BI Jabar Terus Antisipasi Peredaran Uang Palsu

BI Jabar Terus Antisipasi Peredaran Uang Palsu

NERACA

Sukabumi - Bank Indonesia (BI) Perwakilan Jawa Barat (Jabar) terus melakukan antisipasi terhadap peredaran uang palsu (Upal), mengingat ada sekitar 16 daerah di Jabar akan melaksanakan pemilu serentak pada tahun 2018."Pengawasan terhadap uang palsu bukan hanya ada momen-momen seperti pilkada saja, kita terus mengawasi peredaran uang palsu di Jabar," terang Kepala BI Perwakilan Jabar Wiwiek Sisto Widayat usai menghadiri rapat di Balaikota Sukabumi, Rabu (20/12).

Wiwiek mengatakan, peredaran upal pada pemilihan kepala daerah dan anggota dewan itu menjadi tren sat itu. Seperti kejadian pada waktu antara tahun 2013 dan 2014 saat pemilu dan pileg terdapat adanya upal yang beredar.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, pihaknya mengaku sudah melakukan kordinasi dengan pihak kepolisian, kejaksaan dan pengadilan ditambah BI sendiri memiliki Badan Koordinasi Pemberantasan Rupiah Palsu (Botasupal)."Kita petakan daerah mana saja yang rawan terjadi peredaran upal pada pemilu nanti termasuk satu pemilihan gubernur di Jawa Barat ini," beber Wiwiek.

Wiwiek mengungkapkan, potensi adanya peredran upal dimiliki oleh masing-masing setiap daerah. Untuk itu lanjut wiwiek, tak henti-hentinya terus melakukan sosialisasai dan pengawasan terhadap upal tersebut, termasuk komunikasi kepada setiap daerah.

Bahkan Wiwiek mngungkapkan, di Kota Sukabumi sendiri potensinya ada, namun tidak besar bila dibandingkan dengan daerah lainya, seperti Sumedang, Cimahi dan Subang yang tiga daerah itu dianggap banyak peredaran upalnya."Kota Sukabumi ada tapi tidak tinggi sih," tuturnya.

Secara keseluruhan, peredaran uang palsu di Jabar persentasenya kecil yakni 0,007 persen. Namun kalau jumlah lembaranya masih ada sekeitar 13.500 lembar yang beredar sampai dengan bulan November 2017."Kalau persentasenya sih kecil ya, hanya 0,007 persen. Tapi trenya terus turun," ujarnya.

Untuk itu lanjut Wiwiek, pihaknya terus melakukan sosilaisiasi dan pemahaman kepada masyarakat, agar masyarakat bisa tahu."Hanya dengan pemahaman dan sosialisasi yang terus kita lakukan, akan terjadi upaya-upaya pemalsuan terus berkurang," pungkasnya. Arya

 

BERITA TERKAIT

Keren! UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang sebagai Memory of the World Asia Pacific

NERACA Padang - Arsip Pabrik Indarung I PT Semen Padang dari tahun 1910-1972, resmi ditetapkan sebagai Memory of the World…

KemenKopUKM Gelar Rakor Jaring Masukan Untuk Kebijakan Pengembangan KUMKM

NERACA Biak Numfor, Papua - Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) menyelenggarakan Rapat Koordinasi (Rakor) untuk menjaring masukan dalam upaya pengembangan…

Stafsus PUPR: Banyak Manfaat Ekonomi bagi RI dalam Ajang WWF ke-10

  NERACA BALI — Stafsus Kemen PUPR mengungkapkan banyak manfaat ekonomi bagi Indonesia salam ajang World Water Forum (WWF) ke-10…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Keren! UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang sebagai Memory of the World Asia Pacific

NERACA Padang - Arsip Pabrik Indarung I PT Semen Padang dari tahun 1910-1972, resmi ditetapkan sebagai Memory of the World…

KemenKopUKM Gelar Rakor Jaring Masukan Untuk Kebijakan Pengembangan KUMKM

NERACA Biak Numfor, Papua - Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) menyelenggarakan Rapat Koordinasi (Rakor) untuk menjaring masukan dalam upaya pengembangan…

Stafsus PUPR: Banyak Manfaat Ekonomi bagi RI dalam Ajang WWF ke-10

  NERACA BALI — Stafsus Kemen PUPR mengungkapkan banyak manfaat ekonomi bagi Indonesia salam ajang World Water Forum (WWF) ke-10…