NERACA

Jakarta - Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis, dan Media Kementerian BUMN, Fajar Harry Sampurno mengungkapkan, 21 perusahaan BUMN yang tergabung dalam PISM berhasil menorehkan laba sebesar Rp36,997 triliun pada 2017.”Hanya PT Krakatu Steel (Persero) Tbk yang di proyeksi masih rugi selama 2017 sebesar Rp1,171 triliun," kata Harry di Jakrta, kemarin.

Menurut dia, kondisi yang dialami PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) akibat harga baja yang belum stabil serta kontribusi dari PT KS Posco. "Pasti kita beri treatment untuk meminimalisir kerugian ini. Oleh sebab itu, kami akan bicara dengan manajemen KS," ujarnya.

Kendati demikian, KS diproyeksikan mampu mengantongi pendapatan sebesar Rp19,955 triliun, dengan total aset mencapai Rp55,389 triliun sepanjang 2017. Adapun 21 perusahaan yang membukukan laba adalah PT Pertamina (Persero) sebesar Rp28,823 triliun, PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk Rp1,403 triliun, PT Bukit Asam Tbk Rp4,392 triliun, PT Inalum (Persero) Rp1,017 triliun, PT Timah Tbk Rp506 miliar, dan PT Peruri (Persero) Rp324 miliar.

Selanjutnya, PT Dahana (Persero) berhasil mengantongi laba Rp100 miliar, PT Dirgantara Indonesia (Persero) Rp79 miliar, PT Inka (Persero) Rp75 miliar, PT Pindad (Persero) Rp51 miliar, PT Barata Indonesia (Persero) Rp44 miliar, PT Len Industri (Persero) Rp18 miliar, Perum PNRI Rp6 miliar, dan Perum LKBN Antara Rp3 miliar.

Menyusul PT Inuki (Persero) mampu mencatat laba sekitar Rp1 miliar, PT Primissima (Persero) Rp2 miliar, PT Balai Pustaka (Persero) Rp3 miliar, PT Boma Bisma Indra (Persero) Rp6 miliar, PT Pal Indonesia (Persero), PT Inti (Persero) Rp1 miliar, dan PT Aneka Tambang Tbk Rp129 miliar.