Gelar Rights Isue di Kuartal Tiga - Mitra Komunikasi Bidik Dana Rp 1,2 Triliun

NERACA

Jakarta - Bila tidak ada aral melintang, PT Mitra Komunikasi Nusantara Tbk (MKNT) bakal rights issue atau penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (rights issue) paling lambat di kuartal III-2018. Perusahaan ini berencana menerbitkan 2 miliar saham baru dengan 1,75 miliar waran dengan harga pelaksanaan masing-masing sebesar Rp 300. "Rencananya kami akan memakai buku Maret," kata Ornella Bartin, Sekretaris Perusahaan MKNT, Rabu (31/1).

MKNT berharap bisa menghimpun pendanaan dari Rp 1 triliun hingga Rp 1,2 triliun dari aksi korporasi ini. Mitra Komunikasi akan menggunakan dana hasil rights issue ini untuk penambahan modal kerja, terutama untuk menambah modal kerja perusahaan-perusahaan yang diakusisi tahun lalu.

Paling tidak ada lima perusahaan yang diakuisisi oleh MKNT tahun lalu yakni PT Kioson Komersial Indonesia, Catalyst, Arifindo Mandiri, Kasih Anugerah Kreasi, dan Graha Planet Nusantara. Meski belum mau membeberkan jumlah belanja modal tahun ini, Mitra Komunikasi mengungkapkan keinginannya untuk akuisisi yang kemungkinan membuat belanja modal perusahaan akan lebih besar dibandingkan dengan belanja di 2017 yang lalu sebesar Rp 80 miliar. “Ada rencana akuisisi sebagai ekspansi non organik,” kata Robby Tan, Direktur MKNT.

Namun demikian Robby belum mau menjelaskan secara lebih lanjut terkait dengan akuisisi itu pula. Mitra Komunikasi mengestimasikan pendapatan hingga akhir 2017 sebesar Rp 6 triliun hingga Rp 6,5 triliun. Di tahun 2018, emiten ini menargetkan pendapatan sekitar Rp 9 triliun hingga Rp 10 triliun atau naik 50% hingga 66%.

Sebagai informasi, aksi korporasi berupa rights issue kembali marak dilakukan tahun ini. PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat setidaknya ada empat emiten yang siap menggelar rights issue. Dua di antaranya, PT Surya Eka Perkasa Tbk (ESSA) dan PT Batavia Prosperindo Finance Tbk (BPFI), sudah mendapatkan persetujuan pemegang saham masing-masing.

William Suryawijaya, Kepala Riset Asjaya Indosurya Securities pernah bilang, melihat maraknya rights issue tahun ini, investor disarankan untuk memperhatikan beberapa hal sebelum mengeksekusi haknya dalam rights issue. "Di antaranya ialah tujuan penggunaan dana rights issue dan kondisi keuangan emiten," ungkap dia.

Jika emiten menggunakan dana tersebut untuk pengembangan bisnis, maka rights issue tersebut menarik. William juga menilai, jika price earning ratio (PER) terlalu tinggi, maka rights issue kurang menarik karena menimbulkan potensi profit taking di pasar. Selain itu, investor harus memperhatikan rasio utang alias debt to equity ratio (DER). "Investor harus lebih berhati-hati sebelum mengeksekusi saham rights issue emiten yang memiliki DER tinggi. Sebab, emiten berpotensi mengalihkan penggunaan dana tersebut untuk melakukan refinancing," terang William.

Sementara analis Koneksi Kapital Sekuritas, Alfred Nainggolan menambahkan, investor juga perlu mencermati fundamental emiten. Dengan mengeksekusi saham rights issue, berarti investor menginvestasikan uangnya di perusahaan tersebut.  Dengan begitu, kondisi fundamental emiten menjadi hal penting karena menunjukkan kemampuan saham tersebut untuk memberikan gain dari hasil investasi kepada para investor.

 

BERITA TERKAIT

Manfaatkan Google Classroom - Agar Hasil Belajar Online Lebih Maksimal

Dunia pendidikan kini banyak memanfaatkan Google Classroom. Aplikasi yang berfungsi untuk membagikan tugas kepada siswa, memulai diskusi dengan siswa, dan…

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Manfaatkan Google Classroom - Agar Hasil Belajar Online Lebih Maksimal

Dunia pendidikan kini banyak memanfaatkan Google Classroom. Aplikasi yang berfungsi untuk membagikan tugas kepada siswa, memulai diskusi dengan siswa, dan…

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…