Tekan Risiko Investasi - Aturan Hedging Produk Investasi Bakal Dirilis

NERACA

Jakarta – Ambisi guna meningkatkan minat investasi dan mendongkrak transaksi di pasar modal, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bilang Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan membuat aturan baru mengenai lindung nilai (hedging) khusus untuk berinvestasi obligasi dan risiko nilai tukar saat investor berinvestasi di saham.

Direktur Utama BEI, Tito Sulistio menuturkan, hal tersebut dilakukan guna menjaga kestabilan pasar dan meningkatkan investasi para investor asing. Pasalnya, nilai tukar (currency) menjadi salah satu kecemasan para investor untuk berinvestasi di pasar modal.”Dia invest 10 ribu tiba-tiba untungnya 2%, currency turunnya 10%. Untung rugi di saham, mereka enggak apa-apa, tapi jangan sampai ada currency. Karenanya, OJK, idenya pak Wimboh sudah ngomong berkali-kali dia sudah bikin produk kalau orang invest ke Indonesia nantinya bisa di hedging khusus untuk investasi. Jadi, tidak ada risiko di currency,"ujarnya di Jakarta, Senin (22/1).

Menurutnya, nanti produk aturan tersebut merupakan fasilitas hedging perbankan. Pasalnya, BEI sudah punya produk derivatif berupa hedging untuk underlying saham, yaitu LQ45 Future. Hanya saja, peminat produk derivatif itu tidak banyak karena kemungkinan kurang menarik."Produknya bentuknya peraturan bahwa nanti akan ada hedging produk semacam ini. Produk perbankan. Sampai sekarang, derivatif itu biasanya ada di bursa komoditi itu di bawah departemen perdagangan kita masih bicara finish-nya seperti apa dan bagaimana, tapi masih panjang. Kita sendiri akan keluarkan derivatif lainnya struktur dan lain-lain akan kita mulai," jelasnya. 

Dirinya pun pun berharap apabila aturan tersebut dapat segera terealisasi. Dengan adanya aturan tersebut akan meningkatkan kapitalisasi pasar sebesar Rp 10.000 triliun pada 2019 mendatang.”Jadi, kita tunggu hari ini. OJK sangat cepat, kalau bisa keluar, bagus sekali untuk pasmod kita. Aturan dan produk nanti dibikin," tandasnya.

Sebelumnya, Tito juga pernah menyampaikan rencana meluncurkan indeks baru di tahun 2018 guna meningkatkan transaksi saham. Disebutkan, saat ini pihak BEI tengah melakukan studi sebagai tahap awal dalam rangka merilis indeks baru. Namun Tito belum bisa menyebut detail indeks yang akan diluncurkan tahun ini.”Kami berpikir mengenai tambahan indeks, tapi sedang studi. Karena itu, kami belum bisa sebutkan,” ujar Tito.

Disampaikannya, studi dan kajian ini telah dilakukan sejak 2017 lalu. Nantinya, setelah selesai, barulah BEI bisa mengajukannya ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan bila tidak ada aral melintang, insyaallah tahun ini diluncurkan. Salah satu yang tengah dikaji BEI adalah peluncuran indeks global, yang harus bekerja sama dengan perusahaan indeks global. 

Tito menyebut, ada pembicaraan soal kerjasama antara Standard &Poor’s (S&P) dan Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).”Kalau joint, mungkin kita bisa ada suatu global index yang bisa diperdagangkan di luar negeri. Tapi itu takes time lah, kita masih tahap awal,” ucap Tito.

BERITA TERKAIT

Manfaatkan Google Classroom - Agar Hasil Belajar Online Lebih Maksimal

Dunia pendidikan kini banyak memanfaatkan Google Classroom. Aplikasi yang berfungsi untuk membagikan tugas kepada siswa, memulai diskusi dengan siswa, dan…

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Manfaatkan Google Classroom - Agar Hasil Belajar Online Lebih Maksimal

Dunia pendidikan kini banyak memanfaatkan Google Classroom. Aplikasi yang berfungsi untuk membagikan tugas kepada siswa, memulai diskusi dengan siswa, dan…

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…