Fokus Bisnis Batu Bara - DOID Tengah Perpanjang IUP Anak Usaha

NERACA

Jakarta – Ditengah menggeliatnya bisnis batu bara, PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) tengah disibukkan mengurus pengembalian izin usaha pertambangan (IUP) milik anak usahanya. Pasalnya, IUP milik dua anak usaha DOID telah berakhir sejak 2014 dan 2016 lalu. Dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin disebutkan, IUP eksplorasi dua anak usaha DOID yang berakhir yaitu PT Pulau Mutiara Persada (PMP) dan PT Banyubiru Sakti (BBS).

Direktur Utama DOID, Hadianto Kumala mengatakan, sehubungan dengan telah berakhirnya IUP eksplorasi PMP di Desa Muara Ketalo sejak Maret 2014 dan di Desa Semambu sejak Mei 2016, serta IUP eksplorasi BBS yang telah berakhir sejak Oktober 2016 lalu, maka perseroan saat ini sedang mengurus proses pengembalian seluruh IUP eksplorasi kepada pemerintah.

Dirinya menjelaskan, tidak lagi memiliki IUP, DOID masih akan berfokus pada bisnis batubara. Bedanya, DOID kini berfokus dalam mengembangkan usaha entitas anaknya yang bergerak di bidang jasa pertambangan. Menurut Hadianto, saat ini DOID akan fokus mengembangkan anak usahanya, PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA). Membaiknya harga komoditas batubara membuat aktivitas kegiatan BUMA meningkat seiring meningkatnya aktivitas penambangan batubara di Indonesia.

Sebagai informasi, PT Delta Dunia Makmur Tbk memproduksi batubara sebesar 33,8 juta ton periode Januari-Oktober 2017. Jumlah itu naik 20% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sekitar 28,2 juta ton. Pencapaian produksi tersebut setara 75% dari target produksi batubara tahun ini. Tercatat di tahun 2017 kemarin, perseroan menargetkan produksi batubaranya sebesar 45 juta ton. Meski demikian, jika dirinci secara bulanan, angka produksi tersebut bukan merupakan performa terbaik DOID. Disebutkan, produksi batubara DOID per Oktober 2017 sebesar 3,3 juta ton. Sementara, DOID sempat memproduksi 3,7 juta ton pada Agustus lalu. Angka produksi itu merupakan angka tertinggi sepanjang tahun ini. Sedangkan, produksi terendahnya sebesar 3 juta ton pada Juni 2017.

Faktor cuaca masih menjadi salah satu tantangan utama produksi batubara DOID. Perseroan menjelaskan, kondisi cuaca juga yang paling menentukan untuk pencapaian produksi kuartal IV. Sebagai informasi, perseroan pernah mengungkapkan akan fokus pada pengembangan usaha entitas anak utama, yaitu PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA). Asal tahu saja, perseroan fokus pengembangan BUMA karena saat ini meningkat seiring dengan membaiknya harga batubara.

 

BERITA TERKAIT

Manfaatkan Google Classroom - Agar Hasil Belajar Online Lebih Maksimal

Dunia pendidikan kini banyak memanfaatkan Google Classroom. Aplikasi yang berfungsi untuk membagikan tugas kepada siswa, memulai diskusi dengan siswa, dan…

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Manfaatkan Google Classroom - Agar Hasil Belajar Online Lebih Maksimal

Dunia pendidikan kini banyak memanfaatkan Google Classroom. Aplikasi yang berfungsi untuk membagikan tugas kepada siswa, memulai diskusi dengan siswa, dan…

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…