Pasar Apartemen Tetap Tumbuh di Tahun Politik

NERACA

Jakarta –Meskipun tahun depan dihantui sentimen politik, para pelaku properti menyakini industri properti masih tetap positif. Apalagi, properti masih menjadi kebutuhan. Tengok saja, statistik perbankan Indonesia mencatat nilai kredit pembiayaan kembali mengalami kenaikan hingga mencapai Rp 26.877 triliun. Peningkatan ini lebih tinggi dari nilai kredit pada tahun-tahun sebelumnya. Hal ini menunjukan adanya optimisime di kalangan pelaku bisnis di industri properti, khususnya apartemen.

Jeffry Yamin, Marketing Direktur Green Pramuka City mengatakan, pasar properti tahun depan masih tetap positif dan diharapkan pertumbuhan ekonomi yang diyakini masih positif bisa mendongrak penjualan apartemen Green Pramuka City. “Dengan angka pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2% yang ditargetkan oleh pemerintah di tahun 2017, saya melihat kemampuan pemerintah dalam mendorong laju ekonomi nasional ke arah yang lebih baik, ditambah dengan diterapkannya berbagai kebijakan yang bertujuan untuk memberikan stimulus pada sektor properti seperti BI 7-Day repo rate,”ujarnya di Jakarta, Kamis (14/12).

Menurutnya, banyak sentimen lain yang mampu mengerek penjualan pasar proerti tahun depan, seperti tax amnesty, fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP),  paket kebijakan ekonomi dan pembangunan infrastruktur yang diyakini membuat optimis bagi pertumbuhan industri properti, termasuk hunian vertikal seperti apartement.

Adapun berdasarkan data Bank Indonesia mencatat indikasi peningkatan pertumbuhan kredit baru pada kuartal kedua 2017, diantaranya, kredit pemilikan rumah (KPR)/kredit pemilikan apartemen (KPA) mencatatkan kenaikan tertinggi yakni sebesar 70,7% pada kuartal dua 2017 dan untuk segmen apartemen, rasio NPL tertinggi berasal dari apartemen dengan luas kurang dari 21m2, yaitu 5,52%. Sementara rasio NPL terendah apartemen berasal dari tipe besar (di atas 70 m2) yaitu sebesar 1,77%.

Sementara untuk tahun 2018, konsultan properti Colliers Internasional memproyeksikan pasar apartemen di Jabodetabek supplainya akan mencapai angka 34.000 di tahun mendatang. Hal ini mengindikasikan optimisme pengembang terhadap pasar properti tanah air yang masih terus bertumbuh. Green Pramuka City sebagai salah satu pengembang yang turut meramaikan pasar hunian vertikal tahun mendatang masih akan mengedepankan keunggulannya sebagai satu kawasan strategis ditengah kota Jakarta yang menawarkan konsep one stop living yang akan memberikan kemudahan hidup bagi konsumennya.

Tidak hanya itu, berbagai promo menarik seperti program cicilan 120 kali tanpa slip gaji dan dokumen yang rumit, biaya angsuran ringan, DP mulai 10 persen, gratis biaya pemeliharaan selama 1 tahun dan kemudahan proses administrasi pun turut menjadi strategi Green Pramuka City dalam meraih pangsa pasar hunian vertikal tahun depan.

Sikap optimis dalam melihat peluang pasar hunian vertikal tahun 2018 mendatang juga pun turut disampaikan oleh Wakil Ketua Umum Bidang Pengelolaan Apartemen dan Rumah Susun Real Estat Indonesia (REI), Mualim Wijoyo. Dirinya mengatakan, dengan akan dilaksanakannya Pilkada 2017 disusul dengan pemilu legislatif dan pemilihan presiden 2019 dapat dikatakan bahwa dua tahun kedepan merupakan tahun politik di Indonesia, ini merupakan momentum terbaik bagi konsumen untuk membeli properti “Apabila kita menilik pada momentum serupa di tahun-tahun sebelumnya, nilai properti memiliki kecenderungan untuk naik secara signifikan setelah perhelatan politik selesai, sehingga hal ini akan sangat menguntungkan bagi konsumen,”ungkapnya.

Adapun hal yang perlu diperhatikan oleh para pengembang dalam hal ini hunian vertikal, lanjutnya, dirasa perlu untuk memberikan pemahaman yang tepat kepada calon konsumen perihal isu-isu yang beredar tekait dengan hunian vertikal maupun kondisi umum yang terjadi di Indonesia, sehingga dengan pemahaman yang tepat akan memudahkan pengembang dalam memasarkan produknya.

BERITA TERKAIT

Laba Tumbuh 23% - OCBC NISP Bagikan Dividen Rp1,65 Triliun

NERACA Jakarta – Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) memutuskan untuk membagikan dividen sebesar…

Laba Bersih Indonesia Fibreboard Naik 3,9%

Di tahun 2023, PT Indonesia Fibreboard Industry Tbk (IFII) membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp100,9 miliar atau tumbuh 3,9% dibanding tahun…

Laba Bersih PP Presisi Menyusut 4,97%

NERACA Jakarta – Sepanjang tahun 2023, PT PP Presisi Tbk (PPRE) membukukan laba sebesar Rp 172 miliar pada 2023. Angka…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Laba Tumbuh 23% - OCBC NISP Bagikan Dividen Rp1,65 Triliun

NERACA Jakarta – Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) memutuskan untuk membagikan dividen sebesar…

Laba Bersih Indonesia Fibreboard Naik 3,9%

Di tahun 2023, PT Indonesia Fibreboard Industry Tbk (IFII) membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp100,9 miliar atau tumbuh 3,9% dibanding tahun…

Laba Bersih PP Presisi Menyusut 4,97%

NERACA Jakarta – Sepanjang tahun 2023, PT PP Presisi Tbk (PPRE) membukukan laba sebesar Rp 172 miliar pada 2023. Angka…