Rigs Tender Hentikan Usaha Scomi Vessels

NERACA

Jakarta - PT Rigs Tenders Indonesia Tbk (RIGS) menghentikan dan menutup seluruh segmen usaha Scomi Vessels Pte Ltd. RIGS telah mendapatkan persetujuan dari Labuan FSA (Labuan Financial Services Authority). Surat persetujuan tersebut diterima perusahaan pada 13 Desember 2017. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Disebutkan bahwa Scomi Vessels Pte Ltd adalah perusahaan Labuan yang didirikan di Labuan berdasarkan hukum yang berlaku di Labuan pada 21 Agustus 2014. Kata Yunni Prabandari, Financial Controller and Corporate Secretary RIGS, Scomi Vessels Pte Ltd adalah perusahaan yang tunduk pada hukum yang berlaku di Labuan.

Keseluruhan saham Scomi Vessels 100% dimiliki oleh PT Batuah Abadi Lines, yang mana PT Batuah Abadi Lines tersebut adalah anak perusahaan yang sahamnya dimiliki secara tidak langsung oleh RIGS. Yakni melalui Grundtvig Marine Pte Ltd sebesar 95%. Tidak ada dampak kejadian tersebut terhadap kegiatan operasional, kondisi keuangan dan kelangsungan usaha RIGS. Pasalnya, Scomi Vessels adalah perusahaan yang tidak aktif.

Dengan penutupan Scomi Vessels akan memberikan dampak positif dari segi efisiensi biaya-biaya yang timbul akibat kewajiban pelaporan di otoritas Labuan. “Dampak hukum dari informasi tersebut di atas adalah perseroan sudah tidak memiliki kewajiban pelaporan kepada otoritas Labuan dan juga penutupan anak cabang PT Batuan Abadi Lines,”tuturnya.

Belum lama ini, PT Rigs Tender Tbk melalui entitas usahanya, PT Batuah Abadi Lines menjual dua buah kapal penarik miliknya (tugboat) senilai total Rp15,95 miliar. Aksi ini dilakukan demi memperingan beban keuangan perusahaan. Perseroan menjual rugi dua tugboat tersebut masing-masing dengan nilai penjualan US$ 600 ribu dan US$ 580 ribu. Yunni Prabandari pernah mengatakan, kedua kapal itu adalah IBTZ1 yang dijual ke PT Pelayaran Ekanuri Indra Perkasa dan IBTZ2 yang dijual ke PT GHS Maritim Indonesia.”Masing-masing penjualan kapal tersebut jika di rupiahkan setara dengan Rp8,1 miliar dan Rp7,85 miliar,”ungkapnya.

Lebih lanjut dirinya menambahkan, pelunasan dan penjualan untuk kedua transaksi ini telah dilangsungkan pada 21 November 2017 oleh masing-masing pembeli. Menurutnya, dengan dijualnya 2 unit kapal ini terdapat kerugian US$ 1,06 juta. Dimana perinciannya, rugi US$ 614.768 dari transaksi kapal IBTZ1 dan US$ 447.966 dari kapal IBTZ2. Sebelumnya, perseroan juga menjual aset berupa empat kapalnya pada 24 Agustus dan 28 Agustus 2017 lalu.

BERITA TERKAIT

Laba Bersih PT FIF Tumbuh 16,5% Jadi Rp1,1 Triliun

Kuartal pertama 2024, PT Federal International Finance (FIF) membukukan laba bersih sebesar Rp1,1 triliun atau meningkat sebesar 16,5% secara year-on-year…

Buntut Investasi Bodong di BTN - Ombudsman Panggil OJK, LPS dan Kementerian BUMN

Ombudsman RI mengimbau kepada masyarakat agar tidak tergoda iming-iming investasi yang menawarkan imbal hasil atau bunga super tinggi yang melebihi…

Keterlibatan Karyawan Tinggi - Trakindo Sabet Penghargaan Best Employers Indonesia 2023

PT Trakindo Utama (Trakindo) dinobatkan sebagai salah satu perusahaan terbaik di Indonesia dalam menciptakan pengalaman kerja yang luar biasa bagi…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Laba Bersih PT FIF Tumbuh 16,5% Jadi Rp1,1 Triliun

Kuartal pertama 2024, PT Federal International Finance (FIF) membukukan laba bersih sebesar Rp1,1 triliun atau meningkat sebesar 16,5% secara year-on-year…

Buntut Investasi Bodong di BTN - Ombudsman Panggil OJK, LPS dan Kementerian BUMN

Ombudsman RI mengimbau kepada masyarakat agar tidak tergoda iming-iming investasi yang menawarkan imbal hasil atau bunga super tinggi yang melebihi…

Keterlibatan Karyawan Tinggi - Trakindo Sabet Penghargaan Best Employers Indonesia 2023

PT Trakindo Utama (Trakindo) dinobatkan sebagai salah satu perusahaan terbaik di Indonesia dalam menciptakan pengalaman kerja yang luar biasa bagi…