Obligasi Medco Oversubscribed Delapan Kali

NERACA

Jakarta - PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) menyatakan menerima kelebihan permintaan terhadap obligasi global yang diterbitkan sebesar US$500 juta sebanyak delapan kali.. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Kata CEO Medco Energi, Roberto Larato, permintaan kuat dari para investor obligasi mencerminkan realisasi komitmen perusahaan yang konsisten, baik terhadap kinerja operasional maupun rencana deleveraging.“Kami berhasil memproduksi minyak dan gas yang lebih tinggi dari yang dianggarkan dan tetap mempertahankan efisiensi biaya, serta baru saja melaksanakan rights issue dengan sukses,”ujarnya.
Obligasi global ini memiliki tenor tujuh tahun dan kupon 6,75%. Dana hasil penerbitan surat utang ini untuk melunasi utang perseroan. Sementara itu, Direktur Utama Medco Energi Hilmi Panigoro mengapresiasi hasil penerbitan obligasi, sekaligus peningatakan peringkat credit outlook yang mencerminkan kepercayaan kepada perusahaan.

Moody's telah menaikkan peringkat 'B2' dari positif menjadi stabil, Fitch Rating dan Standard & Poor's menegaskan kembali peringkat B Stabil bagi perseroan.”Kami akan terus melanjutkan rencana perusahaan demi memberikan keuntungan bagi semua pemangku kepentingan kami," ujar Hilmi.

Sebagai informasi, hingga September 2017, PT Medco Energi Internasional Tbk berhasil mencetak laba bersih sebesar US$164,3 juta. Capaian tersebut dibarengi dengan kenaikan volume produksi dan gas sebesar 38,3%. Perusahaan terus menunjukkan penguatan hasil kinerja operasi yang dipadukan dengan keberhasilan upaya efisiensi biaya.

Hal itu tercermin dari produksi minyak dan gas sebesar 88,3 MBOEPD atau 38,3% lebih tinggi dibandingkan tahun lalu yang didorong oleh performa yang baik dari South Natuna Sea Block B setelah diakuisisi asetnya pada kuartal tahun 2016 serta berlanjutnya penjualan gas yang cukup tinggi dari aset di Senoro. Disebutkan, total pendapatan sebesar US$597,5 juta, meningkat sebesar 52,6% dibandingkan tahun lalu diakibatkan produksi yang lebih tinggi dan kenaikan harga komoditas. Rata-rata harga realisasi menjadi sebesar US$49,5/BBLS (+25,2% dari tahun lalu) untuk harga minyak dan US$5,5/MMBTU (+31,9% dari tahun lalu) untuk harga gas.

BERITA TERKAIT

Manfaatkan Google Classroom - Agar Hasil Belajar Online Lebih Maksimal

Dunia pendidikan kini banyak memanfaatkan Google Classroom. Aplikasi yang berfungsi untuk membagikan tugas kepada siswa, memulai diskusi dengan siswa, dan…

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Manfaatkan Google Classroom - Agar Hasil Belajar Online Lebih Maksimal

Dunia pendidikan kini banyak memanfaatkan Google Classroom. Aplikasi yang berfungsi untuk membagikan tugas kepada siswa, memulai diskusi dengan siswa, dan…

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…