Obligasi Jatuh Tempo Adira Rp 4,23 Triliun

Tahun 2018 menjadi tahun yang penuh dengan kewajiban yang harus dipenuhi PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF). Pasalnya, perseroan dihadapkan dengan obligasi jatuh tempo sebesar Rp 4,23 triliun. Nilai tersebut bersumber dari tujuh obligasi yang akan jatuh tempo pada bulan Maret, April, Juni, Juli, Agustus, Oktober, dan Desember 2018.

Untuk itu, ADMF telah siapkan jurus untuk lunasi obligasi yang telah diterbitkan tersebut. Direktur ADMF I Dewa Made Susila bilang, hampir seluruh hasil dari penerbitan obligasi digunakan untuk menyalurkan kredit. Alhasil, ADMF setiap tahun menerima cicilan konsumen, termasuk pembiayaan bersama sebesar Rp 32 triliun-Rp 33 triliun.”Itulah sumber utama pembayaran utang yang jatuh tempo,” tutur Made di Jakarta, kemarin.

Namun, Made bilang ADMF juga selalu mencari sumber pendanaan lainnya. Ada tiga sumber pembiayaan lain yang menjadi pilihan ADMF, yakni melalui pasar modal baik dengan menerbitkan obligasi maupun sukuk, melalui pinjaman bank dalam negeri, serta melalui pinjaman luar negeri untuk kemudian dilakukan hedging.”Kami akan selalu melihat kebutuhan dana dan biaya dana atau (cost of fund) sebelum mencari dana. Kami bandingkan dari mana biaya dana itu paling murah untuk tenor tertentu,”kata Made.

Meski belum bisa memastikan besar dana dari masing-masing instrument nantinya, Made merinci bahwa biasanya komposisi pembiayaan utang akan terdiri dari 50% dari pasar modal, 25% dari pinjaman dalam negeri, dan 25% dari pinjaman luar negeri.

BERITA TERKAIT

Laba Bersih BFI Finance Menyusut 28,9%

Di kuartal pertama 2024, PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) mencatatkan laba bersih Rp361,46 miliar atau turun 28,9% dibanding priode…

MPX Logistics Bagi Dividen Final Rp3 Miliar

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT MPX Logistics International Tbk. (MPXL) memutuskan pembagian dividen final Rp3 miliar dan perombakan…

Hartadinata Targetkan Pendapatan Naik 48%

Tahun ini, PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 48% Rp18,9 triliun dan laba bersih tumbuh 39,34% menjadi…

BERITA LAINNYA DI

Laba Bersih BFI Finance Menyusut 28,9%

Di kuartal pertama 2024, PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) mencatatkan laba bersih Rp361,46 miliar atau turun 28,9% dibanding priode…

MPX Logistics Bagi Dividen Final Rp3 Miliar

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT MPX Logistics International Tbk. (MPXL) memutuskan pembagian dividen final Rp3 miliar dan perombakan…

Hartadinata Targetkan Pendapatan Naik 48%

Tahun ini, PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 48% Rp18,9 triliun dan laba bersih tumbuh 39,34% menjadi…