktivitas coklat di daerah itu meningkat karena tiga tahun lalu dilakukan peremajaan."Kami saat ini bisa menjual coklat mencapai 10 ton perhektare dengan harga Rp20.000 perkilogra," kata Makmun (50) petani Kecamatan Cirinten Kabupaten Lebak. Ant

 

BERITA TERKAIT

PHE ONWJ Raih 3 Penghargaan Dalam Ajang Global CSR and ESG Awards 2024

NERACA Jakarta - Atas komitmen menginisiasi program pemberdayaan masyarakat dan pengelolaan lingkungan hidup yang sustain, PHE ONWJ sabet tiga penghargaan…

Menjadi Tulang Punggung Pengembangan Usaha Ultra Mikro Indonesia, PNM Ikuti 57th APEC SMEWG

NERACA Jakarta – PNM hadir pada forum Asia-Pacific Economic Cooperation Small Medium Enterprises Working Group (APEC SMEWG), ajang yang menjadi…

Raih Award Pembangunan Ekonomi Daerah 2024: - Kota Depok Terbaik Indonesia Turunkan Kemiskinan

NERACA Depok - Pemerintah Kota (Pemkot) Depok memasuki usia hari jadinya ke-25 pada 27 April 2024, kembali meraih prestasi spektakuler…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

PHE ONWJ Raih 3 Penghargaan Dalam Ajang Global CSR and ESG Awards 2024

NERACA Jakarta - Atas komitmen menginisiasi program pemberdayaan masyarakat dan pengelolaan lingkungan hidup yang sustain, PHE ONWJ sabet tiga penghargaan…

Menjadi Tulang Punggung Pengembangan Usaha Ultra Mikro Indonesia, PNM Ikuti 57th APEC SMEWG

NERACA Jakarta – PNM hadir pada forum Asia-Pacific Economic Cooperation Small Medium Enterprises Working Group (APEC SMEWG), ajang yang menjadi…

Raih Award Pembangunan Ekonomi Daerah 2024: - Kota Depok Terbaik Indonesia Turunkan Kemiskinan

NERACA Depok - Pemerintah Kota (Pemkot) Depok memasuki usia hari jadinya ke-25 pada 27 April 2024, kembali meraih prestasi spektakuler…